Kamis, 02 Agustus 2018

Strategi Penetapan Harga : Cara Memilih Harga Jual (Bag.2)

Pada belahan pertama dari taktik penetapan harga kita sudah membahas faktor Strategi Penetapan Harga : Cara Menentukan Harga Jual (Bag.2)Pada belahan pertama dari taktik penetapan harga kita sudah membahas faktor-faktor yang memilih harga jual produk. Jika Anda belum membaca strategi penetapan harga belahan pertama, silakan klik KLIK DISINI. Sebagai kelanjutannya kali ini kita akan bahas cara menentukan harga jual produk. Kaprikornus belahan pertama kita bahas faktor-faktornya, dan belahan kedua ini akan membahas caranya.


Strategi penetapan harga pada pada dasarnya yakni mengelola harga sebagai suatu elemen strategis untuk mendukung positioning dalam taktik pemasaran, dan tentunya juga mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.


Belum punya modal buat usaha?

Tak perlu galau!

Saya akan didik Anda mendapat modal perjuangan 50 juta lebih

Silakan klik disini:

>>> Cara Mendapatkan Modal Usaha Sebesar 50 Juta Rupiah Lebih <<<


Anda sanggup melihat tugas penting harga dalam bidang pemasaran pada artikel yang berjudul Pemasaran Dari Sudut Pandang Bauran Pemasaran. Artikel tersebut tidak hanya membahas mengenai marketing mix 4P yang klasik itu, namun artikel tersebut mengupas marketing mix 7P yang modern dan lebih sesuai dengan kondisi terkini.


JANGAN SALAH MENENTUKAN HARGA!!!

Artikel penting yang juga harus Anda baca: Memahami Kesalahan Penentuan Harga Dalam Konsep Pemasaran.


Banyak cara yang sanggup kita terapkan untuk menghitung harga jual suatu produk, berikut ini beberapa diantaranya:


1. Penetapan harga berdasar biaya (cost based pricing)

Ini merupakan taktik penetapan harga yang paling tua. Harga ditetapkan menurut biaya-biaya yang dikeluarkan untuk setiap satuan produk, ditambah dengan keuntungan atau keuntungan yang dikehendaki. Berikut ini beberapa pendekatan cara menentukan harga jual berdasar biaya:



a. Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing Method)


Penetapan harga produk dengan memakai metode ini ialah dengan menghitung jumlah biaya produksi, kemudian tambahkan dengan nilai keuntungan yang diinginkan (disebut juga margin).


Rumusnya :

Harga Jual = Modal (biaya produksi) + Laba


Misal: Anda mempunyai perjuangan baju anak. Dalam memproduksi 10 baju anak, biaya yang dikeluarkan untuk membeli materi baku Rp 500 ribu, biaya operasional untuk menghasilkan 10 baju tersebut (meliputi honor karyawan, listrik, dll) sebesar Rp 500 ribu, jadi total biaya Rp 1 juta. Jika Anda menginginkan keuntungan 30% maka harga jual baju anak tersebut adalah:

= Rp 1.000.000 + (30% x Rp 1.000.000)

= Rp 1.300.000,- (harga jual 10 baju anak)

Harga jual per baju adalah: Rp 1.300.000 / 10 = Rp 130.000,-


b. Harga Mark-Up

Dalam perjuangan dagang, pedagang membeli barang dari supplier, kemudian dijual kembali dengan menambahkan mark up harga. Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal dari sebagian mark up tersebut. Sebagian lain dari mark up dipakai untuk menutup biaya eksploitas (operasional) yang telah dikeluarkan oleh pedagang.


Rumusnya :

Harga jual = Harga beli + Mark Up


Misal: Anda berjualan jam tangan membeli dari supplier seharga Rp 500 ribu, dengan mark up Rp 100 ribu, maka harga jual jam tangan tersebut yakni Rp 600 ribu.

c. Harga Break Even

Menentukan harga jual didasarkan pada seruan pasar dengan masih memperhitungkan biaya. Perusahaan dikatakan break even jikalau penerimaan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penjualan pada periode berikutnya adalah keuntungan, jadi jikalau penjualan yang diperoleh perusahaan berada di bawah titik break even, maka perusahaan merugi. Perusahaan gres sanggup untung sesudah titik break even terlampaui.


2. Menentukan harga menurut harga competitor

Strategi penetapan harga yang satu ini cocoknya dipakai untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Cara memilih harga jual dilakukan dengan melihat harga kompetitor sebagai referensi. Harga jual dipakai sebagai salah satu siasat untuk menghadang kompetitor, dengan cara memutuskan harga jual lebih murah dibanding pesaing dengan cita-cita sanggup meraih konsumen lebih banyak. Dalam pusaran kompetisi yang kuat, seringkali terjadi perang harga di sini. Akibatnya margin keuntungan yang didapat semakin sedikit. Dan konsumen lah yang diuntungkan, sebab harga makin murah.


3. Penetapan harga menurut seruan (demand-based pricing).

Penetapan harga jual menurut persepsi konsumen terhadap value yang diterima (value price), preceived quality, dan sensitivitas harga. Caranya sanggup dilakukan dengan melaksanakan analisa PSM (Price Sensitivity Meter). Mintalah kepada konsumen untuk menawarkan pernyataan berkaitan dengan kualitas produk Anda, dimana konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal, merasa murah, dan merasa terlalu murah.


Okey… Semoga ketiga cara menentukan harga jual tersebut sanggup membantu Anda dalam merancang strategi penetapan harga.


sumber gambar: inddist.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com


EmoticonEmoticon