Jumat, 10 Maret 2017

Apa Itu Agronomi Dan Hortikultura?



Apa itu Agronomi dan Hortikultura?Kali ini saya ingin menyebarkan - bagi pengetahuan mengenai sebuah pengetahuan dibidang pertanian. Yaitu agronomi dan hortikultura, ini merupakan salah satu ilmu dari bidang pertanian. 

Pengertian Agronomi

Agronomi sendiri ialah ilmu yang mempelajari pengelolaan sumberdaya nabati dengan melaksanakan rekayasa terhadap lingkungan tumbuh, potensi genetik dan potensi fisiologinya dalam acara produksi tumbuhan dan penanganan hasil dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, materi baku industri, obat-obatan dan rempah, serta kenyamanan hidup. Orientasi agronomi ialah produksi maksimum dan mempertahankan sistem produksi yang berkelanjutan.
Pengertian Hortitikultura

Sedangkan hortitikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan sanggup diartikan sebagai budidaya tumbuhan kebun. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, pemanenan, pengemasan dan pengiriman. Berbeda dengan Agronomi. hortikultura hanya mengolah tumbuhan buah (pomology), bunga (florikultura), sayuran (olerikultura), obat-obatan, dan taman (lansekap).

Perbedaan agronomi dan hortikultura ialah Kalau konsep agronomi itu membudidayakan tumbuhan di lapangan (re: ladang, sawah) sedngkan hortikultura sifatnya lebih intensif— dalam perawatan — dibanding agronomi.

Untuk lebih lengkapnya lihat tabel berikut:



Perbandingan
Agronomi
Hortikultura
Pengertian
Agronomi (berasal dari bahasa Latin yaitu Agro yang berarti, 'lapangan', dan νόμος Yunani, nomos, yang berarti "hukum"). Agronomi juga dikenal sebagai teknik pertanian, yang merupakan bab dari pengetahuan dalam ilmu terapan yang mengatur banyak sekali praktek pertanian dan peternakan.





Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere”                            (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai perjuangan membudidayakan tumbuhan buah-buahan, sayuran dan tumbuhan hias (Janick, 1972 ; Edmond et al., 1975), sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tumbuhan hias. Dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tumbuhan hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura ialah tumbuhan obat-obatan.
Ruang lingkup
·    Ruang lingkup agronomi ialah mempelajari pengelolaan atau budidaya tumbuhan pangan dan lingkungannya dalam rangka untuk mendapat hasil fisik yang maksimum.
·      Tanaman pangan dalam pengelolaannya atau pembudidayaannya dilakukan di lahan sawah atau tegalan atau ladang (field) sehingga disebut sebagai field-crops.
·      Yang termasuk ke dalam field-crops ialah tumbuhan serealia (biji-bijian), palawija (legume), umbi akar (root-crops), umbi batang (tuber-crops), sugar-crops, forage-crops, fiber-crops.
·      Golongan tumbuhan yang termasuk hortikultura tidak mutlak, secara umum ialah tumbuhan kebun yang mencakup:
1.      Buah
2.      Sayur
3.      Tanaman yang dibudidayakan untuk tujuan keindahan (ornamental), yaitu tumbuhan hias.
4.      Bambu
5.      Tanaman untuk Plantation Crops.

