Rabu, 08 Maret 2017

Contoh Story Board Serta Cara Pengambilan Gambarnya

Contoh Story Board

Dalam menciptakan sebuah film tentunya membutuhkan naskah sebuah kisah filem, karna didalam naskah terdapat semua adegan yang telah dicatat dan mengandung isi latar cerita..

 Dalam menciptakan sebuah film tentunya membutuhkan naskah sebuah kisah filem referensi Story Board Serta cara pengambilan gambarnya
nah sahabat kebetulan sekali  Pada kesempatan kali ini admind akan membuatkan Pengetahuan kepada sahabat perihal sebuah referensi Film pendek, nah filem pendek ini merupakan hasil dari admin di waktu sekolah Smk, niscaya penasarankan, ok pribadi saja admin membahasnya, Simak baik-baikya sobat:





Judul Film (sebagai contoh)

Murid Kapan Dewasa

Crew
Sutradara    : . . . . . . . . . . .
Produser    : . . . . . . . . . . .
Cameraman    : . . . . . . . . . . .
Editor        : . . . . . . . . . . .
Segmen    :. . . . . . . . . . .
Duration    :. . . . . . Menit
    Pemeran:
Nama Casting        Peran
. . . . . . . . . . .        :Peran utama
. . . . . . . . . . .        :Protagonis
. . . . . . . . . . .        :Antagonis
. . . . . . . . . . .        :Tirtagonis


Judul: Murid  Kapan Dewasa?

Synopsis

Kisah ini menceritakan perihal usaha seorang guru yang mempunyai keinginan yang besar untuk merubah sifat dan abjad anak muridnya, ia ingin anak muridnya yang masih mempunyai pemikiran kanak-kanak itu berubah untuk menjadi seseoarang yang sanggup berfikir menjadi lebih dewasa.

Scane 1

Camera: Medium close Up
Properti: Seragam Sekolah, Motor, dan gerbang sekolah.

Di pagi hari, terlihat beberapa murid berdiri di depan pintu gerbang sekolah karna terlambat.
Dewi:”buka gerbangnya pak,!!!” Teriak, sambil tangan berpegang rangkaian besi gerbang. Berharap pintu dibukakan.

Pak Satpam:”Siapa suruh Terlambat” keluar dari pos satpam.
Dewi:”saya rumahnya jauh lo pak, tadi juga bangunnya kesiangan.”
Pak Satpam:”Kalo tahu rumahnya jauh, seharusnya berangkat lebih awal.”
Dewi:”iya tahu, tapikan..” belom selesai ngomong sudah dipotong pak satpam.
Pak Satpam:”Gak, ada tapi-tapi, pulang lagi sana!!!ini  Pelajaran buat kalian”
Dewi: Membalikan tubuh “Huhhhh, dasar satpam nyebelin.”

Scane 2

Camera: Medium Close Up, Full Shot
Properti: Seragam Guru, Kursi, Meja, dan Hp.

Diwaktu jam istrirahat Didalam sebuah kantor sudah ada Bapak Agung, Ibu Dewi dan Ibu Hesti yang sedang ngobrol-ngobrol sambil menunggu jam berguru masuk kembali .

Pak Agung:”Gimana ya bu? Tagihan listrik 2bulan belom dibayar, SPP anak hari senin harus sudah lunas. HUHhhhhh…” dengan muka cemberut.
Bu Dewi:”yang sabar pak, 2 ahad lagi gajian”
Pak Agung:”2 minggu- 2minggu, nanti kalo udah 2 ahad diundur lagi.  Kalo gini terus mau dikasih makan apa keluarga saya buk-buk.”
Bu Dewi: mendengar kata-kata pak agung. Buk dewi pribadi mengarahkan badannya kearah pak agung dan menyatukan kedua tangan menandakan perilaku empatinya  ”ya allah pak,bapak yang sabar ya. insya allah kok semua usaha kita ini bakalan ada hikmahnya.”
Pak Agung:”amin ya allah.”
Kemudian tiba Bapak makhfud….
Pak Makhfud:”Assalamualaikum….”
Pak Agung & Ibu Dewi:” Waalaium salam….”
Pak Makhfud:”Kok malah masih duduk-duduk santai, Udah waktunya ngajar lagi. Kenteng buk dew belnya…”
Bu Dewi:” O.iya maaf pak ” sambil beranjak mau bunyikan bel.

