Sabtu, 16 Desember 2017

Upacara Dalam Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka sebagai suatu wadah pendidikan non formal dilingkungan ketiga, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya sesuai dengan tujuan pendidikan khususnya tujuan dan target gerakan pramuka, sehingga perjuangan tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan.


  1. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya ialah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional, dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, diharapkan penataan/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diadaptasi dengan keadaan dan kemampuan disatuan masing-masing.

A. Pengertian Upacara

Upacara ialah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan akal pekerti yang baik


Macam-macam upacara dalam Gerakan Pramuka :

a. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan memakai peraturan yang berlaku secara umum.

b. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan perjuangan memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.

c. Upacara Pelantikan yaitu :
  • upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.

d. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengakuan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.

e. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara eksklusif sesuai dengan bidangnya. 


Petugas dalam upacara

Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut :
  • Pembina Upacara ialah Pembina dalam upacara yang mendapatkan penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
  • Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib program dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara.
  • Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan penerima upacara.
  • Pembawa Acara ialah petugas yang membaca tertib program dalam suatu upacara.
  • Peserta Upacara ialah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara.
  • Petugas Upacara ialah orang-orang yang menunaikan kiprah tertentu dalam suatu upacara contohnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.

B. Tujuan Upacara

Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka ialah membentuk insan yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila menyerupai tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, ialah biar setiap Pramuka :
  • Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama
  • Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi
  • Selalu tertib di dalam hidup sehari-hari
  • Memiliki jiwa bersama-sama dan percaya kepada orang lain
  • Dapat memimpin dan dipimpin
  • Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib
  • Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa

C. Pokok-Pokok Upacara Dan Jenisnya

Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut.

a. Bentuk barisan yang digunakan oleh penerima upacara selalu diadaptasi dengan perkembangan jiwa penerima didik.
  1. Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga ialah lingkaran, alasannya perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina.
  2. Jika penerima upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan keadaan setempat.

Bentuk Barisan Upacara Pramuka Siaga

Bentuk Barisan Upacara Pramuka Penggalang

b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
  1. Pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih.
  2. Pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.

c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan adab akal pekerti : Untuk Pramuka Siaga, Dwidarma.

d. Pada waktu pembacaan Dwidarma, para Pramuka tidak melaksanakan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada dikala pengucapan Dwisatya. Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa (dengan menundukkan kepala) biar selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.

e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

f. Dalam pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada :
  1. Pengibaran Sang Merah Putih
  2. Pembacaan Pancasila
  3. Pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, dan
  4. Doa


D. Upacara Pengibaran Sang Merah Putih


Urutan program ditentutakan berdasarkan keperluan dan diadaptasi dengan maksud dan tujuan upacara. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih :
  1. Pasukan penerima upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
  2. Pembina Upacara menempatkan diri di daerah yang ditentukan.
  3. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  4. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai.
  5. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: “Bendera siap”.
  6. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua penerima upacara memberi hormat, hingga bendera tiba di puncak tiang. Pengibaran bendera itu sanggup diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vocal.
  7. Setelah bendera hingga di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan instruksi : “Tegak ..… grak”.
  8. Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke daerah semula.
  9. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
  10. Pembacaan teks Pancasila.
  11. Amanat Pembina Upacara.
  12. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
  13. Penghormatan pasukan penerima upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
  14. Pembina Upacara meninggalkan daerah upacara.
  15. Pasukan penerima upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.


1. Petugas dalam upacara
  • Pasukan penerima upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara menempatkan diri di daerah yang ditentukan.
  • Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
  • Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada Sang Merah Putih.
  • Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: “Bendera siap”.
  • Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua penerima upacara memberi hormat, hingga bendera tiba di batas bawah.
  • Pemimpin Upacara menyerukan instruksi : “Tegak ..… grak”, kemudian petugas melepas bendera dari tali kemudian melipatnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan).
  • Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
  • Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
  • Penghormatan pasukan penerima upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
  • Pembina Upacara meninggalkan daerah upacara.
  • Pasukan penerima upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

Bendera Setengah Tiang
  • Dalam keadaan berkabung, Sang Merah Putih dikibarkan setengah tiang, dengan jalan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan hingga setengah tiang.
  • Penurunan bendera yang berkibar setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan.

Laporan

Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut :
  • Peserta upacara dalam keadaan perilaku sempurna.
  • Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat kemudian memberikan laporan ihwal keadaan penerima upacara.
  • Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke daerah semula.
  • Laporan epilog dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap Pembina Upacara, eksklusif lapor tanpa menghormat lebih dahulu. Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat.

