Istilah kepribadian dalam kehidupan sehari-hari sering dinyatakan dalam ungkapan: kepribadian yang menarik, kepribadian yang tertutup, kepribadian bangsa, kepribadian siswa, dan sebagainya. Para ahli berbeda-beda pendapat mengenai pengertian kepribadian; ada yang memandang kepribadian sebagai: (1) total sikap individu dalam bereaksi, bertindak; (2) corak tingkah laku soasial; dan (3) seluruh contoh emosi dan sikap yang menetap dan bersifat khas dalam cara memandang hubungan, dan berpikir perihal lingkungan dan dirinya sendiri.
Sejak zaman Yunani, keindahan tingkah laris selalu dibangun dengan keindahan badan. Memiliki hati yang baik tetapi dengan wajah yang selalu cemberut dan tegang, sukar dibayangkan orang menyerupai itu berkepribadian yang menarik. Setiap insan mempunyai ciri kepribadian yang berbeda. Tidak ada kepribadian yang sama persis antara satu orang dengan orang lain.
Kepribadian individu terbentuk dari banyak sekali faktor, yaitu faktor keturunan, lingkungan dan situasi. Faktor keturunan, merupakan faktor yang ditentukan pada ketika pertumbuhan yang menghasilkan satu sifat dan karakter, sesuai dengan sifat dan huruf kedua orang tuanya. Misalnya sosok fisik, wajah, temperamen, dan energi. Faktor lingkungan, menunjukkan imbas yang cukup besar terhadap pembentukan kepribadian sesorang; contohnya lingkungan budaya, norma-norma, teman-teman dan kelompok sosial. Faktor situasi, merupakan faktor yang juga ikut mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang sanggup berubah dikarenakan situasi yang mendukungnya, walaupun kepribadian yang muncul sifatnya relatif.
Ciri-ciri kepribadian merupakan karakteristik kekal yang menggambarkan sikap atau kebijaksanaan pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian tersebut menyerupai malu, agresif, malas, mengalah, ambisius,
Tipe-tipe Kepribadian, John Holland mengemukakan sebuah teori bahwa terdapat kaitan antara tipe kepribadian seseorang dengan jenis kegiatannya atau pekerjaannya. Ada enam tipe kepribadian yaitu:
a. Tipe Realistik, ialah tipe pribadian yang menyukai acara – acara yang bercirikan keterampilan motorik dan kekuatan fisik.
b. Tipe Investigatif, ialah langsung yang menyukai acara yang bercirikan kemampuan intelektual, ilmiah dan analitik.
c. Tipe Artistik, ialah pribadi–pribadi yang menyukai acara yang bercirikan kemampuan mengekspresikan estetika dan kreativitas, tidak menyukai hal-hal yang baku dan rutinitas.
d. Tipe Sosial, ialah pribadi-pribadi yang menyukai acara yang bercirikan berafiliasi dengan orang-orang yang bersifat pelayanan
e. Tipe Entrepreneurship, ialah pribadi-pribadi yang menyukai kegiatan-kegiatan yang bercirikan kemampuan persuasi, mengatur dan memimpin, ambisius dan agresif.
f. Tipe Konvensional, ialah pribadi-pribadi yang menyukai kegiatan-kegiatan yang bercirikan ketelitian, keakuratan, dan struktur, bersifat rutin, dan sistematis.
Pengertian dan tipe-tipe tetang kepribadian tersebut di atas sanggup menjadi materi pertimbangan bagi pembina kesiswaan dalam pelaksanaan training kepribadian siswa. Program pendidikan kepribadian yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah sanggup dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (a) Penerapan tata tertib sekolah; (b) Penerapan tata eksekusi alam dalam kehidupan sekolah; dan (c) Sikap saling menghormati di antara sahabat siswa, pada guru, orang bau tanah dan lingkungan masyarakat.
EmoticonEmoticon