Minggu, 30 Juli 2017

Makalah Pengantar Kesehatan Masyarakat Perihal Promosi Kesehatan

KATAPENGANTAR
Puja dan puji syukur  penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah memperlihatkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis sanggup menuntaskan makalah ini dengan judul PROMOSI KESEHATAN Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi kiprah mata kuliah PERKESMAS, Program Studi Keperawatan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh pinjaman dari banyak sekali layanan internet. Oleh alasannya itu, Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini sanggup bermanfaat bagi untuk saya maupun untuk semuanya.

                     Makassar, Mei 2014
                                                                                                           Penulis











DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi pendidikan kesehatan.
B.     Tujuan pendidikan kesehatan.
C.     Sasaran promosi kesehatan.
D.    Strategi promosi kesehatan.
E.     Metode promosi kesehatan.
F.      Media promosi kesehatan.
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang

Kesehatan yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan yaitu upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Salah satu perjuangan pemerintah dalam menyadarkan masyarakat ihwal hidup sehat dan pelaksanaannya bagaimana cara ahidup sehat yaitu dengan cara melaksanakan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga biasa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat kiprah kita sebgaai tim medis yaitu salah satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan membahas ihwal “Promosi Kesehatan”



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari promosi kesehatan?
2.      Apa tujuan dari pendidikan kesehatan?
3.      Siapa saja Sasaran dari promosi kesehatan?
4.      Bagaimana Strategi dari promosi kesehatan?
5.      Bagaimana Metode promosi kesehatan?
6.      Apa Media promosi kesehatan?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengatahui apa definisi dari promosi kesehatan
2.      Untuk mengatahui apa tujuan dari promosi kesehatan
3.      Untuk mengatahui siapa saja target dari promosi kesehatan
4.      Untuk mengatahui bagaimana taktik dari  dari promosi kesehatan
5.      Untuk mengatahui bagaiman metode promosi kesehatan
6.      Untuk mengatahui apa media untuk promosi kesehatan

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Pendidikan Kesehatan
WHO menurut piagam Ottawa (1986) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 19, mendefinisikan promosi kesehatan yaitu suatu proses yang memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang terperinci mengenai pemberdayaan diri sendiri.
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang terperinci mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).
B.      Tujuan Pendidikan kesehatan
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a.         Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan ihwal apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang bekerjasama dengan status kesehatan. Tujuan jadwal ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akhir kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % sesudah promosi kesehatan berjalan lima tahun.
b.        Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai semoga tercapai sikap yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% sesudah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.

