Sebagai salah satu liga paling populer di dunia, masuk akal jikalau Barclays Premier League kedatangan pemain-pemain andal dari aneka macam potongan dunia. Entah sudah berapa nama dengan skill luar biasa yang selalu menciptakan kita berdecak kagum setiap melihat skill nya. Mungkin juga pemain-pemain ini yang menciptakan beberapa dari kita jatuh cinta dengan klub yang ia bela.
Anda mungkin tidak akan membaca bab pembukaan ini, namun mungkin ada baiknya jikalau saya memberi peringatan terlebih dahulu. Daftar ini akan didominasi oleh pemain Manchester United. Mengapa? Jawabannya mudah. Mereka ialah klub dengan 13 gelar BPL. Makara rasanya masuk akal kalau pemain-pemain mereka mendapat kawasan extra.
1. David Beckham
Salah satu pemain terbaik dalam urusan memisangkan bola ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat sepakbola, terutama kaum hawa, untuk menyaksikan BPL. Selain lantaran kegantengannya, skill nya memang tidak bisa dianggap remeh. Kemampuannya menyisir sayap kiri pertahanan lawan membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling ditakuti di masa jayanya.
Pemain yang mengawali karir professional semenjak tahun 1993 ini telah meraih aneka macam gelar prestisius bersama United. Ia termasuk ke dalam daftar skuad yang membawa harum nama BPL sehabis The Red Devils meraih Treble Winners di tahun 1999. Makara rasanya tidak salah bahwa meski Real Madrid, LA Galaxy, dan Paris Saint-Germain ada di dalam CV-nya, namanya akan tetap terkenang sebagai salah satu pemain terbaik BPL sepanjang masa.
2. Ryan Giggs

Sebagai satu-satunya Class of ’92 yang masih bermain, banyak pemain muda yang menjadikannya sebagai panutan. Sebuah bukti bahwa kesetiaan itu masih ada di tengah dunia sepakbola yang begitu kapitalis. Di umurnya yang akan menyentuh angka 40 pada November nanti, saya harap ia bisa memperpanjang rekor selalu mencetak gol di setiap trend BPL menjadi 24 musim.
Selain itu, penghargaan Order of British Empire yang diterimanya dari Queen Elizabeth pada tahun 2007 dan masuk ke dalam English Football Hall of Fame pada tahun 2005 rasanya cukup untuk menunjukan bahwa dirinya diakui sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
3. Paul Scholes

"At La Masia his name was mentioned a lot. He’s a teacher." Lionel Messi
“In the last 15 to 20 years the best central midfielder that I have seen — the most complete — is Scholes. I have spoken with Xabi Alonso about this many times. Scholes is a spectacular player who has everything. He can play the final pass, he can score, he is strong, he never gets knocked off the ball and he doesn’t give possession away. If he had been Spanish then maybe he would have been valued more.” Xavi Hernandez
“My toughest opponent? Scholes of Manchester. He is the complete midfielder.” Zinedine Zidane
“The player in the Premiership I admire most? Easy – Scholes.” Patrick Vieira
"I’m not the best, Paul Scholes is." Edgar Davids
4. Cristiano Ronaldo

Tiga tahun pertama, ia lebih banyak dicaci tanggapan terlalu sering diving dan melaksanakan gerakan step overs. Namun sehabis itu, tak ada lagi yang mewaspadai kemampuannya. Bahkan bisa dibilang, Cristiano Ronaldo sendirilah yang membawa kembali masa-masa kejayaan Manchester United. Kecepatan, skill, dan karismanya di lapangan menciptakan dirinya berhasil menyumbangkan tiga gelar BPL, satu gelar FA Cup, dan satu gelar UEFA Champions League. Berkat kemampuannya jugalah ia berhasil meraih Ballon d’Or pada tahun 2008.
Ketajamannya di depan gawang terang tidak perlu ditanya. Ia pernah mencetak 42 gol dalam semusim bagi United lima tahun silam. Mahar sebesar 80 juta Poundsterling yang dikeluarkan Real Madrid untuk memboyongnya rasanya bisa menggambarkan betapa berharganya pemain berkewarganegaraan Portugal ini.
5. Eric Cantona

