Sabtu, 17 Februari 2018

✔ Menciptakan Taman Bermain Anak Di Rumah

 Mempunyai Taman bermain sendiri di rumah yakni cita-cita semua anak ✔ Membuat Taman Bermain Anak di Rumah
Mempunyai Taman bermain sendiri di rumah yakni cita-cita semua anak, baik itu untuk anak usia di bawah 5 tahun ataupun anak yang sudah berumur belasan tahun. Membuat taman bermain dirumah bukan hanya indah dipandang tetapi hendaknya menjadi sarana sebagai tumbuh kembangnya anak, sehingga taman berfungsi sebagai area berguru bagi anak.

Rumah sebagai lingkungan pertama bagi anak. Pada usia anak tiga tahun pertama kehidupannya, si kecil menghabiskan waktu di rumah nyaris seharian. Itulah sebabnya, membuat
lingkungan rumah yang aman, nyaman, dan menyenangkan menjadi tuntutan. Caranya antara lain dengan membangun area bermain anak (children playground), baik di dalam rumah maupun di halaman.

Sebuah taman bermain anak seharusnya tak hanya berfungsi sebagai sarana rekreasi bagi anak. Selain keindahan visual dan kenyamanan, perhatikan bahwa taman bermain harus didesain sedemikian rupa sehingga sanggup dimanfaatkan sebagai sarana berguru bagi anak.

Sebelum mulai membangun taman bermain, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Yang pertama yakni anggaran. Ingatlah bahwa anggaran tak hanya terkait pembelian peralatan main yang sudah jadi, menyerupai perosotan atau ungkitan, kemudian memasangnya di taman. Permukaan taman juga perlu diperhatikan.

Dengan kata lain, jikalau anggarannya terbatas, cukup beli beberapa peralatan bermain dasar, sisanya sanggup dibeli dan dipasang kemudian hari. Kalaupun alat bermain yang sudah jadi yang tersedia di toko tidak ada yang sesuai keinginan Anda, cobalah mendesain sendiri playground di rumah dengan memakai bahan-bahan sederhana.

Alangkah baiknya berkonsultasi dengan sang hebat untuk memastikan aspek keamanannya. Saat ini rasanya cukup banyak konsultan rancang berdiri yang bisa dimintai dukungan dan jasanya. Selain lebih hemat, Anda sanggup membangun taman bermain sesuai cita-cita Anda dan si buah hati. Luas lahan yang Anda miliki menjadi pertimbangan berikutnya.

Memang untuk membangun sebuah playground idealnya tersedia lahan minimum 300 meter persegi (termasuk carport dan area bermain). Untuk tempat perkotaan hanya keluarga tertentu saja yang memiliki lahan seluas itu.

Dengan area seluas itu, anak cukup leluasa melaksanakan kegiatan motorik kasar, menyerupai berlari dan melompat. Area ini bisa berupa lahan terbuka yang dilapisi rumput dan di atasnya diletakkan kemudahan bermain yang sudah jadi, semisal perosotan.

Kreasi lainnya yakni membuat taman bermain alami dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang, menyerupai kayu gelondongan, tali, dan ban bekas.

Lebih jauh, Anda juga sanggup memperkirakan berapa banyak anak tetangga yang mungkin akan ikut bermain bersama anak Anda di taman rumah Anda. Makin banyak, tentu sebaiknya makin luas.

Adapun jikalau lahan yang tersedia sangat terbatas (kurang dari 150 meter persegi) memang diharapkan kreativitas untuk menyiasatinya. Misalnya dengan membuat taman kering (seperti untuk taman Jepang) yang diisi batubatu koral, pasir, gunung-gunungan, bak kecil, dan miniatur air terjun.

"Jadi, biarpun mini, anak tetap bisa mengenal alam. Biasanya jenis taman menyerupai ini pemeliharaannya juga lebih murah," ujar Nirwono.

Alternatif lain untuk lahan terbatas yakni memanfaatkan flora pot, menyerupai flora obat-obatan atau bunga-bunga. Keberadaan bunga hidup juga potensial menarik kupu-kupu untuk mendekat, sehingga bukan mustahil taman mungil ciptaan Anda menjadi taman kupu-kupu yang menarik bagi anak.

Adapun untuk bantalan taman, Anda bisa menanaminya dengan rerumputan, asalkan lahan yang tersedia cukup luas. Pasalnya, jikalau lahannya sempit, rumput cenderung tidak akan tumbuh subur.

Selain itu, bantalan taman sebaiknya tidak dikeraskan semisal di-paving lantaran karenanya tanah di sekitar taman akan sulit meresapkan air, lantaran juga fungsi utama taman harus meresapkan air, mengalirkan udara, memproduksi oksigen, serta ada unsur cahaya yang masuk.

Selain anggaran dan luas lahan, hal terpenting yang harus dicermati sebelum mendesain taman yakni usia anak Anda. Misalnya, jikalau anak Anda masih balita, percuma saja membuat taman bermain yang penuh petualangan menyerupai dinding untuk panjat tebing atau bambu titian yang belum bisa dimainkan anak seusianya.

Dengan kata lain, janganlah terburu-buru membeli peralatan atau jenis mainan tertentu. Pastikan Anda membeli atau membuat peralatan bermain yang sempurna guna.

Salah satu fungsi utama playground yakni untuk membantu tumbuh-kembang anak. Nah, taman bermain harus bisa memfasilitasi kebutuhan sesuai tahapan perkembangan anak. Misalkan pada usia di mana anak perlu dilatih motorik kasarnya, buatlah halaman atau taman bermain yang memungkinkan anak bereksplorasi menyerupai berlari, memanjat, atau meniti dengan balok-balok keseimbangan.

"Jika demikian, yang terpenting yakni interaksi antara orangtua dengan anak.Misalnya mengenalkan anak pada konsep go green dengan memanfaatkan kembali materi yang ada, menyerupai kaleng susu untuk tempat pensil. Intinya, kreatiflah dalam membuat karya atau permainan sederhana bersama si kecil," tandasnya.

Sumber http://desainpropertyminimalis.blogspot.com


EmoticonEmoticon