·      Komoditas hortikultura pada umumnya ditanam sebagai tumbuhan sela, tumbuhan pekarangan, dan kebun. Seiring dengan nilai komersialnya yang tinggi, terutama sayuran dan tumbuhan hias, banyak dikembangkan melalui budidaya hidroponik.
Sifat hasil
·      Jaringan masih hidup dan adapun yang sudah rusak/mati sehingga kandungan air sangat sedikit
·      Tidak gampang rusak dan tahan dalam jangka waktu penyimpanan tertentu 
·      Periode pemanfaatan sanggup dalam waktu yang lama.
·      Penyimpanan sanggup diringkas/tempat penyimpanan kecil
·      Hasil panen relatif bersifat konstan dan bergantung pada kondisi alam
·      Produk telah ditetapkan harga penjualan tertingginya, sehingga harga dipasaran lebih stabil.     
·      Jaringan masih hidup dan mengandung banyak air (50-95%)
·      Mudah rusak sehingga tidak tahan disimpan dalam jangka waktu usang (perishable)
·      Periode pemanfaatan sangat pendek.
·      Diperlukan daerah lapang (voluminous)
·      Melimpah/meruah pada suatu isu terkini dan langka pada isu terkini yang lain
·      Fluktuasi harganya tajam  
Cara penanganan hasil panen
·      Dapat dikonsumsi sehabis adanya proses pengolahan   
·      Sebagai masakan pokok pada umumya.
·      Lebih umumnya hasil agronomi disimpan sehabis proses pengurangan kadar air/pengeringan/penjemuran
·      Tidak ada proses pelilinan pada produk agronomi
·      Untuk memperpanjang umur penyimpanan hanya diharapkan proses penjemuran di bawah sinar matahari eksklusif pada umumnya.
·      Umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar atau olahan.
·      Sebagai komplemen atau pengiring masakan pokok.
·      Diperlukan adanya proses penyimpanan dalam kisaran suhu tertentu untuk menjaga kualitas kesejukan hasil hortikultura.  
·      Untuk mengurangi proses pelayuan dan transpirasi pada produk, dilakukan proses pelilinan (waxing)
·      Dilakukan proses irradiasi untuk memperpanjang umur penyimpanan dengan sinar Gamma.




Mengapa Indonesia butuh mahasiswa Jurusan Agronomi dan Hortikutura
  • Manusia butuh makan, apapun jenisnya, terlepas dari produksi lokal atau impor.
  • Makanan yang dimakan insan hingga ketika ini masih sama, tumbuhan dan hewan.
  • Indonesia masih punya tanah yang—katanya—subur, matahari—sebagai penyedia energi fotosintesis—sepanjang tahun, dan air.

Jadi, selama ketiga alasan itu ada, insan mungkin butuh mahasiswa yang berguru Agronomi dan Hortikultura. Jurusan Agronomi dan holtikultura berfokus pada pengembangan ilmu dan teknologi produksi sumberdaya nabati dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.

Keunggulan yang dimiliki :

Memiliki Unit Pengembangan Industri Perbenihan, Agro Promo, RGCI (Research Group for Crop Improvement). Memenangkan banyak sekali hibah penelitian dan pengajaran secara kompetitif. Mampu mengembangkan dan telah menghasilkan banyak sekali benih unggul tumbuhan pangan dan hortikultura (padi, jagung, cabe, kentang, pepaya, kedelai, kacang tanah)

Indonesia sendiri belum berdikari benih, artinya gres sebagian saja yang bisa dipenuhi dari produksi domestik, padahal Indonesia mempunyai lahan yang sangat luas. Benih sayuran biji hasil produksi dalam negeri ketika ini gres bisa memenuhi sekitar 61 persen kebutuhan nasional. Sedangkan benih umbi-umbian menyerupai kentang dan bawang merah, jauh lebih rendah lagi, yakni gres bisa memasok sebanyak 15% dari kebutuhan nasional, sisanya masih dipenuhi benih-benih impor. 

Untuk benih padi dengan tingkat kebutuhan sangat tinggi juga memerlukan kebijakan yang sangat kondusif. Pada tahun 2015, perbenihan formal gres bisa memenuhi 55.9% dari kebutuhan benih nasional, sisanya masih dipenuhi dari perbenihan informal. Industri perbenihan tumbuhan perkebunan mempunyai tugas penting dalam pertumbuhan perkebunan. Sebagai contoh, Indonesia merupakan produsen benih kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 167 juta bibit per tahun, namun di sisi lain Indonesa juga merupakan pengimpor benih sawit tertinggi di dunia. Tampaknya kekurangan pasokan benih masih menjadi kendala utama bagi industri perkebunan.

Demikian artikel perihal Apa itu Agronomi dan Hortikultura?, gampang - mudahan sanggup menjadi refrensi bacaan yang menyenangkan bagi pembaca sekalian. Terus Kunjungi blog karyamud untuk artikel - artikel menarik lainnya.

Sumber http://sumbermaterikuliah.blogspot.com


EmoticonEmoticon