Assalamualaikum Warohmatullah Wabarrakatuh
Salam Olahraga
Puji syukur penuis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menunjukkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis (admin sanggup menuntaskan penulisan hasil penelitian dengan judul " Peningkatan Keterampilan Teknik dan Hasil berguru Senam Lantai Gerakan Guling Depan Menggunakan Media Bola Pada Siswa Kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal".
Sebagai ungkapan rasa syukur tesebut penulis akan membuatkan hasil penelitian dengan sahabat blogger. Hasil penelitian PTK ini akan penulis bagi secara utuh dari Bab I hingga Bab V, namun alasannya keterbatasan waktu pada kesempatan kali ini Bab 1 yaitu pendahuluan. untuk Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V akan penulis share pada postingan selanjutnya. Langsung saja simak berikut ini:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu proses training insan yang berlangsung seumur hidup, Pendidikan Jasmnai Olahraga dan Kesehatan yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting yaitu menunjukkan kesempatan berguru kepada siswa untuk terlibat langsug dalam banyak sekali pengalaman berguru melalui kegiatan jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pendidikan mempunyai target paedagogis, oleh alasannya itu kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, alasannya gerak sebagai kegiatan jasmani ialah dasar bagi insan untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah perkembangan zaman.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bahan pelajaran yang sangat penting diajarkan di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayata nilai-nilai (sikap mental, emosional, sportifitas, dan sosial) serta pembiasan tumpuan hidup sehat yang b pertumbuhan dan perkembangan kualitaangermuara untuk merangss fisik dan psikis yang seimbang.
Banyak problem dalam berguru pendidikan jasmani yang sering kita jumpai menyerupai siswa sulit menghadapi bahan yang disampaikan guru, siswa tidak menyenangi bahan tertentu, pelajaran yang disampaikan menjenuhkan, sukar dipahami, dan kurang menarik. Kesulitan berguru pada Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan umumnya pada terletak pada karakteristik geraka yang dipelajari. Makin komplek suatu gerakan, makin sukar untuk dipelajari dan makin banyak siswa tidak menguasainya. Makin sukar gerakan atau keterampilan gerak yang dipelajari, diharapkan model berguru yang effektif. Metode pembelajaran atau model pembelajaran yang baik apabila sanggup diterapkan dalam situasi berguru mengajar yang menyenangkan, sanggup dipahami, dan gampang dilaksanakan oleh siswa untuk tujuan yang telah ditetapkan. Peneratpan model pembelajaran yang effektif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tujuan yang akan dicapai, kemampuan guru dalam memakai metode tersebut, kemampuan siswa, besarnya kelompok yang akan diajar, waktu dan fasitias yang tersedia.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, masih banyak guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang memakai model pembelajaran yang sudah renta yaitu metode bab atau “part method”. Dalam mengajarkan keterampilan gerak model ini disebut metode tradisional. Sedangkan model-model gres yang didasari oleh teori gres dan penelitian empiris masih kurang dipergunakan. Hal ini akan sangat kuat terhadap hasil pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah.
Seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan tidak hanya sanggup melaksanakan pengajaran yang bersifat konvensional di kelas yang berupa kajian teori semata tetapi dituntut sanggup mengajarkan banyak sekali ketrampilan gerak dasar, teknik dan seni administrasi permainan olahraga yang melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan perlu menerapkan metode pembelajaran yang sempurna dan dipahami oleh siswa dalam suasana berguru yang menyenangkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan mencakup : Pemainan dan olahraga, Atletik, bela diri, kebugaran jasmani, uji diri/senam, senam irama, renang, pendidikan luar kelas, dan budaya hidup sehat. Semua bahan itu diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh semua siswa.
Senam lantai merupakan salah satu Standar Kompetensi mapel Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan terdiri dari beberapa kompetensi dasar menyerupai : guling depan (forward roll), guling belakang (back roll), lenting tengkuk (neck kip), meroda, perilaku lilin, dan sebagainya. Untuk sanggup melaksanakan geraka-gerakan dalam senam lantai diharapkan kekuatan, kelenturan, kecepatan, ketepatan, dan yang tidak kalah penting ialah keberanian untuk melakukannya. Gerakan dalam senam lantai cenderung sulit dilakukan dan menjadikan ketidaknyamanan atau rasa sakit, hal ini menjadikan senam lantai kurang diminati oleh siswa. Olahraga senam lantai, khususnya guling depan memerlukan keberanian dan teknik yang benar biar siswa sanggup melakukannya dengan baik dan benar tanpa mengalami cidera.
Ketercapaian keterampilan teknik dan hasil berguru senam lantai gerakan guling depan kelas VII-A di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub Tahun Pelajaran 2015-2016 masih rendah, hasil pengamatan dan tes praktek, sebelum penelitian tindakan kelas didapatkan data sebagai berikut: Jumlah siswa 32 anak, yang melaksanakan perilaku awal guling depan dengan baik dan benar 16 anak (50%), yang sanggup melaksanakan gerakan mengguling dengan baik dan benar 14 anak (43%), sedangkan siswa yang sanggup melaksanakan perilaku tamat gerakan guling depan dengan baik dan benar 12 anak (33%), siswa yang tuntas berguru 14 anak (43%), siswa yang tidak tuntas berguru 18 anak (56,25 %), daya serap klasikal tercapai 43%. Ketentuan seorang siswa disebut tuntas berguru (tercapai KKM) bila telah mencapai skor 75, sedangkan suatu kelas disebut tuntas berguru bila di kelas sekurang-kurangnya terdapat 85% siswa yang telah tuntas berguru (tercapai KKM).
