Jumat, 10 Februari 2017

Niels Bohr Sang Ilmuwan Fisika

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :


Niels Henrik David Bohr (1885-1962). Anak pertama pasangan Christian Bohr dan Ellen ini lahir pada tanggal 7 oktober 1885 di Kopenhagen. Niels dan Herald, adiknya dibesarkan di lingkungan yang menciptakan mereka bermetamorfosis jenius. Ayahnya, professor dalam bidang fisiologi dan ibunya yang berasal dari keluarga berpendidikan, sangat membantu Niels dalam membangkitkan minatnya dalam bidang fisika. Seiring dengan perjalanan waktu, abang beradik ini dikenal sebagai ilmuwan, Niels sebagai fisikawan dan adiknya matematikawan.
Ahli fisika berkebangsaan Denmark dan peraih Nobel Fisika ini mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Gammelhom pada tahun 1903. Pada tahun 1909 ia menerima gelar Master Fisika dan pada tahun 1911 ia meraih gelar doktor di Universitas Kopenhagen, kawasan ia menimba ilmu. Dosen yang membimbingnya di Universitas ini yakni Professor Christiansen, fisikawan ternama. 

Perjalanan karir Bohr dimulai dari almamaternya, ia menjadi dosen Fisika (1913-1914). Kemudian, tahun 1914 - 1916, ia mengajar di Universitas Victoria, di Manchester, dan pada tahun 1916 ia menerima gelar Professor Fisika Teoritis dari universitas ini. Pada tahun 1920 hingga final hayatnya, tahun 1962, ia menjadi Kepala Institut Fisika, yang gres saja dibuat oleh universitas untuknya. Di sini ia membuatkan teori kuantum mengikuti aturan klasik dan membuatkan fisika teoritis. Pada tahun 1939, Bohr menghadiri eksperimen reaksi fisi ilmuan Jerman Otto Hahn dan Fritz Strassmann. Bohr dipilih sebagai fisikawan pada konferensi saintis di Amerika Serikat untuk eksperimen tersebut. Ia mendemonstrasikan unsur Uranium-235 sebagai isotop yang mengalami reaksi fisi nuklir. 

Selama pendudukan Nazi di Jerman dalam Perang Dunia II, untuk menyelamatkan hidupnya dan keluarganya, Bohr melarikan diri ke Swedia. Kemudian ia hijrah ke Inggris dan Amerika Serikat, kawasan ia terlibat dalam pengembangan proyek energi atom. Ia lalu bekerja Laboratorium Sains di Los Alamos, New meksiko hingga bom atom pertama diledakkan tahun 1945. Sebenarnya ia tidak menyukai proyek raksasa pengeboman ini. Ia berharap dunia Internasional sanggup mengendalikannya. Pada tahun-tahun selanjutnya, ia mencurahkan pemikirannya dalam penerapan tenang fisika atom dan untuk masalah-masalah politik yang timbul dari perkembangan senjata atom. 

Teori Bohr perihal struktur atom telah mengantarkannya memperoleh Nobel bidang fisika pada tahun 1922, dan tulisannya pernah diterbitkan pada tahun 1913 dan 1915. Teori Bohr dilandasi teori Ernest Rutherford dan Max Planck. Bohr mengemukakan bahwa atom terlihat menyerupai inti yang dikelilingi oleh banyak elektron. Ia juga menjelaskan bahwa atom memancarkan radiasi elektromagnetik dikala elektron melompat dari satu lintasan kuantum ke lintasan lainnya. Model atom Bohr dipakai dalam teori kuantum dan tetapan konstanta Planck. Model ini menunjukkan bantuan yang besar dalam perkembangan teori fisika atom selanjutnya. 

Professor Bohr meninggal di Kopenhagen, Denmark pada tanggal 18 November 1962. Dari perkawinan Bohr dengan margrethe Norlund pada tahun 1912, mereka dikaruniai enam orang anak laki-laki, dua diantaranya meninggal. Keempat anaknya yang masih hidup yakni Hans Henrik (dokter), erik (insinyur kimia), Aage (doktor fisika teoritis dan juga Direktur Institut Fisika Teoritis mengikuti jejak ayahnya), dan Ernest (ahli hukum). Memang benar, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya. 

Untuk mengenang jasa-jasa Bohr, pada tahun 1996, Perserikatan Internasional Kimia Murni dan Terapan mengabadikan nama Bohr untuk unsur kimia bohrium (Bh) dengan nomor atom 107. 

Sumber: fisik@net

Sumber http://fisika-indonesia.blogspot.com


EmoticonEmoticon