Kamis, 28 Desember 2017

Fisiologi Jantung Bag 3 (Aspek Anatomi Jantung)

(ASPEK ANATOMI

Jantung terletak di tengah rongga dada.
Jantung yaitu organ berotot berongga dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Gbr. 9-2a). Letak jantung di garis tengah mengakibatkan asumsi letak yang sanggup mem­bingungkan. Taruhlah tangan Anda di atas jantung seakan-akan Anda mengikrarkan Janji Kesetiaan. Di mana Anda meletakkan tangan Anda? Orang biasanya menempatkan tangan mereka di sisi kiri dada, walaupun jantung bergotong-royong terletak di garis tengah dada. Jantung mempunyai pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar. Jantung membentuk sudut terhadap sternum, sehingga pangkalnya terutama berada di kanan dan apeks di kiri sternum. Sewaktu jantung berdenyut, terutama sewaktu berkontraksi secara kuat, apeks bergotong-royong membentur kepingan dalam dinding dada di sisi kiri. Karena kita menyadari detak jantung melalui benturan apeks di sisi kiri dada, kita cenderung menganggap­secara rancu-bahwa seluruh jantung terletak di sebelah kiri.
Kenyataan bahwa jantung terletak antara dua struktur tulang, sternum dan vertebra, memungkinkan kita secara manual mendorong darah keluar dari jantung apabila jantung tidak memompa secara efektif dengan menekan sternum secara berirama (Gbr. 9-2b). Manuver ini menekan jantung antara sternum dan vertebra, sehingga darah diperas ke luar seakan-akan jantung sedang berd­enyut. Kompresi jantung eksternal ini, yang merupakan kepingan dari resusitasi jantung paru (RJP), sering berfungsi sebagai tindakan darurat evakuasi nyawa hingga terapi yang sesuai sanggup diberikan untuk me­mulihkan fungsi normal jantung.
Walaupun menyelamatkan nyawa, tekanan lokal intensif yang diterapkan ke sternum selama kompresi jantung manual kadang kala mengakibatkan iga patah. Namun, metode RJP tradisional ini mungkin segera akan diganti oleh metode gres yang lebih kondusif apabila Jantung yaitu pompa ganda. peralatan yang diharapkan tersedia. Sekarang sedang• dilakukan serangkaian tes terhadap rompi yang sanggup Walaupun secara anatomis jantung yaitu satu organ, sisi digelembungkan yang dikontrol oleh komputer, yang kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa menghasilkan letupan-letupan tekanan secara teratur dan yang terpisah. Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan tersebar merata di sekeliling kandang iga. Letupan- kiri dan mempunyai empat bilik (ruang), bilik kepingan atas letupan tekanan eksternal yang meningkat tersebut dan bawah di kedua belahannya (Gbr. 9-3a). Bilik-bilik secara periodis menekan jantung dan memeras darah atas, atria (atrium, tunggal) mendapatkan darah yang keluar, tetapi dengan risiko kerusakan kandang iga yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik jauh lebih kecil sebab tekanan diterapkan secara merata bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. di sekeliling dada. Selain itu, rompi yang sanggup Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke digelembungkan tersebut mendorong ke luar lebih banyak atria yaitu vena, dan pembuluh-pembuluh yang meng­darah dengan konsistensi yang lebih besar daripada angkut darah menjauhi ventrikel menuju ke jaringan kompresi jantung klasik. Perancang rompi berspekulasi yaitu arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh bahwa angka keberhasilan resusitasi akan meningkat septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pen­dengan teknik RJP gres ini. adonan darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini
sangat penting, sebab separuh kanan jantung mendapatkan dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung mendapatkan dan memompa darah beroksigen tir.ggi.
Marilah kita mengusut bagaimana jantung berfungsi sebagai pompa ganda dengan membuntuti setetes darah melalui satu sirkuit lengkap (Gbr. 9-3a dan b). Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan mclalui vena-vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Tetes darah _yang masuk ke atrium kanan kernbali dari jaringan tubuh, telah diambil O2 nya dan ditambahi CO2. Darah yang mengalami deoksigenasi parsial tersebut mengalir dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan, yang memompanya ke luar melalui arteri pulmonalis ke par-u. Dengan demikian, sisi kanan jaruung memompa darah ke dalam sirkulasi paru. Di dalam par-u, tetes darah tersebut kehilangan CO2, ekstranya dan menycrap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian meng­alir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang men­dorong darah ke semua sistern badan kecuali panr; jadi, sisi kiri jantung rrzernompa darah ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri yaitu aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar untuk rnemperdarahi banyak sekali jaringan tubuh.
Berbeda dengan sirkulasi pulmonalis, yang seluruh darahnya mengalir melalui paru, sirkulasi sistemik sanggup dilihat sebagai rangkaian jalur-jalur paralel. Sebagian darah yang dipompakan ke luar oleh ventrikel kiri menuju kc otot-otot, sebagian ke ginjal, sebagian ke otak, dan seterusnya Jadi, keluaran ventrikel kiri ter­sebar, sehingga tiap-tiap kepingan badan mendapatkan pasokan darah segar; darah arteri yang sarna tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Dengan demikian, tetes darah yang kita ikuti hanya menuju ke satu jaringan sistemik. Jaringan mengambil O2, dari darah dan menggunakannya untuk mengoksidasi zat-zat gizi untuk menghasilkan energi; dalam prosesnya, sel-sel jaringan membentuk CO2 sebagai produk buangan yang ditambahkan ke darah: Tetes darah, kini secara parsial kekurangan O2 dan mengandung CO2, yang meningkat, kembali ke sisi kanari jantung. Satu sirkuit selesai. (Lihat fitur penyerta dalam kotak, Konsep, Tantangan, dan Kontroversi).

Bersambung InsyaAllah ...


)
Sumber http://datafilecom.blogspot.com


EmoticonEmoticon