Salah satu cara yang dilakukan oleh para guru dalam menciptakan matematika itu semakin diminati oleh para penerima didik yaitu dengan mengerti atau paham pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Dengan diminatinya matematika oleh penerima didik maka dengan gaya anak kecil mereka akan berkata 'matematika kecill..'
Untuk itu kita coba menyebarkan wacana pendekatan pembelajaran, dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang mempunyai kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa gundah untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:
- pendekatan pembelajaran,
- taktik pembelajaran,
- metode pembelajaran;
- teknik pembelajaran;
- taktik pembelajaran; dan
- model pembelajaran.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran sanggup diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan wacana terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
- pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
- pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam taktik pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur taktik dari setiap usaha, yaitu :
- Mengidentifikasi dan memutuskan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
- Mempertimbangkan dan menentukan jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
- Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh semenjak titik awal hingga dengan sasaran.
- Mempertimbangkan dan memutuskan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil sikap dan langsung penerima didik.
- Mempertimbangkan dan menentukan sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Jenis pendekatan student centered approach dan teacher centered approach adalh dasar kita didalam melaksanakan pendekatan dalam pembelajaran. Berikut jenis pendektan suplemen yang sanggup kita jadikan acuan dalam menentukan dua jenis pendekatan diatas;
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian warta yang disampaikan sumber mencar ilmu kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber mencar ilmu sanggup memberikan materi hingga tuntas.Pendekatan Expository lebih sempurna dipakai apabila jenis materi mencar ilmu yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga mencar ilmu secara pasti. Pendekatan ini juga sempurna dipakai apabila jumlah warga mencar ilmu dalam kegiatan mencar ilmu itu relatif banyak.
Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) adanya dominasi sumber mencar ilmu dalam pembelajaran,
2) materi mencar ilmu terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang gres bagi warga belajar,
3) materi lebih cenderung bersifat informasi,
4) terbatasnya sarana pembelajaran.
Langkah-langkah Penggunaan Pendekatan Expository
a. Sumber mencar ilmu memberikan warta mengenai konsep, prinsip-prinsip dasar serta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber mencar ilmu sanggup memakai banyak sekali metode yang dianggap sempurna untuk memberikan informasi;b. Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh sumber mencar ilmu atau warga mencar ilmu atau bersama antara sumber mencar ilmu dengan warga belajar.
Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository yaitu sumber mencar ilmu sanggup memberikan materi mencar ilmu hingga tuntas sesuai dengan planning yang sudah ditentukan, materi mencar ilmu yang diperoleh warga belajarnya sifatnya seragam yaitu diperoleh dari satu sumber, melatih warga mencar ilmu untuk menangkap, manafsirkan materi yang disampaikan oleh sumber belajar, sasaran materi pembelajaran yang perlu disampaikan gampang tercapai, sanggup diikuti oleh warga mencar ilmu dalam jumlah relatif banyak.
Disamping kebaikan ada juga kelemahannya yaitu pembelajaran terlalu berpusat kepada sumber mencar ilmu sehingga terjadi pendominasian kegiatan oleh sumber mencar ilmu yang menjadikan kreatifitas warga mencar ilmu terhambat. Kelemahan lain yaitu sulit mengetahui taraf pemahaman warga mencar ilmu wacana materi yang sudah diberikan, sebab dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.
Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada perjuangan dari sumber mencar ilmu wacana jenis metode yang dipakai yaitu sehabis penyampaian warta selesai harus ada tindak lanjutnya yaitu dengan memakai metode bervariasi yang sekiranya memperlihatkan kesempatan kepada warga mencar ilmu untuk mengemukakan permasalahan atau gagasannya yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diberikan.
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain menyerupai Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memperlihatkan kesempatan kepada warga mencar ilmu untuk sanggup mencar ilmu melalui kegiatan pengajuan banyak sekali permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar.Dalam kegiatan pembelajaran dengan memakai pendekatan Inquiry, sumber mencar ilmu menyajikan materi tidak hingga tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga mencar ilmu untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan memakai banyak sekali cara pendekatan masalah.
Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini yaitu hasil mencar ilmu dengan cara ini lebih gampang diingat, gampang ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga mencar ilmu yang bersangkutan sanggup menumbuhkan motif intrinsik sebab warga mencar ilmu merasa puas atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara mencar ilmu yang memakai cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis, sehingga sanggup membentuk pengalaman mencar ilmu yang bermakna. Warga mencar ilmu dituntut untuk sanggup mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia sanggup mengambil kesimpulan dari hasil warta yang diperolehnya.
Peran sumber mencar ilmu dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini yaitu sebagai pembimbing/fasilitator yang sanggup mengarahkan warga mencar ilmu dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien.
Langkah-langkah yang sanggup ditempuh dengan memakai pendekatan Inquiry yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
a.Stimulation:
Sumber mencar ilmu mulai dengan bertanya mengajukan duduk masalah atau memberi kesempatan kepada warga mencar ilmu untuk membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan
b.Problem Statement:
Warga mencar ilmu diberi kesempatan mengidentifikasi banyak sekali permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis
c.Data Collection:
Untuk menjawab pertanyaan atau menandakan benar tidaknya hipotesis itu, warga mencar ilmu diberi kesempatan untuk mengumpulkan banyak sekali warta yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
d.Data Processing:
Semua warta itu diolah, dilacak, diklasifikasikan, ditabulasikan kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
e.Verification:
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau warta yang ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek terbukti atau tidak.
f.Generalization:
Berdasarkan hasil verifikasi maka warga mencar ilmu menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu.
Adapun langkah secara keseluruhan mulai dari perencanaan hingga penilaian wacana penggunaan pendekatan Inquiry yaitu sebagai berikut : a.Kegiatan dukungan dorongan:
Kegiatan ini ditujukan untuk menarik perhatian warga mencar ilmu dan mengungkapkan kekerabatan materi mencar ilmu yang akan dipelajari dengan materi mencar ilmu yang sudah dikuasai atau dalam keseluruhan materi mencar ilmu secara utuh
b.Kegiatan penyampaian planning aktivitas pembelajaran.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengungkapkan planning aktivitas pembelajaran, termasuk mekanisme pembelajaran yang harus diikuti oleh warga mencar ilmu
c.Proses inquiry.
Pelaksanaan pembelajaran sanggup mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pengajuan permasalahan
2) Pengajuan pertanyaan penelitian atau hipotesis
3) Pengumpulan data
4) Penarikan kesimpulan
5) Penarikan generalisasi
d.Umpan balik.
Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga mencar ilmu terhadap keseluruhan materi mencar ilmu yang telah dipelajari
e.Penilaian.
Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber mencar ilmu baik secara mulut maupun tertulis dan atau penampilan. Dalam penggunaan pendekatan Inquiry,
Sumber mencar ilmu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Warga mencar ilmu sudah mempunyai pengetahuan konsep dasar yang berafiliasi dengan materi mencar ilmu yang dipelajari
- Warga mencar ilmu mempunyai sikap dan nilai wacana keraguan terhadap warta yang diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek terhadap data, objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan toleran dalam ketidaksamaan
- Memahami mekanisme pelaksanaan penggunaan taktik pembelajaran Inquiry
Apabila pendekatan Inquiry dipakai dalam kegiatan pembelajaran maka banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :
- Menumbuhkan situasi keakraban diantara warga belajar, sebab diberi kesempatan untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan
- Membiasakan berfikir sistimatis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan pemecahan masalah
- Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau data yang diperoleh
- Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran
- Dapat menambah wawasan bagi warga mencar ilmu dan sumber mencar ilmu sebab terjadi saling tukar pengalaman.
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
EmoticonEmoticon