Senin, 03 Juli 2017

Gaya Dan Penerapannya

Jika kau perhatikan dengan saksama, banyak benda-benda yang ada di sekelilingmu tidak pernah diam. Di kotakota besar terlihat banyak sekali jenis kendaraan berlalu lalang di jalan raya. Di udara pesawat terbang melesat dari suatu daerah ke daerah lainnya. Bahkan di sungai atau di maritim pun perahu-perahu melesat di permukaan air. Kamu tentu tahu bahwa kendaraan-kendaraan tersebut dikendalikan oleh mesin sehingga menghasilkan gaya, baik berupa dorongan atau tarikan, untuk menggerakkan kendaraan itu. Akan tetapi, bagaimanakah mesin menghasilkan gaya sehingga kendaraan sanggup bergerak?

Selain itu, bagaimana dengan gerakan benda-benda dan gejala-gejala yang ada di alam? Mengapa angin bertiup dan air sungai mengalir? Mengapa bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari? Apakah semua benda tersebut ditarik atau didorong dengan gaya?

A. Pengertian Gaya
Pernahkah kau bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu semoga ayunan sanggup berayun tinggi? Tentu kau harus menggerakkan kaki dan tubuh sehingga ayunan sanggup melayang semakin tinggi. Gerakan kaki dan badanmu ialah perjuangan dalam memperlihatkan dorongan atau tarikan pada ayunan semoga tetap berayun.

Ketika kau menarik buku dan mendorong pensil di atas mejamu, ternyata buku dan pensil bergerak atau berpindah tempat. Begitu pula ketika kau menarik kedua ujung penggarismu, tarikan mengubah bentuk penggaris menjadi melengkung. Tarikan dan dorongan yang kau berikan pada benda disebut gaya. Apakah gaya yang kau berikan mempunyai arah? Tentu, gaya mempunyai arah. Ketika kau mendorong ke depan, benda pun akan bergerak ke depan. Jadi, gaya sanggup dikatakan sebagai tarikan atau dorongan.

Gaya sanggup mengakibatkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah arah. Sebuah gaya disimbolkan dengan abjad F akronim dari Force. Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) ialah Newton (N) yang merupakan penghormatan bagi seorang ilmuwan Fisika Inggris berjulukan Sir Isaac Newton (1642-1727).

B. Jenis-Jenis Gaya
Tuhan telah memperlihatkan anugerah kepada kau berupa otot sehingga setiap dikala kau sanggup melaksanakan kerja. Misalnya mandi, makan, menulis, minum, atau mengangkat benda-benda. Semua acara tersebut kau lakukan dengan memberi tarikan dan dorongan pada benda-benda itu sehingga sanggup berubah bentuk, kecepatan, panjang, atau arah. Ketika kau mendorong sebuah mobil, kau telah memperlihatkan gaya. Dorongan tersebut mengakibatkan kendaraan beroda empat sanggup bergerak dan berpindah tempat.

Gaya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gaya yang bekerja melalui sentuhan pribadi dan gaya yang bekerja tidak melalui sentuhan langsung. Gaya yang bekerja melalui sentuhan pribadi disebut gaya sentuh, sedangkan gaya yang bekerja tidak melalui sentuhan pribadi disebut gaya tak sentuh. Adapun efek gaya pada benda, antara lain sanggup menggerakkan benda serta mengubah bentuk, kecepatan, dan arah gerak benda.

C. Mengukur Gaya
Ketika kau memperlihatkan tarikan atau dorongan pada sebuah benda, tentu kau tidak tahu seberapa besar tarikan atau dorongan yang kau berikan. Untuk sanggup mengetahui besar gaya yang kau berikan, dibutuhkan suatu alat ukur. Alat ukur gaya yang paling sederhana dan sanggup mengukur secara pribadi ialah neraca pegas (dinamometer).

D. Penjumlahan Gaya dan Pengaruhnya pada Benda

Apakah gaya mempunyai arah? Coba kau jatuhkan sebuah benda. Apakah yang terjadi? Ke arah manakah benda tersebut jatuh? Tariklah sebuah benda di mejamu. Ke manakah benda itu bergerak? Coba belokkan arah tarikanmu. Apakah arah gerak benda juga mengikuti gaya tariknya? Dari pola tersebut, kau sanggup menyimpulkan bahwa gaya termasuk besaran yang mempunyai nilai dan arah yang kau kenal dengan besaran vektor. Sebuah besaran gaya sanggup digambarkan dengan sebuah anak panah.

