Sebagian orang merasa, mengatur interior rumah dengan konsep open space merupakan solusi yang tepat. Pengaturan rumah semacam ini terbuka. Jadi, meski luas rumah tidak terlalu besar, namun interiornya tetap terasa lega dan segar.
Sayangnya, pengaturan semacam ini juga membawa tantangan. Konsep terbuka berarti juga minim sekat. Lantas, bagaimana cara membagi ruang tanpa sekat, apalagi dengan dinding? Kontributor Houzz.com Jen Dalley punya jawabannya.
Dalley menyarankan Anda mengubah ketinggian lantai untuk membedakan atau menonjolkannya dari area lain. Meski tidak ada dinding, perbedaan ketinggian menciptakan area tersebut tampak atau terasa istimewa. Tidak hanya meninggikan satu area. Anda juga dapat "menenggelamkan" area tersebut, membuatnya lebih rendah dari area lain. Cara ini menciptakan area tersebut terasa lebih intim dan menenangkan.
Cara kedua merupakan kebalikannya. Alih-alih menciptakan area panggung atau "menenggelamkan" satu area tertentu, berikan aksen berbeda pada plafon. Ada beberapa cara untuk menawarkan aksen berbeda pada plafon. Dalley mencontohkan penggunaan aksen kayu. Tidak hanya bab plafon, dinding yang melekat pada area plafon ditutup dengan papan kayu. Menempatkan aksen ini dalam ruangan yang dipenuhi warna putih, menawarkan kesan hangat tersendiri, sekaligus mengkhususkan area tersebut dan memisahkannya dari area lain.
Jika Anda tidak ingin menambahkan material gres pada ruangan tersebut, Anda dapat memakai cat. Pilihlah warna yang dramatis dan pertahankan konsistensi warna tersebut dari dinding ke plafon. Anda pun dapat "membagi" ruangan dengan menciptakan plafon hias dari papan gipsum. Buat dampak drop ceiling dan sempurnakan dengan memasang pencahayaan yang menarik.
Dalley juga mencontohkan cara lain untuk membagi ruangan. Dia membagi ruangan dengan memanfaatkan "layar" atau sekat yang tidak menutup satu area dengan sempurna. Cara ini menciptakan Anda masih dapat melihat area di balik sekat, namun ada rasa terpisah dari area tersebut. Anda dapat memakai perpaduan antara beling dan besi atau besi dengan kayu. Rak buku pun dapat Anda manfaatkan. Kuncinya yaitu tetap menawarkan jalan masuk visual antar-ruang.
Terakhir, Dalley mengusulkan untuk membagi area dengan memakai epilog lantai berbeda. Hanya dengan memakai material atau bahkan warna berbeda, contohnya parket untuk dapur dan marmer untuk ruang makan, Anda dapat membagi kedua ruang tersebut. Cara yang lebih tidak permanen dapat Anda lakukan dengan memakai area rug.
Sumber http://desainpropertyminimalis.blogspot.comSayangnya, pengaturan semacam ini juga membawa tantangan. Konsep terbuka berarti juga minim sekat. Lantas, bagaimana cara membagi ruang tanpa sekat, apalagi dengan dinding? Kontributor Houzz.com Jen Dalley punya jawabannya.
Dalley menyarankan Anda mengubah ketinggian lantai untuk membedakan atau menonjolkannya dari area lain. Meski tidak ada dinding, perbedaan ketinggian menciptakan area tersebut tampak atau terasa istimewa. Tidak hanya meninggikan satu area. Anda juga dapat "menenggelamkan" area tersebut, membuatnya lebih rendah dari area lain. Cara ini menciptakan area tersebut terasa lebih intim dan menenangkan.
Cara kedua merupakan kebalikannya. Alih-alih menciptakan area panggung atau "menenggelamkan" satu area tertentu, berikan aksen berbeda pada plafon. Ada beberapa cara untuk menawarkan aksen berbeda pada plafon. Dalley mencontohkan penggunaan aksen kayu. Tidak hanya bab plafon, dinding yang melekat pada area plafon ditutup dengan papan kayu. Menempatkan aksen ini dalam ruangan yang dipenuhi warna putih, menawarkan kesan hangat tersendiri, sekaligus mengkhususkan area tersebut dan memisahkannya dari area lain.
Jika Anda tidak ingin menambahkan material gres pada ruangan tersebut, Anda dapat memakai cat. Pilihlah warna yang dramatis dan pertahankan konsistensi warna tersebut dari dinding ke plafon. Anda pun dapat "membagi" ruangan dengan menciptakan plafon hias dari papan gipsum. Buat dampak drop ceiling dan sempurnakan dengan memasang pencahayaan yang menarik.
Dalley juga mencontohkan cara lain untuk membagi ruangan. Dia membagi ruangan dengan memanfaatkan "layar" atau sekat yang tidak menutup satu area dengan sempurna. Cara ini menciptakan Anda masih dapat melihat area di balik sekat, namun ada rasa terpisah dari area tersebut. Anda dapat memakai perpaduan antara beling dan besi atau besi dengan kayu. Rak buku pun dapat Anda manfaatkan. Kuncinya yaitu tetap menawarkan jalan masuk visual antar-ruang.
Terakhir, Dalley mengusulkan untuk membagi area dengan memakai epilog lantai berbeda. Hanya dengan memakai material atau bahkan warna berbeda, contohnya parket untuk dapur dan marmer untuk ruang makan, Anda dapat membagi kedua ruang tersebut. Cara yang lebih tidak permanen dapat Anda lakukan dengan memakai area rug.
Sumber: www.houzz.com
EmoticonEmoticon