Minggu, 09 September 2018

Perbedaan Filsafat, Agama Dan Ilmu

Pengunaan kata filsafat acapkali dikaitkan dengan ilmu dan agama. Mengenal adanya istilah ilmu filsafat, filsafat agama bahkan filsafat ilmu agama. Lalu apakah hal hal tersebut berkaitan satu sama lain? Apa korelasi filsafat dengan ilmu? Apa korelasi filsafat dengan agama?

Keterkaitan atau korelasi tersebut tentu akan di sanggup jikalau memahami masing masing hal tersebut. Harus memahami pengertian fundamental dari ilmu, pengertian fundamental dari agama dan pengertian dari filsafat. Setelah mengenal baik ke-tiga unsur di atas, barulah sanggup ditemukan letak perbedaan antara filsafat, ilmu dan agama.

Filsafat

Penjelasan filsafat secara umum menyatakan bahwa filsafat ialah pengetahuan kebijaksanaan yang didapat dari penerapan prinsip pencarian kebenaran.Dengan filsafat artinya dipakai pemikiran yang rasional dan logis, bebas dari agama, bebas dari fatwa agama dan tidak terikat pada suatu tradisi demi memperoleh kebenaran yang nyata.

Filsafat termasuk dalm sebuah pengetahuan. Alasannya lantaran pada awal mula filsafat (zaman Yunani) filsafat dekat dengan pengetahuan yang teoritis dan praktek. Kemudian beberap ilmu lain memisahkan diri dari filsafat, termasuk matematika. Pemisahan tersebut disebabkan lantaran ilmu lain menemukan suatu bentuk karakteristik yang unik masing masingnya. Seperti matematika tadi, memisahkan diri dikarenakan harus menarik suatu keputusan atau kesimpulan dengan deduktif, terstruktur dan logis. Sementara, untuk filsafat cukup membutuhkan rasional dan logis saja, tidak harus dengan deduktif.

Membahas wacana pengetahuan, Jujun S Suriasumanteri mengelompokkan pengetahuan tersebut dalam 3 kategori. Pertama, pengetahuan wacana yang jelek dan yang baik, dikenal dengan etika dan agama. Kedua pengetahuan wacana yang tak indah dan indah, dikenal dengan estetika atau seni. Terakhir pengetahuan wacana yang salah dan yang benar, dikenal dengan ilmu atau logika.
 Pengunaan kata filsafat acapkali dikaitkan dengan ilmu dan agama Perbedaan Filsafat, Agama dan Ilmu
Pemetaan Filsafat dan Pengetahuan
Pengertian pengetahuan adalah pengetahuan yang memaparkan ketidak tahuan dari suatu tanda-tanda sehingga menjadi tahu dan tidak menjadi sebuah pertanyaan lagi ke depannya (misteri). Dari pengetahuan ini lah ada yang disebut dengan ilmu dan dalam ilmu ini terdapat ada cabang ilmu ibarat keagamaan,seni, ekonomi dll. Terkait : Aliran Aliran Filsafat.

Kembali kepada filsafat, tugas filsafat di sini ialah sebagai pembuka jalan pada pengetahuan. Filsafat akan menelusuri suatu objek dengan tanda-tanda tertentu baik fisik/non fisik termasuk wacana ketuhanan dan segala semesta alam. Dengan adanya filsafatlah lahir pengetahuan pengetahuan insan wacana hakikat (asal) ,manfaat (kegunaan).

Ilmu

Telah dijelaskan di atas tadi bergotong-royong ilmu merupakan belahan dari pengetahuan yang didapat dengan dengan filsafat. Ilmu ini di sanggup dengan filsafat yang disyaratkan lebih khusus dalam klarifikasi sebuah objek.

Perbedaan konkret terlihat bahwa ilmu hanya terbatas untuk sebuah objek empirik dan terukur secara riil. Penggunaan ilmu ini bermula dar fenomena realitas yang penyelesaiannya dibentuk dalam bentuk ajaib berupa variabel variable demi menyederhanakan bentuk untuk mencapai suatu pengetahuan.