E. Gaya Gesek
Alangkah menyenangkan apabila kau ke sekolah naik sepeda. Selain ekonomis biaya, kau juga sehat alasannya ialah berolah raga. Tetapi, kau harus hati-hati alasannya ialah banyak kendaraan di jalan raya. Ketika kau hingga ke sekolah, tentu kau akan menarik rem tangan semoga sepeda tersebut sanggup berjalan perlahan, kemudian hasilnya berhenti.

Mengapa ketika kau menarik rem, sepedamu sanggup berhenti? Tentu ada tarikan atau dorongan yang berlawanan dengan arah gerakmu sehingga sepedamu berhenti. Di manakah itu terjadi? Ternyata, dorongan atau tarikan itu terjadi sebagai hasil goresan antara karet rem dan pelek pada roda sepeda yang bergesekan. Gaya menyerupai ini disebut gaya gesek. Gaya gesek termasuk gaya sentuh alasannya ialah hasil persentuhan pribadi dua permukaan yang bergesekan.

Gaya gesek terjadi akhir dua permukaan benda saling bergesekan. Arah gaya gesek selalu melawan kecenderungan geraknya. Arah gaya gesek melawan gaya tariknya. Besarnya gaya gesek akan selalu sama dengan gaya tariknya ketika benda belum bergerak.

Gaya gesek tersebut dinamakan dengan gaya gesek statis. Jika kau menarik dengan gaya 10 N dan balok sempurna akan bergerak, besar gaya gesek ialah 10 N dan disebut dengan gaya gesek statis maksimum. Ketika kau menariknya dengan gaya 6 N dan balok belum bergerak, besarnya gaya gesek statis ialah 6 N (belum mencapai maksimal).

1. Mengurangi Gaya Gesek

Besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan benda yang bergesekan. Semakin bergairah permukaan yang bergesekan, semakin besar pula gaya gesek nya. Itulah yang mengakibatkan kau harus menggunakan ganjal sepatu yang bergerigi semoga kau sanggup berjalan dengan mantap. Gaya gesek pun sanggup terjadi di udara dan di air. Keadaan inilah yang menciptakan motor boat atau pesawat terbang selalu dirancang runcing di bab depannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi gaya gesek air atau udara.

Pernahkah kau berpikir mengapa sepedamu atau mobilmu menggunakan roda? Apakah manfaatnya? Perkembangan ilmu dan teknologi bertahap telah membantu insan untuk mengetahui bagaimana cara mempermudah usaha. Salah satunya ialah memperkecil gaya gesek dengan menggunakan roda. Pada pekembangannya roda terbuat dari batu, kemudian kayu hingga hasilnya terbuat dari ban karet pada zaman sekarang.

2. Gaya Gesek yang Menguntungkan dan Merugikan
Dalam kehidupan sehari-hari kau tentu mengenal bahwa gaya gesek ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Menguntungkan dan merugikannya gaya gesek bergantung pada keadaan. Misalnya, apabila kau sedang berjalan, kau tentu menentukan permukaan yang kasar. Mengapa? Karena kau akan kesulitan apabila berjalan di jalan yang licin. Dalam insiden ini, gaya gesek menguntungkan bagi manusia. Mengapa ban kendaraan beroda empat dibentuk bergerigi? Tentu hal ini dibentuk supaya kendaraan beroda empat sanggup bergerak dengan baik. Pada insiden ini pun gaya gesek sangat menguntungkan. Namun, apabila jalannya terlalu kasar, ban kendaraan beroda empat akan cepat habis sehingga hal ini merugikan secara ekonomi.

Roda gigi sepedamu harus terus dipelihara dengan cara memberinya pelumas. Mengapa hal itu kau lakukan? Pada insiden tersebut gaya gesek merugikan atau menguntungkan? Apabila roda gigimu penuh karat, kau akan sulit mengayuh sepeda. Hal tersebut menunjukan gaya gesek sangat merugikan sehingga untuk memperkecil gaya gesek kau harus memberinya pelumas.


*sumber : giletules.blogspot.com/search?q=gaya-dan-penerapannya*
Sumber http://biologyconservation.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)