(Kode ILMU-KOM-0018) : Skripsi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja di PT. X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan ketatnya persaingan ketika ini menjadi sebuah tantangan yang wajib dihadapi setiap perusahaan untuk mempertahankan eksistensi dan kehidupannya. Perusahaan yang kalah dalam persaingan yaitu perusahaan yang lamban dalam merespon situasi pasar dan keadaan intern perusahaan, sehingga hasil produksi menurun. Hal ini akan memicu menurutnya evaluasi publik, baik internal maupun eksternal yang bisa saja berakibat pada gulung tikarnya sebuah perusahaan.
Menurutnya hasil produksi ini kemungkinan besar bermuara dari sumberdaya insan yang mana mempunyai andil penting sebagai divisi penghasil produk. Dengan kata lain, meningkatnya hasil produksi (produktivitas) tergantung pada sumber daya manusianya. Maka dari itu seyogyanya dalam peningkatan hasil produksi perusahaan memperlihatkan fokus khusus pada sumberdaya insan (karyawan) termasuk aspek-aspek yang berkenaan dengannya.
Pemeliharaan komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan melalui persamaan dan penyetaraan mutu dan misi bersama menjadi media yang sempurna dan akan membuat iklim yang aman dalam lingkungan kerja (perusahaan) sehingga pada kesannya terjalin kekerabatan baik antara karyawan dan pimpinan, serta bisa memicu timbulnya rasa sense of belonging pada perusahaan dalam diri karyawan. Selain itu, dalam pertukaran isu dari karyawan dan pimpinan, impian karyawan dan kemauan pimpinan melebur menjadi satu untuk membuat persamaan persepsi, visi, dan misi perusahaan.
Bentuk keterlibatan karyawan baik kegiatan formal maupun kegiatan nonformal (gathering) merupakan sebuah aspek dalam peningkatan mutu kehidupan berkarya. Berbagai teknik dipergunakan pada pada dasarnya berkisar pada peningkatan partisipasi karyawan dalam keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka dan hubungannya dengan perusahaan. Dengan demikian, bukan hanya rasa tanggung jawab karyawan yang ditingkatkan akan tetapi yang sesungguhnya diharapkan terjadi yaitu timbulnya rasa mempunyai perusahaan. Sudah barang tentu adanya rasa mempunyai akan berakibat pada keberhasilan perusahaan. Karena para anggota organisasi akan berusaha menghindari sikap yang disfungsional dan dengan demikian bekerja dengan lebih produktif
Dengan adanya rasa mempunyai perusahaan karyawan tidak akan lagi bekerja sesuai dengan perintah atau berdasarkan honor melainkan berdasarkan kemauan sendiri dan panggilan hati nurani untuk menjaga stabilitas perusahaan yang menaunginya, dengan meningkatkan hasil produksi perusahaan. Pertemuan memenuhi kebutuhan inti manusia. George Kelly, John Dewey, Martin Buber, dan komentator -komentator lain wacana kondisi manusia, telah mengamati bahwa pertemuan tatap muka bisa menjaga persatuan dunia realitas manusia. Bersama-sama orang membangun bahasa, sistem nilai dan aba-aba tingkah laris yang mendefinisikan ‘dunia’ dengan kata lain, pertemuan memperlihatkan kesempatan bagi pembentukan struktur kolektif, struktur kolektif bermanfaat untuk menyatukan nilai-nilai dan tujuan-tujuan individu dengan orang lain yang ada dalam lingkup perusahaan.
Beberapa pertemuan sengaja didesain sebagai program informal semisal perayaan hari besar agama, nasional. Bahkan administrasi membuat program Istimewa ibarat ulang tahun perusahaan. Semua staf dan karyawan berkumpul, hal ini bertujuan untuk menjalin kekerabatan dan komunikasi antar keduanya. Celah yang sanggup diambil oleh administrasi yaitu pertolongan motivasi pada karyawan. Bisa ditelaah bahwa dalam keadaan ibarat itu ada tujuan-tujuan khusus yang nantinya akan menjadi pondasi berpengaruh dalam perusahaan untuk menjaga kehidupan perusahaan, Tujuan itu yaitu Motivasi.
Pada dasarnya, motivasi yang dilakukan oleh perusahaan melalui media gathering yaitu kiat untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan. Dengan adanya gathering ini karyawan akan merasa ada di perusahaan dan merasa dihargai sehingga rasa disfungsi tidak timbul dalam diri karyawan dan pada kesannya akan memunculkan sikap atau tindakan produktivitas dalam perusahaan yang berdasarkan pada sense of belonging.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka peneliti sanggup membuat Fokus penelitian :
Bagaimana motivasi yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas kerja?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui citra mengenai taktik motivasi yang dilakukan guna meningkatkan produktivitas kerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapkan sanggup berkhasiat serta sanggup memberi sumbangan pemikiran dan sebagai pengembangan pengetahuan wacana Motivasi di kalangan akademisi, serta diharapkan bisa menjadi tumpuan bagi penelitian selanjutnya. Serta menjadi suplemen pola penerapan motivasi di PT. X.
2. Secara Praktis
Untuk dijadikan pola atau sebagai sumbangan pemikiran yang diharapkan sanggup berkhasiat dalam menunjang keberhasilan peningkatan hasil produksi. Dan juga sebagai materi pertimbangan akan pentingnya taktik motivasi dalam persaingan global ketika ini, sehingga tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sanggup tercapai dengan baik dan sesuai tujuan.