    Setengah perjalanan bu dewi mau membunyikan bel, pak agung menghentikan langkah buk dewi.
Pak Agung:”Tunggu buk, Emhhhh kentengnya 4 kali ya. Soalnya pak mihsan sms suruh ngasih tahu sama belum dewasa yang belom ngelunasi uang gedung tahunan suruh segera bayar.
Bu dewi:”O.iya Pak.”

Scane 3

Camera: Full Shot dan Medium close up.
Properti:
Setelah Bel dibunyikan 4kali, dan belum dewasa berkumpul. Segera pak agung memperlihatkan pengumuman kepada belum dewasa soal pelunasan uang gedung tahunan.
Pak Agung:” Assalamualaikum WR.WB”
Siswa/wi: “walaikum Salam WR.WB”
Pak Agung:” Bapak kumpulkan kalian disini, karna ingin memberitahu, jikalau pagar sama gedung lab sekolah kan udah mau selesai, jadi pak mihsan berpesan kepada kalian semua. bagi yang belom melunasi uang gedung tahun ini,. Mohon segera lunasi ya. Supaya untuk kedepannya bias lancar.”
Siswa/wi:” iyaaaaaaaaaaaaa paaaaaaaak”
Pak Agung:” yaudahhhh, Cuma ini yang ingin bapak sampaikan. kembali kekelas masing-masing”.

Scane 4.

Camera: Full Shot dan Medium close up.
Properti: Bedak dan jajan.
    Setelah pengumuman selesai, para siswa/wi bubar meninggalkan tempat,.dan anita, nadia, suranto, membahas kembali perihal pengumuman itu.
Eka:” ichhhhh dari pada dipake buat bayar sekolah mending dibeliin bedak, apaan katanya sekolah gratis tapi kok malah tiap tahunnya disuruh bayar”
Winda:” bener nit mendingan dipake buat beli jajan juga yahhh, perut bias kenyang dan lidahpun bergoyang jhahahahahaha”
Aldi:” Asteghfirullah cah-cahhhh,. Orang sekolah juga minta uangnya dipake buat kenyamanan kita sendiri kok. Buat berdiri pagar sama lab sekolah, kok kalian koment aja kerjaannya.”
Eka:” tapi suranto bedak saya itu sudah habis lohhh, mumpung ada alesan buat minta uang sama bapak juga, yahhh walaupun entah nantinya uang buat bayar gedung sekolah sendiri galau dari mana lagi. ”
Aldi:”Assteghfirullah kau lebih mentingin bedak dari pada sekolahmu nit? Lagi pula emang kau gak kasian nit sama orang tuamu yang susah payah nyari duit buat biaya kau sekolah?”
Winda: pribadi jawab “yahhh kalo orang renta saya mahhh gak susah ya kalo nyari duit. kalo saya perlu sesuatu, tinggal ngomong sama bapak, terus bapak buka dompet, dikasih dehhhh duitnya”
Aldi:” iya-iya percaya Nad kalo orang tuamu gk susah nyari duit, tapi emang orang tuamu gk murka kalo uang yang seharusnya dipake buat bayar gedung sekolah, malah kau pake buat beli bedak sama jajan?.”
Eka:”ya kalo murka tinggal didengerin donk, apa susahnya sichhh.? orang saya juga punya kuping…”
    Disamping anita, nadia dan Suranto berbincang-bincang. Ada dua anak yang manjat tembok karna ingin bolos,. Dan dan Suranto melihat meraka.
Suranto:”Woy Kalian mau kemana,…??” (Suranto berdiri dari posisi duduknya,. Tetapi kedua anak tadi keburu keluar tembok.mengetahui hal itu, Suranto menggelengkan kepala).

Scane 5.

