Pada artikel sebelumnya kami sudah membahas bagaimana cara budidaya ikan patin tahap 1, mulai dari persiapan kolam sampai tahapan pembesaran budidaya ikan patin. Kali ini, kami ingin mengajak Anda untuk mengulas lebih detail tapan-tahapan lebih lanjut dalam budidaya ikan patin.
Berikut ini tahapan selanjutnya dalam budidaya ikan patin yang perlu Anda ketahui. Pemeliharaan ikan patin menjadi remaja dan siap untuk dipanen memang membutuhkan waktu, perawatan kolam secara intensif dengan menjaga sistem drainase dan pinjaman pakan sesuai kebutuhan gizi ikan menjadi kuncinya.
Salah satu problem atau dilema yang kerap muncul dalam budidaya ikan patin terbagi menjadi dua, adalah faktor internal dan ekternal. Untuk faktor internalnya adalah terletak pada Anda sendiri. Proses budidaya ikan patin tentunya diharapkan kesabaran serta keuletan. Jika Anda kurang giat dan tidak sabar, terang keberhasilan akan sulit dicapai.
Untuk faktor eksternal adalah mengenai kelangsungan budidaya ikan patin itu sendiri. Terkadang hambatan dalam budidaya ikan patin kerap muncul dan menghambat laju jalannya perjuangan Anda, yang berupa serangan hama dan penyakit. Untuk menangani hal ini diharapkan penanganan yang cepat dan tepat, lantaran kalau tidak kerugian terang akan Anda terima.
Serangan hama dan penyakit pada budidaya ikan patin sesungguhnya tergolong cukup sedikit, lantaran ikan patin ini mempunyai daya tahan yang baik dengan kondisi lingkungan. Berikut cara penangan hama dan penyakit dalam budidaya ikan patin:
A. Hama dalam Budidaya Ikan Patin
Serangan biasanya muncul kalau kolam atau karamba yang Anda buat, tidak mempunyai proteksi secara baik. Umumnya jenis hama yang menyerang ikan patin seperti, lingsang (berang-berang), burung, biayawak, ular air, kura-kura dan kucing.
Untuk mengatasinya cukup sederhana. Caranya Anda tinggal menutup saluran masuknya hama tersebut menuju kolam. Bisa Anda gunakan jaring yang dipasang mengelilingi kolam, cara terbilang cukup efektif, biar hama sejenis biawak, lingsang dan ular tidak sanggup masuk menuju kolam Anda. Ingat pastikan jaring benar-benar dipasang secara berpengaruh biar tidak sanggup ditrobos.
Pada hama burung maka pemasangan jaring dipasang pada penggalan atas kolam. Untuk menghemat tidak perlu seluruh penggalan atas kolam tertutup jaring, namun Anda cukup memasang dibagian sisi atas kolam saja. Untuk mencegah hama yang menyerang dimalam hari, sebaiknya pada sisi-sisi kolam di pasangi lampu, lantaran hama enggan masuk kalau kondisinya terang. Selain itu memudahkan Anda untuk mengontrol kolam budidaya ikan patin pada ketika malam hari .
B. Penyakit dalam Budidaya Ikan Patin
Serangan penyakit pada budidaya ikan patin umumnya disebabkan oleh adanya infeksi virus, bakteri, maupun jamur yang menyerang ikan di kolam Anda. Parasit berupa pathogen kadang kerap muncul dalam kondisi air yang tidak baik, mengakibatkan organisme ini berkebangbiak secara cepat dan menyerang benih ikan yang dapt mengakibatkan kematian.
1. Penyakit disebabkan virus
Jenis virus yang menyerang ikan patin adalah berupa protozoa atau sejenis benalu Ichthyoptrus multifikis F. Ikan yang terjangkit benalu jenis ini ditandai bintik-bintik putih yang bergerombol pada penggalan tubuh ikan dan dalam waktu singkat ikan akan mati, terang akan mengakibatkan budiaya ikan patin Anda merugi. Biasanya menyerang pada benih ikan usia 1-2 bulan.
Penyakit yang disebabkan virus ini sanggup dikendalikan dengan pinjaman larutan blue methanilene 1%. Caranya berikan takaran 100cc air/1 gram blue methanilene. Lakukan secara intensif pada ikan yang terjangkit virus, dengan memisahkan ikan pada kolam tersendiri supaya virus tidak menyebar, lakukan pengobatan secara rutin.
2. Penyakit disebabkan jamur
Jamur yang menyerang ikan patin timbul lantaran imbas faktor lingkungan. Seperti kondisi air yang kurang baik, akhir terkontaminasi limbah, dan keasaman air yang terlalu tinggi. untuk menjaga kesetabilan air pada kolam, sudah kami bahas di artikel sebelumnya tetang bagaimana mempersiapan kolam dalam budidaya ikan patin.
Jenis jamur yang umumnya tumbuh dibadan ikan patin adalah berupa jamur Sprolenia Sp dan Achya Sp, jenis jamur ini sering melekat pada tubuh ikan kalau kondisi air kurang baik, untuk penangananya Anda tinggal mebersihkan kolam dan mengganti dengan air yang gres secara teratur.
3. Penyakit disebabkan bakteri
Penyakit yang timbul dalam budidaya ikan patin, selain disebabkan virus dan jamur, ikan patin juga sanggup terjangkit oleh bakteri. Bakteri yang menyerang ikan patin sama menyerupai jenis basil yang menyerang pada ternak belut adalah Aeroomonas dan Pseudomonas.
Kedua basil ini bisa menyerang ikan patin dengan cukup cepat. Pada kondisi ikan yang terinfeksi biasanya ditandai pembengkakan berupa bercak-bercak berwarna merah pada penggalan mulut, penggalan bawah ingsang, dan kemudian kalau tidak cepat di tangani sanggup menjalar seleluruh tubuh ikan dan mennyebabkan kematian.
Penyakit yang disebabkan oleh kedua basil ini mempunyai sifat yang gampang menular, sehingga Anda harus melaksanakan penanganan sedini mungkin, dengan memindahkan ikan yang terinfeksi basil ketempat lainya. Setelah itu barulah dilakukan pengobatan dengan memakai larutan anti biotik berupa nitrofuran 10 ppm atau dengan larutan Oksitetrasiklin.
Cara lain untuk mengatasi penyakit akhir basil dalam budiaya ikan patin, bisa memakai cara menyerupai cara budidaya belut, adalah dengan memakai gedebog pisang, yang sebelumnya di biarkan membusuk sehabis itu gres dimasukan kedalam kolam. Pada gedebog pisang mengandung enzim yang berfungsi sebagai antiseptik penghambat petumbuhan bakteri.
Dengan mengenali penyakit pada perjuangan budidaya ikan patin, setidaknya Anda sanggup meminimalisir terjadinya kerugian ketika panen, semoga artikel ini sanggup menjadi ispirasi pagi Anda untuk mencoba perjuangan budiaya ikan patin. berikan komentar anda untuk lebih melengkapi goresan pena kami tetang cara budiaya ikan patin.
Sumber https://www.infoagribisnis.com
EmoticonEmoticon