E. Definisi Konsep
Konsep atau pengertian, yaitu unsur pokok dari suatu penelitian. Konsep bergotong-royong yaitu definisi secara singkat dari kelompok fakta dan gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian. Jika dilema dan kerangka teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta yang mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian, dan suatu konsep bergotong-royong yaitu sesuatu definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau tanda-tanda itu.
Agar tidak terjadi kekeliruan makna mengenai motivasi, maka penulis akan memperlihatkan citra dari beberapa teori yang ada hubungannya dengan penelitian, diantaranya adalah:
1. Strategi
Strategi berdasarkan bahasa yaitu untuk mencapai suatu maksud. Makara taktik yaitu rangkaian keputusan dan tindakan untuk mencapai suatu maksud dalam pencapaian tujuan organisasi.
Menurut siagian dalam bukunya administrasi strategik, bahwa taktik yaitu serangkaian keputusan dan tindakan fundamental yang dibentuk oleh administrasi puncak dan implementasi oleh seluruh jajaran atau organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Menurut Philip Kotler taktik yaitu wujud rencana yang terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan berdasarkan Basu Swasta taktik yaitu suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi juga didefinisikan sebagai suatu proses yang memilih arah yang perlu dituju oleh organisasi untuk memenuhi misinya.
2. Motivasi
Adalah tindakan untuk melaksanakan sebuah dorongan dengan melalui banyak sekali cara, cara yang biasa ditempuh dalam motivasi yaitu pemenuhan kebutuhan.
Motivasi menyangkut soal sikap insan dan merupakan elemen vital di dalam suatu elemen manajemen. Motivasi sanggup diartikan sebagai mengusahakan agar seseorang sanggup menuntaskan pekerjaan dengan semangat lantaran ingin melaksanakannya. Sedangkan kiprah manajer dalam kasus motivasi ini yaitu membuat kondisi-kondisi kerja yang aman sehingga bisa membangkitkan dan mempertahankan keinginan untuk bersemangat tersebut.
3. Produktivitas Kerja
Adalah kegiatan yang ada dalam perusahaan dengan indikasi kenaikan hasil produksi. Kedisiplinan, dan iklim kerja yang aman dalam perusahaan. L. Greenberg mendifinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Produktivitas juga diartikan sebagai berikut :
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b. Perbandingan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu satuan unit umum.
Ukuran produktivitas yang paling populer berkaitan dengan tenaga kerja yang sanggup dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang dipakai atau jam-jam kerja orang.
Namun demikian terjadi kerugian lantaran adanya pembatasan bahwa perbandingan produktivitas antara perusahaan sanggup keliru, kalau perusahaan tersebut mempunyai tenaga kerja dan peningkatan modal yang berbeda.
Produktivitas kadang kala sebagai penggunaan lebih intensif terhadap sumber-sumber konversi ibarat tenaga kerja dan mesin yang kalau diukur secara sempurna akan benar-benar memperlihatkan suatu penampilan atau efisiensi. Namun dengan demikian mungkin serikat buruh tidak seluruhnya menyetujui definisi ini. A. Bluchor dan E. Kapustin nampaknya berpegangan pada pendapat yang memisahkan produktivitas dengan intensitas tenaga kerja, lantaran ketika produktivitas mencerminkan manfaat tenaga kerja, intensitas memperlihatkan jumlah atau ketegangan kerja dan sanggup dianggap sebagai “percepatan” kerja.
Persoalan pencapaian suatu definisi produktivitas yang mendetail bukanlah dilema produktivitas itu sendiri, namun suatu dilema di luar produktivitas yang merupakan tujuan dan sasaran-sasaran administrasi dalam sistem dan organisasi, dimana tujuan yang berbeda memerlukan pendekatan berbeda pula untuk mendifinisikan produktivitas.
Jadi definisi produktivitas bukanlah hanya satu dilema teknik maupun manajerial tetapi merupakan satu dilema yang komplek, merupakan dilema yang berkenaan dengan badan-badan pemerintahan, serikat buruh, dan lembaga-lembaga sosial yang lain. Yang semakin berbeda tujuannya akan semakin berbeda pula definisi produktivitasnya.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan suatu penelitian diharapkan sistematika pembahasan yang bertujuan untuk mempermudah penelitian. Langkah-langkah pembahasan dalam laporan yaitu sebagai berikut:
BAB I : Yaitu PENDAHULUAN. Pada penggalan ini terdiri dari enam sub bab, antara lain yaitu, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian , definisi konsep, sistematika pembahasan.
BAB II : Yaitu PERSPEKTIF TEORITIS. Pada penggalan ini terdiri dari satu sub penggalan yaitu, konseptual.
BAB III : Yaitu METODE PENELITIAN. Pada penggalan ini terdiri dari tujuh sub penggalan yaitu, pendekatan dan jenis penelitian, subyek dan target penelitian, jenis dan sumber data, data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik keabsahan data.
BAB IV : Yaitu PENYAJIAN DATA. Pada penggalan ini terdiri dari dua sub penggalan yaitu, wacana deskripsi umum obyek penelitian dan deskripsi hasil penelitian.
BAB V : Yaitu ANALISIS DATA. Terdiri dari sub penggalan pertama yang mengupas temuan dan alasannya wacana konfirmasi temuan teori.
BAB VI : Yaitu PENUTUP. Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com
Home
skripsi ilmu komunikasi
Skripsi Seni Administrasi Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Di Pt. X
Rabu, 20 Juni 2018
Skripsi Seni Administrasi Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Di Pt. X
Diterbitkan Juni 20, 2018
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon