A. Pengertian Atmosfer
Kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu atmos artinya udara dan sphaera artinya lapisan. Atmosfir yaitu lapisan udara yang melindungi bumi.
Atmosfir berkhasiat untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi alasannya membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi insan dan makhluk bumi lainnya. Selain itu atmosfer juga berfungsi sebagai pemantul gelombang radio, sarana penerbangan, serta penangkal bumi dari serangan meteor.
Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
• Nitrogen 78,17%
• Oksigen 20,97%
• Argon 0,98%
• Karbon dioksida 0,04%
• Sisanya yaitu zat lain ibarat kripton, neon, xenon, helium, higrom dan ozon.
B. Lapisan-lapisan Atmosfer
1. Troposfer / Troposfir
Merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang mempunyai ketinggian 16-18 km di equator dan 8-10 km di kutu., Suhu lapisan troposfir berkisar antara 17- (-52) derajat celcius, kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada potongan ini.
2. Stratosfer / Stratosfir
Lapisan ini mempunyai ketinggian : 15 - 40 km, suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius. Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km, suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius, suhu yang sangat rendah dan cuek sanggup mengakibatkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es.
4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan themosfer : 75 - 100 km, suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius
5. Ionosfer / Ionosfir
Lapisan ionosfer mempunyai ketebalan antara 50 - 100 km. Ionosfer yaitu lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada perembesan radiasi dan sinar ultra violet maka mengakibatkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi.
6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km, suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius, tidak mempunyai tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
C. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca yaitu keadaan udara yang terjadi pada waktu dan kawasan tertentu. Ilmu yang mempelajari cuaca yaitu meteorologi. Iklim yaitu keadaan cuaca rata-rata pada kawasan yang luas dalam waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari wacana iklim disebut klimatologi.
1. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari sanggup mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang sanggup diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut tiba sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
2. Suhu Udara
Suhu udara yaitu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang dipakai untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Alat yang dipakai untuk mengukur kelembapan udra yaitu higrometer. Kelembapan udara dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
• Kelembapan Mutlak atau Absolut
Kelembapan mutlak yaitu kandungan jumlah uap air dalam 1 meter kubik udara.
• Kelembapan Nisbi
Kelembapan nisbi yaitu perbandingan antara tekanan uap air yang dikandung udara dengan jumlah maksimum uap air yang sanggup dikandung udara pada tekanan dan temperatur tertentu yang dinyatakan dalam persen.
• Kelembapan Spesifik
Kelembapan spesifik yaitu perbandingan jumlah uap air yang ada dalam 1 kg udara.
4. Tekanan Udara
Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh alasannya itu udara mempunyai tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara sanggup diukur dengan memakai alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan denganmilibar (mb). Ketinggian suatu temapat sangat menghipnotis besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat juga sanggup berubah alasannya dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi mengakibatkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
5. Angin
Udara yang bergerak dari kawasan yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Alat yang dipakai untuk mengukur kecepatan angin yaitu anemometer. Dibawah ini yaitu beberapa jenis angin, yaitu:
• Angin Siklon
Angin ini terjadi apabila kawasan yang bertekanan rendah dikelilingi kawasan yang bertekanan tinggi. Sesuai dengan aturan Boys Ballot, angin dibelahan bumi utara berbelok ke sebelah kanan dan angin yang berada disebelah selatan akan berbelok kiri.
• Angin Anti Siklon
Angin ini terjadi bila kawasan yang bertekanan maksimum dikelilingi kawasan yang bertekanan minimum. Dengan demikian angin siklon gerakannya berputar meninggalkan pusat.
• Angin Pasat
Angin ini betiup dari kawasan subtropis ke kawasan tropis. Hal ini terjadi alasannya kawasan subtropis merupakan sentra tekanan tinggi, sedangkan kawasan tropis merupakanpusat tekanan rendah.
• Angin Muson
Proses terjadinya angin mo=uson di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan dua benua, yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik.
• Angin Lokal
Yang termasuk kedalam angin lokal yaitu angin laut, angin lembah, angin gunung, serta angin fohn. Angin maritim yaitu angin yang berhembus dari lautan ke daratan. Angin darat yaitu angin yang berhenbus dari darat ke laut. Angin lembah yaitu angin yang bergerak dari lembah menuju puncak bukit atau gunung. Angin gunung yaitu angin yang berhembus dari gunung ke lembah. Sedangkan angin fohn merupakan angin lokal yang terjadi didaerah yang terletak dibelakang pegunungan.
6. Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang bersahabat dengan permukaan bumi disebut kabut. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus. Sedangkan awan tinggi yang tidak menawarkan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus. Berdasarkan golongan utama awan dibagi menjadi sepuluh, yaitu:
• Stratus
• Stratokumulus
• Kumulus
• Nimbostratu
• Kumolonimbus
• Altokumulus
• Altostratus
• Sirus
• Sirokumulu
• Sirostratus
7. Curah Hujan (Presipitasi)
Curah hujan yaitu banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan juga sanggup diukur dengan memakai corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter. Ada empat jenis hujan menurut proses terjadinya, yaitu :
a. Hujan Konveksi
Hujan konveksi yaitu hujan yang terjadi alasannya adanya pemanasan sinar matahari pada suatu massa udara sehingga gerakan udra tersebut naik dan mengalami pengembunan. Hujan konveksi disebut juga hujan zenithal.
b. Hujan Orografis
Hujan orografis yaitu hujan yang terjadi alasannya gerakan udara yang menaiki lereng pegunungan dan mangalami kondensasi. Udara yang telah mengalami kondensasi tersebut membentuk awan yang mengakibatkan hujan.
c. Hujan Frontal
Hujan ini terjadi alasannya tumbukan antara udara panasdan udara dingin. Udara panas naik dan terjadi kondensasi sehingga mengakibatkan hujan.
d. Hujan Konvergensi
Hujan konvergensi yaitu hujan frontal pada kawasan konvergensi antar tropik yang terjadi alasannya pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal.
Sumber : klik disini (starofgeography.blogspot.com) Sumber http://damaruta.blogspot.com
EmoticonEmoticon