Agama

Agama atau keyakinan ialah sebuah ihwal akidah terhadap suatu zat yang diasumsikan mempunyai kekuatan di luar alam. Contohnya, seorang muslim mengenal adanya Allah, seorang Nasrani meyakini adanya Kristus. Keseluruhan agama merupakan sebuah tatanan peribadahan dalam bentuk penyembahan terhadap yang dianggap mempunyai kekuatan mutlak.

Di samping itu sebagai belahan dari peribadatan ada suatu nilai atau aturan yang berlaku masing masing pada pemeluk (yang mempercayai) agama itu. Bisa disimpulkan bergotong-royong dalam agama ini termaktub tiga unsur dasar, kepercayaan, peribadatan, dan bentuk aturan. Terkait :Filsafat dalam Pandangan Islam.

Persamaan Filsafat, Agama dan Ilmu

Sebagai sebuah hirearki, apa yang diinginkan agama dan ilmu tentu ini yang diinginkan filsafat. Persamaan agam, filsafat dan ilmu ini yaitu sama sama mencari sebuah nilai kebenaran dengan berazaskan kebijaksanaan dan rasio.

Persamaan yang lain adalah, untuk ke-tiga hal ini dimulai dari rasa ragu. Ilmu yang ada dimulai dari keraguan sampai sanggup dibuktikan, agama dimulai dari keraguan lalu gres diyakini sesudah melihat adanya kebenaran. Begitu juga filsafat yang diawali dengan keraguan dan akan diterima jikalau sanggup dibuktikan secara logis dan rasional.

Perbedaan Filsafat, Agama dan Ilmu

Keterbatasan kebijaksanaan / pemikiran insan menciptakan pengelompokkan tersendiri pada tiga hal ini. Ilmu dan filsafat dianggap sebagai sebuah kebenaran yang relative dan kondisional. Sementara untuk agama yang dikatakan bersumber dari sang Pemiliki Kekuatan Mutlak dianggap bersifat mutlak dan absolut.

Jika ditinjau dari objek pembahasan. Ilmu terbatas pada pengetahuan dengan jangkauan fisik dan terlihat. Sementara agama mempunyai ruang lingkup objek yang menjangkau metafisik dan supra natural ibarat konsep ke-Tuhanan. Lebih dari hal tersebut, maka filsafat akan menjangkau semua lingkup baik itu fisik (ilmu) maupun metafisik(Tuhan).

Dari segi peran, perbedaan tugas juga terlihat sebagai hal yang nyata. Agama berperan untuk roh dan metafisik. Sementara tugas ilmu mengenai pengetahuan dalam bentuk fisik. Kemudian jikalau ditinjau tugas filsafat merupakan sebagai pembantu ke-dua unsur di atas.

Pada ilmu misalnya, prinsip prinsip filsafat dipakai untuk antitesis bagi sebuah tesis pengetahuan ibarat Newton. Newton memulai inovasi aturan gravitasi dikarenakan dari bencana alam, apel yang jatuh ke bawah.

Untuk agama, tugas filsafat diungkap Franz Magnis Suseso sebagai pembantu penerjemahan wahyu Tuhan secara objektif, menawarkan metoda dalam pemikiran yang logis dan rasional dalam ilmu agama. Filsafat membantu agama dalam menghadapi perkembangan jaman dan tantangan ideologi baru. Ini semua bentuk pengaplikasian metoda dalam filsafat secara umum (tesis (masalah), antitesis (bantahan sementara terhadap masalah) dan sintesis (kesimpulan).

Dalam tugas masing masing inilah pada diri insan akan ditemukan insan yang super. Sebuah quotes Einstein, science without religion is blind, religion without science is lame. Ilmu tanpa agama buta, lantaran hanya memenuhi konsep alam empirik saja tanpa mengenal adanya ilahi (fisika tanpa metafisika). Sementara sebaliknya, mengenal konsep ketuhanan saja juga tidak baik tanpa adanya ilmu (metafisika tanpa fisika). Manusia yang sempurna, mempunyai kesetimbangan pada konsep fisika dan metafisika.
Sumber http://www.marthamatika.com/


EmoticonEmoticon