Camera: Medium Close up, Penning
Properti: perlengkapan alat belajar.
Lalu Mereka masuk kekelas mengikuti pelajaran dari ibu dewi, ditengah-tengah pelajaran ibarat biasa banyak dari siswa/wi lebih mementingkan tidur dan ngombrol sendiri dari pada mendengarkan klarifikasi dari guru.
Buk Dewi:”kalian maksud dengan apa yang ibu jelaskan” bu dewi bertanya kepada murid. Dan murid tidak ada yang menjawab.
Bu Dewi:”anak-anak apakah kalian maksud dengan apa yang ibu jelaskan tadi?” dipertanyaan kedua bu dewi, murid tetap tidak ada yang menjawab. Semua masih dalam keadaan tidur dan ngombrol sendiri. Mengalami kejadian tersebut. Bu dewi pribadi keluar kelas tanpa pamit.
    Dan melihat kemarahan bu dewi murid bukannya merasa menyesal tetapi malah ketawa-ketawa gembira.

Scane 6.

Camera: medium, mcu, Full shot
Properti:
Setelah keluar dari kelas ibu dewi menangis masuk kedalam kantor. Dan duduk ditempat duduknya. Kemudian tiba ibu hesti yang sebelum mengucap salam. Sudah mengetahui kalo ibu dewi sedang menangis. Secara pribadi ibu hesti menghampiri dan menyakan yang terjadi dengan ibu dewi.
Bu Hesti:” ibu dewi kenapa, ada apa buk?”
Bu Dewi: Sambil mengusap air matanya “Kenapa sichh buk, belum dewasa gak suka sama saya? Kenapa mereka malah cuekkin saya kalo setiap saya mengajar, apa bu salah saya?”
Bu Hesti:” belum dewasa yang mana buk, kisah sama saya.?”
Bu Dewi:”XI MM itu lo buk… saya sudah capek bu sama mereka.ngomong panjang lebar  jelasin pelajaran. Mlah mereka sama sekali gak menghargai saya. “
Bu Hesti:”memang belum dewasa kelas itu,sangat susah diatur,. Sudah kelas sebelas tapi pikiran kayak anak sd, kapan murid kita berfikirnya sanggup lebih dewasa.”.
    Datang Bapak Agung Dan Bapak Makhfud.
Pak Agung & Pak Makhfud:” Assalamualaikum”
Bu hesti:” Waalaikum Salam”
Pak Agung: dengan expresi heran pak agung bertanya dengan nada tinggi “kenapa sama buk Dewi?”
Bu hesti:” biasa pak kelakuan belum dewasa bandel kita, gak bias diatur” sambil mengelus kepala bu dewi.
Pak Agung:” benar-benar mereka itu ya. buk hesti! panggil semua belum dewasa yang sok berkuasa itu ,bakalan saya kasih Pelajaran mereka!!!. Di kira yummy jadi guru,. Udah bayarannya kecil sering nunggak pula, masing tetap dibikin sengsara.” Mengepalkan tangannya karna geram.
Pak Makhfud:”Tunggu buk, !!!” sambil memegang tangan bu dewi untuk berhenti, Lalu menghampiri pak agung “Pak Agung kita harus sanggup lebih bersabar lagi sama anak-anak, mereka tidak akan sadar kalo kita jelasinnya pake kekerasan. Mendingan dinasehati aja lagi.”
Pak Agung:”mau dinasehati ibarat apa lagi pak, mereka itu gak bakal ngerti kalo Cuma dengan omongan. Mending pribadi lapor kepala sekolah biar segera diurus”
Pak Makhfud:dengan expresi ingin meyakinkan sambil memegang bahu pak agung “ Pak percaya sama saya, suatu ketika saya akan ngomong sama mereka, saya akan nasehati mereka. Dan saya yakin mereka niscaya sanggup ngerti pak, kasih kesempatan saya buat ngerubah mereka.”
Pak Agung: sambil melepas pegangan tangan pak makhfud dipundaknya “Terserahhhh bapak….”

Scane 7.

