Jumat, 23 Juni 2017

Sejarah Carolus Linnaeus

 Sejarah Carolus Linnaeus (Bapak Taksonomi)

Ada yang kenal dengan carolus linnaeus pastilah kenal kalau sahabat masih ingat dengan pelaran biology di kelas 2 smp yah, memang salah satu toko ini berdasarkan aku sangat keren karna teori pembagian terstruktur mengenai dia. kita semua bisa menganalisa genus,species, dll secara gampang untuk mendapat keterkaitan antara tumbuhan/hewan, dan juga gampang untuk mencari nama latin dari tumbuhan atau hewan.

noh itu fotonya, ganteng kan menyerupai kayak aku (wahahaha nih adminya pengen banget ganteng :-D)


Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) yaitu seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.
Linnaeus ialah jago botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga populer dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi jago botani, Linnaeus juga jago dalam zoologi dan yaitu seorang dokter.

Biografi

Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah manajemen Älmhult), di belahan selatan Swedia[1]. Ayahnya berjulukan Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya berjulukan Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu) namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.
Saat berusia 7 tahun, Nils menggaji seorang tutor bernam Johan Telander untuk Linnaeus. Pada 1717, Linnaeus dikirimkan ke Lower Grammar School di Växjö, dimna ia sering berkelana ke pedesaan untuk mencari tumbuhan. Kepala sekolah yang juga guru Linnaeus pada tahun seniornya, Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di Växjö. Rothman memperluas ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan bahkan kedokteran. Linnaeus alhasil mendaftar di Universitas Lund—universitas terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala sehabis satu tahun atas saran Rothman.
Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar pembagian terstruktur mengenai tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya yaitu goresan pena berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.
Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapat gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.

Penamaan dan Klasifikasi

Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, sebab bahasa latin atau yunani merupakan bahasa yang banyak digunakan di sekolah-sekolah atau forum akademik pada dikala itu.Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua yaitu nama spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan aksara kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memperlihatkan garis bawah atau dengan aksara miring. Sebagai contoh, Staphylococcus aureus yaitu basil yang sudah umum dikenal. Staphylococcus yaitu Genus dari basil tersebut dan aureus yaitu nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan konkret atau keadaan yang nampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya bergerombol kecil menyerupai buah anggur dan coccus mengambarkan bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang berbentuk menyerupai bola/ bulatan bulatan.Aureus yaitu bahasa latin untuk emas, ini berarti Staphylococcus aureus yaitu segerombolan sel yang berbentuk menyerupai bola/ bulatan bulatan dan mempunyai corak emas.[2]

Pernikahan

Pada tahun 1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Tujuh bulan setelahnya Sara melahirkan putra sulung mereka, Carl. Dua tahun kemudian lahir seorang putri Elisabeth Christina, kemudian Sara Magdalena pada tahun berikutnya yang meninggal pada usia 15 hari. Pasangan ini mempunya empat anak lagi: Lovisa, Sara Christina, Johannes, dan Sophia. Nama von Linne berakhir pada Carl, yang tidak menikah, sementara putra Linnaeus yang lain, Johannes, meninggal dikala berusia tiga tahun.
Linnaeus diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak berapa usang kemudian beralih menjadi profesor di bidang botani. Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem pembagian terstruktur mengenai serta memperluas pula pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia mendapat gelar kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik, sehingga sanggup memakai nama Carl von Linné[3].
Di Belanda Linnaeus bertemu dengan jago botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang berjudul Systema Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi - physalis amno ramosissime ramis angulosis glabris foliis dentoserratis - diganti olehnya menjadi nama genus-species yang ringkas dan bersahabat pada zaman kini - Physalis angulata - dan penggolongan taksa lebih tinggi dibentuk secara berurutan. Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial), dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus sanggup dikatakan sebagai yang mempeloporinya.

Akhir hayat

Pada selesai hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, menyerupai encok dan sakit gigi[4] Ia terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun 1774 dan 1776, hingga kehilangan fungsi belahan tubuhnya belahan kanan. Linnaeus meninggal dunia pada 10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu upacara di Katedral Uppsala dan kemudian ia dimakamkan di katedral tersebut[5].

Tatanama Linnaeus

Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada kurun ke-18, hal yang kini disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem pembagian terstruktur mengenai ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini kini dinamai "varietas").
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, insan yaitu Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species insan kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang ia maksudkan untuk simpanse dan kini ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) sebab salah satu definisi karakteristik mamalia yaitu bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan binatang lain, Linnaeus lebih menentukan hal ini sebab pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)
Hanya sistem pengelompokan binatang oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah semenjak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun, Linnaeus tetap dianggap berjasa membuatkan gagasan struktur hirarki pembagian terstruktur mengenai yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar perihal hal yang sanggup dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati' itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeus

Oke itu saja yang bisa aku sampaikan,

Salam Lestari.
Salam Konservasi.



Sumber http://biologyconservation.blogspot.com


EmoticonEmoticon