Kamis, 26 April 2018

Panen Dan Pascapanen Tanaman Teh (Tepat)

Cara Panen dan Pascapanen Tanaman Teh


A. Panen

Sedulurtani.com. Hasil dari pertanaman teh yaitu pucuk dan daun muda, serta untuk pamanenanya dilakukan dengan cara dipetik. Tanaman teh sanggup mulai dipetik sesudah memasuki umur tiga tahun sesudah tanam. Ada tiga bab daun teh yang dipetik, antara lain peko, burung, dan kepel.


Dimana peko merupakan pucuk yang sudah tumbuh aktif, burung yaitu pucuk yang sedang istirahat, dan kepel yaitu daun kecil yang terletak dibawah ketiak daun.


 Hasil dari pertanaman teh yaitu pucuk dan daun muda Panen dan Pascapanen Tanaman Teh (Tepat)
Panen dan Pascapanen Tanaman Teh

Dalam melaksanakan pemetikan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu biasa disebut dengan sistem pemetikan. Pemetikan untuk daun yang diolah merupakan pemetikan yang dilakukanselama jangka waktu tertentu diantara pemangkasan produksi.


Terdapat tiga tingkatan pemetikan yang dikenal secara umum, yaitu petikan jedangan, petikan biasa, dan gandesan.



  • Petikan jedangan ini dilakukan pada kebun yang gres saja dilakukan pemangkasan produksi. Pemetikan ini dilakukan dengan tujuan supaya tumbuhan teh mempunyai bidang petik yang baik. Pemetikan jedangan dilakukan sesudah 2 bulan tamat dilakukan pemangkasan produksi.

  • Petikan biasa sering disebut juga dengan petikan produksi. Petikan ini dilakukan sesudah petikan jedangan. Adapun teknik pemetikanya yaitu, semua tunas yang melewati bidang petik dan memenuhi rumus petik harus diambil. Sedangkan tunas yang telah melewati bidang petik tetapi belum memenuhi rumus petik dibiarkan. Semua tunas yang muda dan pucuk burung harus diambil. Selanjutnya untuk tunas cabang yang menyamping tetapi tidak lebih dari bidang pangkas dibiarkan saja.



  • Petikan gandesan dilakukan dikebun yang akan dipangkas dengan memetik semua pucuk yang ada tanpa melihat rumus petik.


Adapun periode pemetikan ditentukan oleh umur dan kecepatan pembentukan tunas, ketinggian tempat, iklim, dan kesehatan tanaman.


Pada pemetikan gandesan ini dimaksudkan untuk memanfaatkan tunas-tunas muda yang ada pada pertanaman teh yang akan terbuang bila tidak dipetik alasannya akan dilaksanakan pemangkasan.


Pada pemanenan daun teh, dikenal adanya istilah dari daur petik. Daur petik ini yaitu waktu antara petikan pertama dengan petikan selanjutnya.


Sebagai pola daur petik tujuh hari, berarti setiap tujuh hari sekali dilakukan pemetikan daun teh. Panjang daur petikan ini ditentukan oleh kecepatan tumbuh tanaman. Oleh alasannya itu panjang daur petik pada kebun satu dengan kebun lainya sering kali tidak sama.


B. Pascapanen Teh

Dalam memetik teh usahakan jangan menggenggam pucuk terlalu banyak. Hasil petikan berupa pucuk tersebut ditempatkan pada keranjang bambu 10 kg yang digendong pada bab punggung. Dimana keranjang bambu ini sanggup menampung 20 kg hingga maksimal 25 kg.


Setelah pemanenan tamat dilanjutkan dengan penimbangan pucuk tersebut. Secara umum penimbangan ini dilakukan 3 hingga dengan 4 kali sehari. Pengangkutan pucuk teh dari lokasi penimbangan harus dilakukan sesegera mungkin untuk hingga pabrik.


Hal tersebut dikarenakan teh akan segera dibongkar dan dimasukan pada kolam pelayuan dalam pabrik. Untuk itu sebaiknya lokasi penimbangan tidak jauh dari pabrik.


Teh tersebut sanggup diolah menjadi banyak sekali macam, menyerupai teh hijau, teh hitam, maupun teh wangi.


Baca juga :



Demikian artikel tentang, Cara Panen dan Pascapanen Tanaman Teh. Semoga sanggup menjadi rujukan bagi Anda yang sedang mencari isu terkait penanganan panen dan pascapanen tumbuhan teh.

Follow juga saya diFacebook





Sumber https://www.sedulurtani.com


EmoticonEmoticon