2. Mengheningkan cipta dan berdoa
  • Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap.
  • Tutup kepala tetap dipakai.
  • Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan masingmasing.
  • Mengheningkan.

E. Upacara di Pramuka Siaga

Macam upacara di Perindukan Siaga mencakup :

1. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga

Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga ialah sebagai berikut :
  • Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota.
  • Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
  • Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
  • Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk bulat besar mengelilingi standar bendera.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil daerah di tengah bulat menghadap bendera dan pintu upacara.
  • Para Pembantu Pembina Siaga masuk bulat upacara.
  • Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan.
  • Pada waktu bendera hingga dipintu upacara, semua anggota perindukan memberi hormat hingga selesai.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota.
  • Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan.
  • Pemimpin Upacara kembali ke barungnya.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota perindukan.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.

2. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga

Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga ialah sebagai berikut :
  • Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
  • Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk bulat besar mengelilingi standar bendera.
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil daerah di tengah bulat menghadap bendera dan pintu upacara.
  • Para Pembantu Pembina Siaga masuk bulat upacara.
  • Pemimpin Upacara mengambil daerah di erat bendera menghadap Pembina Siaga.
  • Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian membawanya keluar daerah upacara (tidak balik kanan).
  • Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat hingga ke pintu upacara.
  • Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di daerah yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.
  • Pengumuman dan pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).
  • Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.
  • Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman.

3. Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula

Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula ialah sebagai berikut :
  • Calon Anggota Siaga yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Barungnya.
  • Para Siaga yang sudah dilantik maju satu langkah.
  • Tanya jawab ihwal syarat kecakapan umum Siaga Mula antara Pembina Siaga dan calon Siaga.
  • Ucapan kesepakatan Dwisatya dituntun Pembina dengan memegang Sang Merah Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah dilantik memberi hormat.
  • Penyematan gejala diiringi nasehat pembina.
  • Penghormatan kepada Siaga yang gres dilantik dilanjutkan pertolongan selamat, kemudian kembali ke daerah masing-masing.
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik.
  • Barisan dibubarkan.
  • Pelantikan sebaiknya diadakan pada hari latihan biasa dan dilaksanakan setelah upacara pembukaan latihan.

4. Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata

Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata ialah sebagai berikut :
  • Siaga yang akan naik tingkat mengambil daerah berhadapan dengan Pembina Siaga.
  • Tanya jawab ihwal syarat kecakapan umum yang telah dipenuhi.
  • Pada ucapan kesepakatan Dwisatya dengan cara menyerupai pada peresmian anggota yang telah dilantik menghormat.
  • Pelepasan tanda kecakapan umum yang usang dan penyematan tanda kecakapan umum yang baru, diiringi nasehat pembina.
  • Penghormatan kepada Siaga yang gres naik tingkat dilanjutkan pertolongan selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung), kemudian kembali ke daerah masing-masing.
  • Siaga yang naik tingkat kembali ke barungnya
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Barisan dibubarkan diteruskan dengan kegiatan program latihan.

5. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Siaga

Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Siaga yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan ialah sebagai berikut:
  • Siaga yang akan mendapatkan tanda kecakapan khusus mengambil daerah berhadapan dengan Pembina Siaga.
  • Tanya jawab ihwal syarat kecakapan khusus antara Pembina dengan Siaga yang akan mendapatkan tanda kecakapan khusus.
  • Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina diiringi nasehat secukupnya dan pertolongan surat keterangan.
  • Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
  • Anggota perindukan menawarkan ucapan selamat, kemudian kembali ke barung masing-masing diteruskan dengan program latihan.

6. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang

Pramuka Siaga yang sudah berumur 11 tahun harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penggalang dengan tata cara sebagai berikut :

a. Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
  • Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil daerah berhadapan dengan Pembina.
  • Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan Pramuka Penggalang bukan alasannya kecakapannya tetapi alasannya usianya.
  • Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah.
  • Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman seperindukan.
  • Pembina mengantar Siaga yang akan pindah ke Pasukan Penggalang yang sudah disiapkan sebelumnya.

b. Di Pasukan Penggalang dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
  • Penyerahan Siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang.
  • Penerimaan anggota gres oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut.
  • Pembina Siaga kembali ke perindukannya unutk meneruskan program latihan.
  • Anggota gres diperkenalkan kepada semua anggota pasukan, kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya.
  • Ucapan selamat tiba dari semua anggota pasukan dilanjutkan dengan program latihan.

Sumber http://hasdukmerahputih.blogspot.com


EmoticonEmoticon