Berdasarkan pada pengamatan dan analisis peneliti, yang juga sebagai guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ketika mengajar, materi senam lantai gerakan guling depan, diketahui bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam melaksanakan gerakan senam lantai gerakan guling depan, sanggup diklasifikasikan menjadi beberapa bab yaitu: perilaku awal (posisi kaki, meletakan kedua tangan pada matras, penempatan bab belakang kepala/tengkuk), gerakan mengguling ( perilaku dan bentuk badan ketika berguling), perilaku tamat (posisi kaki, bentuk tubuh, perilaku tangan, dan pandangan mata), ditambah faktor non teknis yaitu kekhawatiran dan rasa takut untuk melaksanakan gerakan guling depan.
Pembelajaran senam lantai selama ini memakai metode ceramah dan penugasan, penggunaan media dan alat bantu pembelajaran belum dipakai secara optimal, siswa dihadapkan pada situasi berguru mengajar yang sama dan berulang-ulang sehingga proses berguru mengajar menjadi monoton, ini sanggup menjadikan rasa bosan bagi siswa dan guru itu sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, peneliti memandang perlu menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi, kreatif, dan inovatif. Pemilihan metode pembelajaran yang sempurna jikalau metode tersebut sesuai dengan karakteristik siswa, memenuhi kebutuhan siswa, dan sesuai kemampuan guru. serta memotivasi siswa berani melakukannya dan dengan teknik yang benar.
Bola merupakan alat pembelajaran yang sangat digemari oleh siswa, penggunakan bola sebagai media bantu dalam pembelajaran senam lantai gerakan guling depan diharapkan akan menjadikan suasana yang menyenangkan dan mengurangi rasa takut untuk melaksanakan gerakan senam lantai gerakan guling depan. Penggunaan bola dalam pembelajaran ketrampilan teknik senam lantai gerakan guling depan yaitu dengan meletakan bola di antara dua kaki, dan sebagai batas penempatan kepala bab depan (dahi). Penempatan bola di antara dua kaki dengan tujuan memperlebar jarak kaki, dan sebagai control pada ketika melaksanakan berguling biar kedua kaki tetap dalam posisi sejajar, media bola sebagai alat bantu tersebut juga sanggup dipakai sebagai batas penempatan kepala bab depan sehingga kepala tidak terlalu jauh dari kaki dengan demikian akan mempermudah pelaksanaan gerakan guling depan.
Tertarik dengan permasalahan di atas akan dikaji lewat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Teknik Dan Hasil Belajar Senam Lantai Gerakan Guling Depan Menggunakan Media Bola Pada Siswa Kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal”
A. Identifikasi Masalah
Proses pembelajaran senam lantai pada siswa kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub mengalami berbagai permasalahan yang sanggup di identifikasikan sebagai berikut:
1 . Kurangnya motivasi siswa dalam melaksanakan senam lantai alasannya gerakan dalam senam lantai sulit dilakukan dan sanggup menjadikan rasa sakit.
2 . Siswa tidak memahami tujuan pembelajaran senam lantai gerakan guling depan.
3 . Siswa tidak memahami manfaat mempelajari senam lantai gerakan guling depan.
4 . Kedisiplinan siswa yang masih kurang dalam melaksanakan teknik dan gerakan guling depan sesuai yang diinstruksikan oleh guru.
5 . Penerapan metode berguru dan media bantu pembelajaran yang tidak sempurna sanggup menjadikan suasana berguru yang tidak menyenangkan.
6 . Rendahnya kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan.
7 . Rendahnya hasil berguru senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan biar penelitian menjadi lebih terfokus serta efektif, maka pada penelitian ini akan dibatasi masalah-masalah yang terjadi pada pembelajaran senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub sebagai berikut:
1 . Rendahnya kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan.
2 . Rendahnya hasil berguru senam lantai gerakan guling depan.
3 . Penerapan metode berguru memakai media bola dalam pembelajaran keterampilan teknik dan hasil berguru senam lantai gerakan guling depan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikaasi masalah dan pembatasa masalah di atas maka sanggup dirumuskan masalah yang sanggup diteliti yaitu:
1 . Apakah penggunaan media bola dapat meningkatkan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII-A semester genap Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub?
2 . Apakah penggunaan media bola dapat meningkatkan hasil berguru senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII-A semester genap Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub?
D. Tujuan Penelitian.
a. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan menggunakan media bola pada siswa kelas VII-A semester genap SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015-2016.
b. Meningkatkan hasil berguru senanm lantai gerakan guling depan mengguakan media bola pada siswa kelas VII-A semester genap Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015-2016.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yaitu:
1. Bagi siswa, dengan model dan penggunaan alat bantu pembelajaran lebih bervariasi, dan mereka sanggup termotivasi untuk belajar dengan mudah, aman, dan dalam suasana yang menyenangkan.
2. Bagi guru Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, untuk meningkatkan kualitas mengajar dengan menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan inovatif biar pembelajaran lebih bermakna dan berhasil secara optimal.
3. Bagi sekolah, semoga hasil penelitian ini sanggup dijadikan sebagai perbendaharaan metode dan model pembelajaran.
Demikian PTK peningkatan Keterampilan Teknik Daan Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan Menggunakan Media Bola yang sanggup admin share semoga bermanfaat. Jika ada kritik, saran dan pertanyaan silahkan tinggalkan jejak pada kolom komentar yang tersedia.
Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
Sumber http://materipenjasorkes.blogspot.com
EmoticonEmoticon