Rabu, 21 Juni 2017

Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim


 Secara  umum iklim merupakan hasil interaksi proses Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya yaitu menyerupai suhu, kelembaban, angin, dan teladan curah hujan yang terjadi pada suatu daerah di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, dibutuhkan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 hingga 30 tahun. Iklim muncul sehabis berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menjadikan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada perjuangan pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan imbas rumah beling (ERK) sebab peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak sanggup menembus ke luar kaca, sehingga sanggup menghangatkan seisi rumah beling tersebut.
 Secara  umum iklim merupakan hasil interaksi proses Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

























Peristiwa alam ini menjadikan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, sebab kalau tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) menyerupai CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari aneka macam kegiatan insan terutama yang bekerjasama dengan pembakaran materi bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) menyerupai pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta acara pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, menyerupai karbondioksida, metana, dan nitroksida, menjadikan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.

Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akhir kegiatan insan menjadikan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akhir terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menjadikan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang lalu dikenal dengan Pemanasan Global.

Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak sanggup menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, sebab lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas pemanis kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah imbas rumah beling berlebihan sebab komposisi lapisan gas rumah beling di atmosfer terganggu, balasannya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu yaitu salah satu parameter dari iklim dengan begitu besar lengan berkuasa pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
 Secara  umum iklim merupakan hasil interaksi proses Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim




















Pemanasan global dan perubahan iklim menjadikan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, ekspresi dominan kemarau yang berkepanjangan, periode ekspresi dominan hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim menyerupai El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini lalu akan menjadikan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya

* Sumber : giletules.blogspot.com/search?q=hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan * 
Sumber http://biologyconservation.blogspot.com


EmoticonEmoticon