c.         Tujuan Perilaku
     Gambaran sikap yang akan dicapai dalam mengatasi problem kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, bekerjasama dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja ihwal gejala ancaman di kawasan kerja meningkat 60% sesudah promosi kesehatan berjalan 6 bulan
C.     Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat yaitu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan sanggup lebih tepat sasaran, maka target tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan terperinci melalui pengelompokkan target promosi kesehatan, meliputi:
a.       Sasaran primer, yaitu mereka yang diperlukan sanggup mendapatkan sikap baru.
b.       Sasaran sekunder, yaitu mereka yang menghipnotis target primer.
c.       Sasaran tersier, yaitu mereka yang kuat terhadap keberhasilan acara menyerupai para pengambil keputusan  atau penyandang dana.
D.    Strategi dalam Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut (Piagam Ottawa 1986) ialah sebagai berikut :
1.       Kebijakan berwawasan kebijakan
Strategi promosi kesehatan yang mana ditujukan kepada para penentu kebijakan semoga mengeluarkan kebijakan dan ketentuan yang menguntungkan bahkan sanggup merugikan kesehatan, sehingga dalam memilih keputusan diperhatikan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
2.       Lingkungan yang mendukung
Strategi ini dikelola oleh para pengelola kawasan umum, termasuk pemerintah kota. Dimana mereka sanggup menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat dalam meningkatkan kesehatnnya, sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat untuk mendukung prilaku sehat masyarakat
3.       Reorientasi Pelayanan Kesehatan
Realisasi dari reorintasi pelayanan kesehatan ini yaitu para penyelenggara kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus dilibatkan dalam memberdayakan masyarakat semoga sanggup berperan bukan hanya sebagai akseptor pelayan kesehatan namun sanggup menjadi menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan.
4.       Keterampilan Individu
Strategi ini mewujudkan adanya keterampilan individu-individu dalam meningkatkan dan memelihara kesehatanya. Langkah awal untuk taktik ini yaitu pemberian pemahaman ihwal penyakit dalam bentuk metode atau teknik kepada individual bukan dalam bentuk massa
5.       Gerakan Masyarakat
Adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan memelihara kesehatannya. Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada acara namun akan tampak dari prilaku menuju sehat.
Berdasarkan rumusan yang dibuat oleh WHO (1994), taktik promosi kesehatan secara global dibagi menjadi tiga yang akan dibuat dalam intervensi, yaitu :
a.       Advokasi (Advocacy)
Advokasi yaitu acara dimana untuk meyakinkan orang lain semoga orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang  diinginkan. Pendekatan advokasi ialah target kepada para pembuat keputusan atau penentu keputusan sesuai sektornya. Intinya yaitu taktik advokasi kesehatan merupakan pendekatam yang dilakukan dengan pimpinan atau pejabat dengan tujuan berbagi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Kegiatan advokasi ini ada dalam bentuk formal dan informal. Advokasi dalam bentuk  formal contohnya : penyajian presentasi, seminar, atau suatu anjuran yang dilakukan oleh para pejabat terkait. Advokasi informal contohnya : Suatu acara untuk meminta dana, atau dukungan dalam bentuk kebijakan kepada para pejabat yang relevan dengan kebijakan yang diusulkan. Intervensi yang sanggup dilakukan secara perseorangan kepada pejabat ialah dengan : lobi, dialog, perundingan dan debat. Sehingga diperlukan mendapatkan hasil adanya tindakan yang nyata, kepedulian, serta pemahaman atau kesadaran dari pejabat sehingga terjadi kelanjutan kegiatan.
b.       Dukungan sosial ( Social Support )
Dukungan sosial yaitu suatu taktik yang digunakan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dimana tujuannya dengan memakai tokoh masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan atau pengembang kesehatan dengan masyarakat. Intervensi keperawatan yang diberikan dalam stretegi dukungan sosial ialah : training bagi para tokoh masyarakat, lokakarya, bimbingan bagi para tokoh masyarakat, sehingga hasil yang diperlukan yaitu adanya peningkatan jumlah para tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam pelayanan kesehatan, jumlah individu dan keluarga dimana meningkat pengetahuannya ihwal kesehatan, adanya pemanfaatan kemudahan kesehatan yang ada contohnya posyandu.
c.       Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan yaitu taktik promosi kesehatan yang pribadi kepada masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri. Intervensi keperawatan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu dengan acara pemberdayaan masyarakat ini sanggup berupa : penyuluhan kesehatan, posyandu, pos obat desa, dan lain sebagainya. Hasil yang diperlukan yaitu sumber daya insan yang berperan dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
E.      Metode Promosi kesehatan
Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu. Secara garis besar, metode dibagi menjadi dua, yaitu metode didaktif dan metode sokratik.
Ø  Metode Didaktif
Metode ini didasarkan atau dilakukan secara satu arah. Tingkat keberhasilan metode didaktif  sulit dievaluasi alasannya peserta didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif. Misalnya: ceramah, film, leaflet, booklet, poster dan siaran radio.
Ø  Metode Sokratif
Metode ini dilakukan secara dua arah. Dengan metode ini, kemungkinan antara pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif. Misalnya: diskusi kelompok, debat, panel, forum, seminar, bermain peran, curah pendapat, demonstrasi, studi kasus, lokakarya dan penugasan perorangan.
Metode Promosi Kesehatan sanggup digolongkan menurut Teknik Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera akseptor dari target promosi. Metode menurut tekhnik komunikasi:
Ø  Metode Penyuluhan Langsung
 Dalam hal ini para penyuluh pribadi berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk disini antara lain: kunjungan rumah, pertemuan diskusi, pertemuan di balai desa pertemuan di posyandu, dll.
Ø  Metode Penyuluhan Tidak Langsung
         Dalam hal ini para penyuluh tidak pribadi berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia memberikan pesannya dengan  perantara media. Contohnya, publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukkan film dan sebagainya menurut jumlah target yang dicapai.
F.      Media Promosi kesehatan
Media yaitu alat yang digunakan oleh pendidik dalam memberikan materi pendidikan atau pengajaran ( Herry D.J. Maulana).
Media promosi kesehatan yaitu alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan kesehatan (Ferry Efendy & Makhfudli).
Media pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga alasannya berfungsi membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran. Pembuatan alat peraga atau media memiliki prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima dan ditangkap melalui pancaindra.
Semakin banyak pancaindra yang digunakan maka semakin terperinci juga pengetahuan yang didapatkan. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan alat peraga sanggup melibatkan indra sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga sanggup memudahkan pemahaman bagi peserta didik.



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang terperinci mengenai pemberdayaan diri sendiri
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a.          Tujuan Program
b.          Tujuan Pendidikan
c.           Tujuan Perilaku
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat yaitu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan sanggup lebih tepat sasaran, maka target tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan terperinci melalui pengelompokkan target promosi kesehatan
B.     Saran
Semoga makalah ini sanggup dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.








 DAFTAR  PUSTAKA


Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.

Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas teoti dan praktik dalam keperawatan. Jakarta; Salemba Medika

Evans, dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students. Exeter Great Britain; Learning Matters Ltd.

http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadidid0wnl0ad pada tanggal 03 November 2012

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta





Faidin

Sumber http://faidinaidin.blogspot.com


EmoticonEmoticon