Camera: medium
Properti:
Keesokan harinya anita, nadia, dan josua. Duduk-duduk didepan kelas sambil menunggu jam masuk pelajaran.
Dewi:”hari ini pelajaran siapa ya?”
winda:”pak agung ya nit kalo gak salah?” bertanya sambil melihat dan mengocok-ngocok isi jajan yang dipegangnya
Eka:”anahhh iya, haduh paling sebel saya kalo bapak itu yang ngajar. Ngomel-ngomel terus, dong enggak, pusing kepala iya.” Menjawab pertanyaan nadia, sambil berkaca dikaca kecil.
Dewi:”pada mau gak berguru ya? Gimana jikalau kali ini kita kerjain pak agung.”
Winda:”di diemin ibarat biasa?”
Dewi:”iya….”
Eka:”kamu yakin jo,? sedangkan pak agung itukan galak banget. Kamu gak takut jikalau pak agung marah?”
Dewi:”yailahhh, marahnya pak agung itu kayak mana sichhhh paling Cuma ngomel-ngomel sambil gedor-gedor meja.”
winda:”ya-iya, tapi……..” terhenti karna galau mau ngomong apa.
Dewi:”sekarng gini. Kamu lebih milih kepala kau tenang, rileks sebab gak berguru apa marahnya pak agung sama kamu.”
Winda:”ya terang kepala hening and rileks lahhhhh”
Dewi:” nahhhh mangkanya itu, biar hari ini otak hening and rileks kita bikin pak agung gak betah sama kita.”
Eka:”ya udahhh, mendingan kini kita kasih tahu dulu belum dewasa yang lain, sebelum pak agung dateng”
Mereka berjalan masuk kelas, memberitahu kepada yang lain. Prihal rencana mereka.

Scane 8.

Beberapa menit kemudian, jam masuk sudah tiba. Pak agung mulai berjalan dari
kantor kekelas, tetapi sesampai dikelas tidak usang kemudian Pak agung Teriak Marah dan keluar kelas hingga bantik pintu dengan expresi sangat-sangat marah.
Kejadian serupa dirasakan lagi juga dengan bu dewi yang terlihat menangis ketika keluar dari kelas dan seterusnya hingga bu hesti yang terlihat kecewa sambil memonyong-monyongkan mulutnya ketika keluar dari kelas tersebut.
Dari kejadian tersebut terlihat bahwa para murid sukses mengerjai gurunya. Dan mereka tertawa besar hati dibelakang beling jendela .

Scane 9.

