(Kode INFORMAT-0024) : Skripsi Analisis Pengaruh Panjang Bit Kode Pada Kinerja Program Kompresi Yang Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch (LZW)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat menyebabkan data digital menjadi media yang umum dalam masyarakat. Pemakaian data digital ini mencakup seluruh lapisan masyarakat mulai dari perseorangan, lembaga, dan bisnis. Pemakaian data digital sangat efektif lantaran pada media dengan ukuran relatif kecil kita sanggup menyimpan sangat banyak berkas dibandingkan pada media kertas yang berukuran relatif lebih besar. Akan tetapi media penyimpanan data digital mempunyai keterbatasan dalam ukuran data yang sanggup disimpan. Sedangkan data digital terus bertambah besar dan banyak sehingga pada suatu ketika media penyimpanan data digital akan penuh oleh data digital tersebut. Pengiriman data digital membutuhkan bandwidth dalam pengirimannya dan bandwidth tersebut memerlukan biaya. Sehingga semakin besar data digital yang dikirim maka makin besar pula biaya yang dikeluarkan. Oleh lantaran sebab-sebab inilah maka kompresi data menjadi solusi sempurna dalam menghemat pemakaian perangkat keras serta menurunkan biaya pengiriman data melalui internet. Selain lebih murah juga mengirim data yang telah terkompresi akan lebih cepat lantaran ukuran file telah diperkecil.
Menurut Yair Wiseman algoritma Lempel Ziv terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama didasarkan pada penggunaan rujukan pada data yang berulang, kelompok ini kemudian dikenal dengan LZ77 dan kelompok yang kedua memakai pendekatan pada pembuatan dictionary dari frase yang umum dalam data, grup ini dikenal dengan LZ78. Menurut David Salomon algoritma LZW ialah varian dari algoritma LZ78. Menurut Yair Wiseman algoritma LZW merupakan algoritma yang memakai pointer. Dan jumlah bit yang digunakan pointer akan mempengaruhi efesiensi kompresi dari kedua algoritma tersebut. Analisis akan dilakukan dengan mencoba jumlah bit pointer yang berbeda-beda sehingga sanggup disimpulkan jumlah bit mana yang paling sempurna pada jenis file tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapatlah dirumuskan problem yang menjadi latar belakang kiprah final ini, yaitu bagaimana imbas panjang bit aba-aba pada kinerja kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW dimana kinerja tersebut diukur dengan parameter rasio file hasil kompresi dan waktu yang dibutuhkan untuk proses kompresi dan dekompresi.
1.3. Batasan Masalah
Batasan problem ialah file-file yang dicoba terbatas pada Calgary Corpus dan Canterbury Corpus sebagai set file yang digunakan.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan kiprah final ini ialah untuk mengetahui imbas panjang bit aba-aba pada kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW.
1.5. Manfaat
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini menambah pengetahuan bagaimana imbas panjang bit aba-aba pada kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW.
1.6. Tinjauan Pustaka
Menurut David Salomon kompresi data ialah proses pengkodean gosip dengan memakai bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan aba-aba yang sebelumnya digunakan dengan memakai bagan pengkodean tertentu. Kompresi data, terutama untuk komunikasi, sanggup bekerja jikalau kedua pihak antara pengirim dan peserta data komunikasi mempunyai bagan pengkodean yang sama (Salomon, 2005). Menurut Mengyi (2006, hal:117) Dictionary Coding ialah metode yang memakai sekumpulan daftar frase (kamus), yang diperlukan berisikan banyak frase yang terdapat pada file sumber, dimana kamus digunakan untuk menggantikan fragmen dari sumber dengan pointer kamus tersebut. Kompresi hanya sanggup dilakukan jikalau pointer yang dibutuhkan kurang dari ukuran fragmen tersebut. Dalam banyak hal, metode dictionary lebih gampang dimengerti daripada metode probabilistik. Algoritma Lempel Ziv ini terbagi atas dua varian utama yaitu LZ77 dan LZ78. Perbedaan utama kedua algoritma ini ialah pada teknik pembuatan dictionary. Pada LZ77 dictionary ialah fragmen dari sebuah window (sliding window). LZ78 memakai frase-frase yang pada file sebagai dictionary. Algoritma LZW ialah varian dari algoritma LZ78. Keunggulan masing-masing ialah algoritma LZ78 memakai struktur data yang lebih kompleks dalam mengelola penyimpanan dictionary, LZ77 mengubah dengan cepat dictionary dan lebih cepat pada ketika decoding. Pada aplikasi pemilihan bagan sanggup sangat kompleks alasannya ialah sudah dipatenkan (Hankerson et al, 2003).
