Dengan pesatnya perkembangan teknologi disegala bidang, memudahkan kita dalam menjalani kehidupan. Begitu juga dengan perkembangan alat transfortasi yang sanggup memudahkan pengangkutan baik untuk angkutan penumpang ataupun barang.
Berbicara perihal teknologi dibidang otomotif, maka begitu cepat perkembangannya, teknologi otomotif yang dikolaborasikan dengan teknik elektro menghasilkan performa kendaraan beroda empat menjadi lebih canggih baik pada mesin maupun pada komponen lainya. Sebenarnya teknologi otomotif sudah semenjak usang dikenal dengan istilah System EFI (Electronic Fuel Injection). Dimana hampir semua produk otomotif kini ini sudah menerapkan system EFI.
Pada postingan yang kemudian (SISTEM EFI PADA MOBIL) Saya sudah bahas perihal System EFI, untuk lebih jelasnya pada artikel kali ini saya akan membahas kembali system EFI lebih detail dan denah prinsip kerjanya secara garis besar.
1. Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk menurut tekanan dalam intake maniFold. Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran perihal udara yang dihisap mesin menggunakanVacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipold, alat sensor ini di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure. Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipold di informasikan ke ECU untuk memilih banyak sedikitnya BBM yang di injeksikan melalui Injektor.
2. Tipe L - EFI
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur memakai air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memperlihatkan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injector.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter pribadi mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
sistem control udara masuk ( Air Induction System )
sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
sistem control elektronik ( Electronic Control System )
Skema gambar susunan dasar EFI ialah sbb:
Udara higienis dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan fatwa udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.
1.Skema diagram udara masuk tipe D-EFI
2. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI
1. Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai susukan utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
Throttle valve
TPS (Throttle Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
2. Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS dihubungkan pribadi dengan sumbu throttle valve, bila throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan memakai tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
3. Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner denganthrottle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan materi semikonduktor yang memiliki sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.
4. Air Flow Meter
MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk memilih jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
5. Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
Komponen utama dari fuel delivery system ialah :
Fuel pump
Fuel filter
Fuel pressure regulator
Pulsation dumper
Injector
Diagram system materi bakar EFI
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan ialah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di susukan masuk pompa.
2. Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel absurd lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada susukan tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.
3. Fuel Pressure Regulator
Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai usang signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh alasannya itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh alasannya itu, semoga jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 2,6 kg/cm2
4. Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)
5. Injector
Injektor ialah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold erat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.
Sensor-sensor itu ialah :
ECT ( Electronic Control Temperature )
TPS ( Throttle Position Sensor )
VSS ( Vehicle Speed Sensor )
CMP (Camshaft Position Sensor )
CKP ( Crankshaft Position Sensor )
Oxygen Sensor
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
2. TPS (Throttle Position Sensor)
Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.
3. VSS (Vehicle Speed Sensor)
Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan ialah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.
4. CMP (Camshaft Position Sensor)
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak sanggup distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar pribadi oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI tolong-menolong dengan signal dari sensor CKP.
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bab bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk memilih besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk memilih ignition timing.
6. Oxygen Sensor
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan jadinya pada ECU.
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa adonan terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa adonan terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya )
Demikian materi sistem EFI yang sanggup saya jelasakan, semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Terimakasih atas kunjunganya.
Sumber http://viarohidinthea.blogspot.com
Berbicara perihal teknologi dibidang otomotif, maka begitu cepat perkembangannya, teknologi otomotif yang dikolaborasikan dengan teknik elektro menghasilkan performa kendaraan beroda empat menjadi lebih canggih baik pada mesin maupun pada komponen lainya. Sebenarnya teknologi otomotif sudah semenjak usang dikenal dengan istilah System EFI (Electronic Fuel Injection). Dimana hampir semua produk otomotif kini ini sudah menerapkan system EFI.
Pada postingan yang kemudian (SISTEM EFI PADA MOBIL) Saya sudah bahas perihal System EFI, untuk lebih jelasnya pada artikel kali ini saya akan membahas kembali system EFI lebih detail dan denah prinsip kerjanya secara garis besar.
A. PRINSIP KERJA EFI
Sistem Electronic Fuel Injection (EFI) ialah suatu sistem pengontrolan penginjeksian materi bakar pada mesin bensin. Namun perlu diingat juga bahwa tidak hanya kendaraan dengan materi bakar bensin yang memakai sistem control injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan untuk mengontrol penginjeksian materi bakar yang sesuai yang masuk ke dalam silinder.![]() |
GAMBAR : 1 |
B. MACAM-MACAM SISTEM EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol penginjeksian materi bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur pribadi menurut tekanan di intake manipold atau jumlah udara di airflow meter. Ada dua jenis tipe system EFI yang dipakai, yaitu :1. Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk menurut tekanan dalam intake maniFold. Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran perihal udara yang dihisap mesin menggunakanVacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipold, alat sensor ini di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure. Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipold di informasikan ke ECU untuk memilih banyak sedikitnya BBM yang di injeksikan melalui Injektor.
![]() |
GAMBAR : 2 |
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur memakai air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memperlihatkan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injector.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter pribadi mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
![]() |
GAMBAR : 3 |
C. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI
Sistem EFI secara umum sanggup dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :sistem control udara masuk ( Air Induction System )
sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
sistem control elektronik ( Electronic Control System )
Skema gambar susunan dasar EFI ialah sbb:
![]() |
GAMBAR : 4 |
D. SISTEM INDUKSI UDARA ( AIR INDUCTION SYSTEM )
Udara higienis dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan fatwa udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.
1.Skema diagram udara masuk tipe D-EFI
![]() |
GAMBAR : 5 |
![]() |
GAMBAR : 6 |
E. NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM EFI
1. Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai susukan utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
Throttle valve
TPS (Throttle Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
![]() |
GAMBAR : 7 Throttle Body |
2. Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS dihubungkan pribadi dengan sumbu throttle valve, bila throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan memakai tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
![]() |
GAMBAR : 8 Throttle Position Sensor |
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner denganthrottle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan materi semikonduktor yang memiliki sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.
![]() |
GAMBAR : 9 Intake Air Temperatur |
MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk memilih jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
![]() |
GAMBAR : 11 Air Flow Meter posisi membuka |
![]() |
GAMBAR : 10 Air Flow Meter posisi menutup |
5. Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
![]() |
GAMBAR : 12 Fast idle air control (Dingin) |
![]() |
GAMBAR : 13 Fast idle air control Posisi (Panas) |
F. SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel System)
Perbedaan paling fundamental antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system materi bakar ialah pada sistem injeksi, suplai materi bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.Komponen utama dari fuel delivery system ialah :
Fuel pump
Fuel filter
Fuel pressure regulator
Pulsation dumper
Injector
Diagram system materi bakar EFI
![]() |
GAMBAR : 14 |
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan ialah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di susukan masuk pompa.
![]() |
GAMBAR : 15 |
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel absurd lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada susukan tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.
![]() |
GAMBAR : 16 |
3. Fuel Pressure Regulator
![]() | |
|
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh alasannya itu, semoga jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 2,6 kg/cm2
4. Pulsation Damper
![]() |
GAMBAR : 18 |
5. Injector
![]() |
GAMBAR : 19 |
G. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh acara elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.Sensor-sensor itu ialah :
ECT ( Electronic Control Temperature )
TPS ( Throttle Position Sensor )
VSS ( Vehicle Speed Sensor )
CMP (Camshaft Position Sensor )
CKP ( Crankshaft Position Sensor )
Oxygen Sensor
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK
1. ECT (Electronic Control Temperature)![]() |
GAMBAR : 20 |
2. TPS (Throttle Position Sensor)
![]() |
GAMBAR : 21 |
Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.
3. VSS (Vehicle Speed Sensor)
![]() |
GAMBAR : 22 |
4. CMP (Camshaft Position Sensor)
![]() |
GAMBAR : 23 |
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI tolong-menolong dengan signal dari sensor CKP.
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
![]() |
GAMBAR : 24 |
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bab bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk memilih besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk memilih ignition timing.
6. Oxygen Sensor
![]() | |
|
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa adonan terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa adonan terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya )
Demikian materi sistem EFI yang sanggup saya jelasakan, semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Terimakasih atas kunjunganya.
Sumber http://viarohidinthea.blogspot.com
EmoticonEmoticon