Dibalik segala tingkahnya yang pembangkang dan kerap memicu kontroversi, tidak salah jikalau dirinya diakui sebagai raja oleh public Old Trafford. Karismanya di lapangan yang setinggi kerah kostumnya menciptakan dirinya begitu disegani oleh mitra maupun lawan. Entah apakah keberadaan Cantona semacam jimat keberuntungan bagi United atau tidak, yang terang satu-satunya trend dimana ia tidak meraih gelar juara BPL bersama United ialah ketika ia terkena skorsing oleh FA tanggapan tendangan kung-fu nya yang melegendaris.
Oh iya, Cantona juga merupakan pemain pertama yang berhasil menjadi juara BPL dua trend berturut-turut bersama dua tim yang berbeda!
6. Thierry Henry

Di trend pertama dan keduanya, ia memang tidak berhasil menunjukkan gelar bagi Arsenal. Namun demikian, ketajamannya sudah terlihat berkat gol demi gol yang ia ciptakan. Baru pada trend ketiganyalah ia berhasil membawa klub tersebut menjadi juara BPL dengan sumbangsih 32 gol nya dalam satu musim.
Kecepatan dan skillnya tidak perlu lagi diragukan. Ia membawa Arsenal dikenal sebagai salah satu tim dengan daya serang terbaik ketika masa jayanya. Selain itu, ia juga merupakan salah satu instrument terpenting ketika The Gunners menjadi juara tanpa terkalahkan pada trend 2003-2004. Jangan lupa juga bahwa pemain yang sekarang membela New York Red Bull tersebut ialah pencetak gol terbanyak Arsenal sepanjang masa.
7. Dennis Bergkamp

Pemain yang (lagi-lagi) diboyong sehabis gagal bersama klub Italia, Internazionale Milan ini memang tidak pribadi menunjukkan impact yang besar semenjak kedatanganny ke Highbury pada tahun 1995. Butuh sekitar dua tahun sebelum risikonya ia menunjukkan gelar Barclays Premier League bagi Arsenal. Namun demikian, gelar pertamanya itulah yang pada risikonya menjadi awal bagi dirinya untuk menunjukan kepada kita semua bahwa ia merupakan salah satu striker terbaik yang pernah lahir ke dunia.
Saya bukan orang yang termasuk ke dalam daftar pemuja Bergkamp. Namun melihat gol nya ke gawang Newcastle pada tahun 2002 menciptakan saya masuk ke dalam daftar orang yang tidak bisa mengelak untuk menyampaikan bahwa ia merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Barclays Premier League sepanjang masa.
*bisa diganti dengan abjad “n” (syarat dan ketentuan berlaku)
8. Frank Lampard

Selain jumlah gol nya yang mencapai 203 gol (dan masih bisa bertambah), karisma kepemimpinannya memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski berstatus sebagai vice-captain, justru di mata saya dirinya jauh lebih berarti bagi Chelsea. Lihat saja sumbangsihnya terhadap klub yang dibelanya dari tahun 2001 tersebut. Apalagi sehabis melihat kesetiannya meski hampir saja dibuang oleh Chelsea di trend lalu.
9. Steven Gerrard

Selain kemampuannya mengontrol lapangan tengah, tendangannya yang kencang juga menjadi salah satu nilai lebih yang dimiliki oleh Stevie G. jiwa kepemimpinan yang ia miliki terang terlihat ketika ia membawa The Reds menjuarai UEFA Champions League pada tahun 2005. Hal inilah yang menciptakan dirinya disegani oleh mitra maupun lawan. Maka tak salah jikalau satu spot di lini tengah Liverpool sudah niscaya menjadi miliknya ketika ia sedang fit.
10. Alan Shearer

Sumber : www.bolatotal.com
Sumber http://kyshared.blogspot.com
EmoticonEmoticon