Algoritma Lempel-Ziv-Welch (LZW) memakai teknik adaptif dan berbasiskan “kamus” Pendahulu LZW ialah LZ77 dan LZ78 yang dikembangkan oleh Jacob Ziv dan Abraham Lempel pada tahun 1977 dan 1978. Terry Welch berbagi teknik tersebut pada tahun 1984. LZW banyak dipergunakan pada UNIX, GIF, V.42 untuk modem. Algoritma ini bersifat adaptif dan efektif lantaran banyak abjad sanggup dikodekan dengan mengacu pada string yang telah muncul sebelumnya dalam teks. Prinsip kompresi tercapai jikalau rujukan dalam bentuk pointer sanggup disimpan dalam jumlah bit yang lebih sedikit dibandingkan string aslinya. Panjang bit yang digunakan akan kuat pada rasio hasil kompresi maupun kecepatan kompresi.
1.7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan ialah metodologi penelitian komparatif. Dimana untuk mengatakan imbas panjang bit aba-aba pada kinerja kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW, beberapa panjang bit aba-aba dicoba untuk dibandingkan. Kinerja kegiatan kompresi tersebut diukur dari rasio file hasil kompresi dan waktu proses yang dibutuhkan. Setelah dibandingkan maka dari hasil tersebut dibentuk grafik untuk mempermudah analisis imbas panjang bit aba-aba pada kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW. Dan kemudian disimpulkan bagaimana imbas panjang bit aba-aba pada kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW. File-file yang digunakan dalam perbandingan ini ialah Calgary Corpus dan Canterbury Corpus.
1.8. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan kiprah final ini, Penulis membagi sistematika penulisan menjadi 5 Bab, yang lebih jelasnya sanggup dilihat di bawah ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi wacana latar belakang diambilnya judul Tugas Akhir “Pengaruh Panjang Bit Kode pada Kinerja Program Kompresi yang Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar susbstansi yang diberikan pada masing-masing bab.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Membahas wacana pengertian pemampatan data (file compression) secara umum, metode dan cara kerja dari algoritma LZW.
BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK
Membahas bagaimana perancangan kegiatan kompresi. Dimana perancangan sangat penting dalam pembuatan sebuah program. Pada serpihan ini juga dibahas mengenai hasil implementasinya pada perangkat lunak.
BAB 4 ANALISIS PENGARUH PANJANG BIT KODE PADA KINERJA PROGRAM KOMPRESI YANG MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW
Membahas bagaimana imbas panjang bit aba-aba pada kegiatan kompresi yang memakai algoritma LZW. Program yang telah implementasi sebelumnya kemudian digunakan sebagai alat penguji. Panjang bit aba-aba yang berbeda-beda akan dicoba untuk mendapat kesimpulan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran-saran dari penulis. Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com
Home
skripsi informatika
Skripsi Analisis Imbas Panjang Bit Isyarat Pada Kinerja Kegiatan Kompresi Yang Memakai Algoritma Lempel Ziv Welch (Lzw)
Rabu, 25 Juli 2018
Skripsi Analisis Imbas Panjang Bit Isyarat Pada Kinerja Kegiatan Kompresi Yang Memakai Algoritma Lempel Ziv Welch (Lzw)
Diterbitkan Juli 25, 2018
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon