Sabtu, 07 Juli 2018

Skripsi Studi Korelasional Perihal Acara Employee Relations Dan Kepuasan Kerja Karyawan Di Pt. X

(KODE ILMU-KOM-0028) : SKRIPSI STUDI KORELASIONAL TENTANG KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. X


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi yaitu karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang sanggup menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya santunan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan-tujuannya. Karyawan sanggup berkerja dengan baik apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak administrasi dan para karyawan sebagai bawahannya.
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi mempunyai kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana memberikan informasi dan mendapatkan informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, ajaran informasi merupakan proses yang rumit, sebab melibatkan seluruh belahan yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan.
Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi.
Organisasi mustahil berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, koordinasi kerja mustahil dilakukan. Sehingga sanggup mengakibatkan kejenuhan bekerja pada diri karyawan. Komunikasi dalam organisasi merupakan bentuk interaksi pertukaran pesan antar anggota organisasi, baik komunikasi secara mulut maupun non verbal. Dalam fungsi public relations terdapat banyak sekali macam bentuk hubungan yang sanggup dilakukan. Diantaranya yang umum dilakukan adalah, community relations, government relations, consumer relations, investor relations, media relations dan employee relations. Semua bentuk hubungan-hubungan tersebut diatur oleh public relations, dengan tujuan untuk mencapai pengertian public {public understanding), kepercayaan publik {public confidence), santunan public (public support), dan kerjasama publik (public cooperation).
Salah satu bentuk hubungan dalam public relations yang mengatur hubungan antara perusahaan dan para karyawannya yaitu employee relations. Employee relations dilakukan antara lain yaitu untuk membuat bentuk hubungan atau komunikasi dua arah yang baik antara pihak administrasi dengan para karyawannya dalam upaya membina kerjasama dan hubungan yang serasi di antara keduanya. Sehingga apabila suatu hubungan komunikasi sudah sanggup berjalan dengan baik maka diharapkan aka nada peningkatan kerja dalam perusahaan. Dengan kata lain, employee relations bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding), kerjasama (relationship) serta loyalitas diantara pihak administrasi dengan para karyawannya.
Aktivitas employee relations yang berlangsung dalam organisasi akan berdampak pribadi terhadap iklim komunikasi dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi yang di dalamnya terdapat komunikasi yang merupakan hasil dari persepsi karyawan terhadap kegiatan komunikasi yang berlangsung di dalam perusahaan. Dengan demikian apabila karyawan mempersepsikan bahwa acara employee relations yang berlangsung dalam organisasi tidak membuat iklim komunikasi dalam kondisi yang baik di dalam organisasi, tentunya hal tersebut sanggup memberikan dampak negatif terhadap sikap dan partisipasi karyawan dalam perusahaan. Sehingga hal tersebut mensugesti perjuangan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan sikap individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam berkerja, untuk mendukung para rekan sekerja lainnya untuk melaksanakan kiprah secara kreatif, dan untuk memperlihatkan gagasan-gagasan inovatif organisasi, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi.
Kegiatan employee relations bertujuan untuk mencipatakan iklim komunikasi yang sanggup membantu mencapai tujuan perusahaan, yaitu iklim komunikasi yang sanggup berkembang dengan baik, iklim komunikasi yang sanggup meningkatkan saling keterbukaan dan hubungan baik antara pihak administrasi dan setiap karyawan, iklim komunikasi yang berorientasi pada kepentingan karyawan, dan sanggup membangkitkan minat dan semangat kerja yang mengarahkan pada produktivitas kerja karyawan.
Pembahasan mengenai iklim komunikasi maka tidak lepas dari kepuasan kerja yang merupakan hasil dari iklim organisasi yang terdapat dalam organisasi. Kepuasan kerja ini cenderung menyoroti tingkat kepuasan individu dalam lingkungan komunikasinya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa iklim komunikasi tertentu mempunyai dampak terhadap keputusan dan sikap karyawan di dalam organisasinya. Maka setiap organisasi harus sanggup melaksanakan kegiatan employee relations yang sanggup membuat kepuasan komunikasi yang kemudian akan mengakibatkan kepuasan bekerja pada diri karyawan.
Menurut McNamara (1997:107), keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu prinsip-prinsip pokok komunikasi informal organisasi. Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan pegawai, baik itu yang diselenggarakan di markas besar maupun di kantor-kantor cabang, dan juga konferensi tingkat nasional, merupakan program berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk membuat hubungan yang baik antara pihak administrasi dengan para pegawai. Dalam acara-acara tersebut, berlangsung suatu bentuk komunikasi yang paling efisien, yakni komunikasi tatap muka (Frank Jefkins, 2005: 176-177).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka kegiatan yang sanggup mempertemukan antara karyawan dengan atasannya yaitu salah satu bentuk acara employee relations yang sanggup dilakukan oleh perusahaan. Salah satu bentuk employee relations yaitu pertemuan rutin antara karyawan dengan atasanya menyerupai regular meeting. Regular meeting merupakan bentuk dari employee relations yang dilakukan perusahaan untuk membentuk iklim komunikasi yang positif dengan memelihara hubungan yang serasi antara perusahaan atau pihak administrasi dengan para karyawannya.
Dalam penelitian ini penulis menentukan PT CIMB NIAGA Tbk cabang X sebagai objek penelitian. Alasan-alasan penulis dalam menentukan PT CIMB NIAGA Tbk cabang X sebagai objek penelitian adalah, sebab PT CIMB NIAGA Tbk cabang X yaitu grup perusahaan PT CIMB Niaga Tbk yang secara rutin melaksanakan acara employee relations dalam bentuk regular meeting. Kegiatan regular meeting tersebut berlangsung secara rutin, setidaknya satu kali dalam setiap minggu. Oleh sebab itu penulis merasa perlu untuk melaksanakan penelitian ini.
Menurut pendapat dari beberapa karyawan mengenai kegiatan regular meeting yang selama ini dilakukan, mereka menyampaikan bahwa regular meeting yang rutin dilakukan mempunyai dampak positif terhadap kepuasan dalam lingkungan pekerjaan mereka. Mereka menilai bahwa regular meeting merupakan media yang baik untuk menjalin hubungan baik antara sesama karyawan, atau atasan dengan bawahannya. Melalui regular meeting karyawan juga mendapatkan informasi-informasi penting mengenai pekerjaan ataupun mengenai kebijakan-kebijakan gres dari perusahaan. Disamping itu ada juga karyawan yang menyatakan, bahwa regular meeting yang dilakukan tidak terlalu mempunyai dampak yang positif terhadap kepuasan dalam lingkungan pekerjaan mereka. Karena mereka menilai bahwa semua pesan-pesan yang disampaikan dalam regular meeting sanggup disampaikan melalui media penyampaian pesan lainnya menyerupai papan pengumuman, dan untuk berinteraksi antar sesama karyawan atau antara atasan dengan bawahan, sanggup dilakukan setiap ketika tanpa melalui kegiatan regular meeting.
Tidak terlepas dari reputasi baik yang dimiliki oleh PT CIMB NIAGA Tbk sebagai suatu organisasi profit atas kualitas produk serta pelayanan jasanya, dan juga berdasarkan fenomena yang telah disebutkan di atas,sehingga penulis merasa perlu melaksanakan penelitian ini, dan memberikan tanggapan atas fenomena tersebut. Adapun hipotesa dalam penelitian ini yaitu, dengan mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam penelitian ini, yaitu employee relations dalam bentuk regular meeting dan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti hubungan kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting terhadap kepuasan kerja karyawan. Selain itu juga karena, hasil penelitian mengenai kepuasan kerja dalam organisasi merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi organisasi.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan persoalan dalam penelitian ini adalah, "Bagaimanakah hubungan antara kegiatan employee relations dan kepuasan kerja karyawan PT CIMB NIAGA Tbk"

1.3 Pembatasan masalah
Untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti semoga tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
a) Penelitian ini hanya terbatas pada employee relations dan kepuasan kerja karyawan PT CIMB NIAGA Tbk
b) Responden penelitian ini yaitu para karyawan tetap PT CIMB NIAGA Tbk
c) Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, untuk mengetahui hubungan employee relations terhadap kepuasan kerja karyawan PT CIMB NIAGA Tbk

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu, ingin mengetahui hubungan kegiatan employee relations dan kepuasan kerja karyawan di PT CIMB NIAGA Tbk
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis, penelitian ini diharapkan sanggup memberi donasi akademis dalam ilmu komunikasi bidang studi public relations ihwal komunikasi organisasi bagi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP.
2. Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan sanggup memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti ihwal penelitian.
3. Manfaat Praktis, penelitian ini sanggup memberikan citra dan juga materi masukkan bagi perusahaan-perusahaan, terutama bagi yang berminat ihwal hubungan Human Employee terhadap kepuasan kerja karyawan.

1.5 Operasional Variabel
Operaisonalisasi yaitu upaya membuat konsep-konsep yang telah dikelompokkan ke dalam variable semoga sanggup diteliti dengan rinci, maka diharapkan suatu operasionalisasi variable-variabel yaitu sebagai berikut:

1.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional berdasarkan Singarimbun (1995: 46) yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional yaitu suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin memakai variabel yang sama. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu :
a. Variabel Bebas (Karakteristik Responden dan Kegiatan employee relations)
- Usia : umur responden ketika mengisi kuesioner
- Jenis kelamin : Jenis kelamin responden
- Status : status responden (sudah menikah atau belum)
- Pendidikan : tingkat pendidikan responden
- Lama bekerja : berapa usang responden telah bekerja di prusahaan tersebut
- Departemen : di belahan apa responden tersebut bekerja
- komunikasi ke atas : komunikasi karyawan terhadap atasan
- komunikasi ke bawah : komunikasi atasan terhadap karyawan
- komunikasi sejajar : komunikasi antar sesama karyawan
b. Variabel Terikat (Kepuasan Kerja)
- alasan bekerja : apa alasan para responden bekerja di perusahaan tersebut
- status karyawan : status karyawan tetap atau outsourcing
- bentuk jaminan sosial : bentuk jaminan yang diterima karyawan
- penghargaan : bentuk penghargaan yang diberikan
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon