Selasa, 07 Februari 2017

Definisi Dan Komponen Organisasi



Definisi dan Komponen Organisasi - Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi intinya digunakan sebagai daerah atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para andal terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :

1. Organisasi Menurut Stoner
  • Organisasi yaitu suatu contoh hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
  • Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan insan untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
  • Organisasi merupakan suatu sistem kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Sebuah organisasi sanggup terbentuk sebab dipengaruhi oleh beberapa aspek ibarat penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik yaitu organisasi yang sanggup diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, sebab memperlihatkan bantuan seperti; pengambilan sumber daya insan dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[1] Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada ketika mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.


Pengertian organisasi

Organisasi yaitu wadah berkumpulnya sekelompok orang yang mempunyai tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bahu-membahu dan merealisasikan tujuanya.

Organisasi yaitu wadah yang memungkinkan masyarakat sanggup meraih hasil yang sebelumnya belum sanggup dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).

Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya sanggup terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial, insan tidak bisa hidup sendiri sebab insan mempunyai kebutuhan terhadap insan lainnya. Karena itulah biasanya insan berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. 

Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, negara, yaitu bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah organisasi kejahatan pun intinya juga yaitu sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan berkumpul sebab mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai yaitu keluarga. Keluarga pada hakikatnya yaitu sebuah organisasi. Keluarga yaitu satuan organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.

Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi yaitu :
  • Kelompoks atau organisasi sering digunakan untuk memecahkan masalah-masalah.
  • Mencegah kesepian dan kerenggangan
  • Kelompok sanggup memperlihatkan dukungan pada ketika kesusahan / menjumpai masalah
  • Kelompok sanggup memperlihatkan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
  • Kelompok sosial , kerja dan majemuk kelompk lainnya memperlihatkan prestige, status dan pengakuan.


Komponen Organisasi

Komponen penting organisasi mencakup :

1. Tujuan 

Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan menurut rentang dan cakupanya sanggup di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
  • Tujuan Jangka panjang
  • Tujuan Jangka menengah dan
  • Tujuan Jangka pendek


Struktur

Struktur organisasi yaitu susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi memperlihatkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga memperlihatkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, jalan masuk perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Organisasi sangat penting untuk sanggup dipahami oleh semua komponen dalam rangka membuat sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan kiprah atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan kiprah dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur kiprah dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan kekerabatan organisasi secara internal maupun eksternal.


Sistem

Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk itulah setiap organisasi mempunyai peraturan-peraturan yang merefleksikan kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu sanggup berupa anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan peraturan lainnya. 

Pada organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga, intinya juga mempunyai peraturan-peraturan sekalipun tidak sekompleks peraturan pada organisasi besar. Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi. Pada organisasi monarki, sistem itu berupa kekuasaan mutlak yang berada di tangan raja. Raja mengatur segala aspek dan membuat peraturan-peraturan. 

Raja berperan sebagai pusat (sentral) segala aspek di dalam organisasi kerajaan. Organisasi demikian sanggup disebut dengan organisasi yang diatur oleh orang (ruled by person). Pada organisasi yang maju, ibarat halnya Muhammadiyah dan TAPAK SUCI, segala aspek di dalam organisasi diatur oleh sistem. sehingga disebut dengan organisasi yang ruled by system. 

Sekalipun sistem itu dibentuk oleh orang perorang, namun setiap orang mempunyai kesepakatan yang tinggi untuk mengikuti sistem tersebut. Apabila sistem tersebut dipandang perlu untuk diperbaiki, maka sistem tersebut bisa diperbaiki biar kembali sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi. Organisasi yang diatur oleh sistem (ruled by system), mempunyai sistem yang berkesinambungan sekalipun ada orang yang keluar/masuk ke dalam organisasi.

Sistem organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
  • Input
  • Proses
  • Output
  • Feedback

Macam-macam kelompok:

Menurut Robert Bierstedt, kelompok mempunyai banyak jenis dan dibedakan menurut ada tidaknya organisasi, kekerabatan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

· Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak mempunyai kekerabatan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang mempunyai persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan kekerabatan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berafiliasi satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melaksanakan kekerabatan sosial, kontak dan komunikasi, serta mempunyai ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.


Partisipasi

Dalam berorganisasi setiap individu sanggup berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara eksklusif maupun secara tidak eksklusif kepada organisasi yang mereka pilih. Agar sanggup berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu sanggup lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.


Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memperlihatkan sumbangan kepada kelompok dalam perjuangan mencapai tujuan.

Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi sanggup diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memperlihatkan sumbangan kepada kelompok dalam perjuangan mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap perjuangan yang bersangkutan.


Unsur-unsur

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi.
Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan bekerjsama merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
Unsur kedua yaitu kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada perjuangan mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
Unsur ketiga yaitu unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Jenis-jenis

Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:
  • Pikiran (psychological participation)
  • Tenaga (physical partisipation)
  • Pikiran dan tenaga
  • Keahlian
  • Barang
  • Uang

Syarat-syarat

Agar suatu partisipasi dalam organisasi sanggup berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
  1. Waktu. Untuk sanggup berpatisipasi diharapkan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini yaitu untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung gosip mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diharapkan kiprah serta.
  2. Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diharapkan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya biar tidak mengakibatkan kesan “memanjakan”, yang akan mengakibatkan imbas negatif.
  3. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.[1]
  4. Partisipasi harus mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan mempunyai luas lingkup fatwa dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
  5. Partisipasi harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan komunikasi timbal balik, contohnya memakai bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
  6. Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan kiprah serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
  7. Bila partisipasi diadakan untuk memilih suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau pengutamaan yang sanggup mengakibatkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi yaitu bersifat persuasif.

Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif kiprah yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

Bentuk-bentuk organisasi

Sumber http://sumbermaterikuliah.blogspot.com


EmoticonEmoticon