Camera: Medium, Full Shot dan Follow
Properti: peralatan Belajar
Rencana murid untuk mengerjai gurunya, terus berlangsung. Sampai hal serupa dirasakan juga dengan bapak makhfud.
    Pak makhfud memasuki kelas.
Pak Mahfud:”Assalamualaikum”
Murid:”Walalaikum salam”
Pak makhfud:”materi kita sudah hingga mana ya?” ibarat biasa murid-murid tidak menjawab pertanyaan pak makhfud. Semuanya pada ngobrol sendiri-sendiri. Sampai pak makhfud mengulang pertanyaannya kembali.
Pak Makhfud:”anak-anak materi i kita sudah hingga mana? Dengan nada lembut. Tetapi murid tetap tidak ada yang menjawab. Sampai dipertanyaan ketiganya pak makhfud bertanya dengan nada marah.
Pak makhfud:”materi kita sudah hingga mana!!!” kali ini murid membisu karna takut dengan marahnya pak makhfud yang tidak pernah melihat pak makhfud marah.
Pak Makhfud:”mau hingga kapan kalian ibarat ini? Dan murid masih termangu karna takut dengan marahnya pak makhfud.
Pak Makhfud:”saya tanya mau hingga kapan kalian ibarat ini? Kalian ini sudah besar dan bukan lagi anak kecil. Tidak bisakah kalian berfikir sedikit lebih dewasa? Fikirkan masa depan kalian fikirkan juga orang-orang yang ada disekeliling kalian, orang renta kalian, keluarga kalian. yang menaruh keinginan besar kepada kalian.  Bapak mohon kepada kalian rubah sifat kanak-kanak kalian setidaknya hargai kami sebagai guru kalian, sabagai orang renta kalian disekolah. Asal kalian tahu kami ini rela mati demi kalian. Kami rela korbankan kehidupan kami demi masa depan kalian.”
    “Kalia tahu pak agung? Kalian tahu bagaimana kehidupannya?. Dia lebih menentukan kalian dari pada keluarganya, ia lebih menentukan mengajar disekolahan ini, yang asal kalian tahu. Pendapata kami itu kecil, yang tidak akan pernah cukup untuk menghidupi kehidupan kami. Apalagi pak agung yang sudah mempunyai keluarga. Yang harus memikirkan masa depan anaknya. Pak agung sering kisah sama saya dan sama guru yang lainnya, bahwa ia setiap hari untuk makan saja susah, spp anaknya sering nunggak dan terakhir ini listrik rumahnya diputus. Dan yang harus klian tahu, pak agung bertahan disekalahan ini bukan karna uang. Tetapi karna ia ingin menghantarkan kalian menuju masa depan yang cerah. Dia rela menolak anjuran menjadi menager keuangan diperusahaan besar. Semata-mata untuk siapa? Untuk kalian!!” (disamping pak makhfud menceritakan keadaan pak agung, pak makhfud membayangkannya)
    “Dan kalian tahu bu dewi, kalian tahu bagaimana kehidupannya??asal kalian tahu bu dewi lebih menentukan kalian dari pada anaknya. Anaknya bu dewi masih bayi, yang seharusnya mendapat kasih sayang yang besar dari ibunya. Tetapi bu dewi lebih rela meninggalkan anaknya dirumah demi menciptakan kalian pintar.”
    “Dan apakah buk dewi melaksanakan itu semata-mata karna uang? Sama sekali tidak anak-anak. Dia melaksanakan semua itu karna nrimo saying sama kalian, jikalau bu dewi sendiri mau, bu dewi bakal lebih menentukan dirumah ngurusin anaknya. Karna soal uang bu dewi sudak tidak pusing. Suami bu dewi seorang pengusaha besar diindonesia ini. Yang pastinya penghasilannya lebih dari cukup untuk kehidupannya.” (disamping pak makhfud menceritakan keadaan pak agung, pak makhfud membayangkannya)
    “Fikirkan kata-kata bapak dan ingat, kami rela korbankan semuanya untuk kalian. Guru ialah kami rela menjadi jempatan yang mana fungsi dari jembatan itu untuk pijakan kaki kalian untuk meraih kesuksesnya. Bapak mohon hargai kehidupan kalian, mulailah berguru berfikir sedikit lebih dewasa, wujudkan keinginan orang-orang yang ada disekeliling kalian. Kami sayang kalian, kami selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian”
    Pak makhfud pergi meninggalkan kelas, dan untuk kali ini rencana para murid gagal. Mereka menangis terfikirkan kata-kata pak makhfud.

Scane 10.

Keesokan harinya,setelah pak makhfud marah-marah dikelas keajaiban datang. Para murid menghampiri guru-guru dan meminta maaf Atas semua kesalahan-kesalahan mereka..
Dan dimulai dari itu juga. Perubahan benar-benar terjadi, apa yang dinginkan para guru selama ini terkabulkan. Karena sudah terlihat:
-Para murid sudah tidak ada lagi yang terlambat.
-Tidak ada lagi murid yang mencoba untuk absen kembali.
-anita dan nadia membayarkan uang yang seharusnya diberikan kepada pihak sekolah.
- murid mengikuti pelajaran dengan baik.
- disetiap para murid pulang sekolah, mereka mnuntun kendaraanya hingga keluar gerbang.
Dan melihat perubahan yang terjadi terlihat  4 jagoan belum dewasa bangsa itu tersenyum gembira.
Tamat

Nah itulah Contoh Membuat Story Board Film yang Benar dan Lengkap, Semoga Sobat Bisa Memahaminya Dan Mempelajarinya.. Teri makasih..

    Selamat Belajar.......)
Sumber http://berkasilmupembelajaran.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)