Minggu, 22 Januari 2017

Hukum Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1)       Hukum 1 Newton
 “jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda yang mula2 membisu akan tetap diam. Benda yang mula2 bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan”
jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
Kaprikornus kalau resultan dari gaya-gaya yang bekerja
pada sebuah benda sama dengan nol (F = 0),
maka percepatan benda juga sama dengan nol (a= 0) dan benda tersebut :
- Jika dalam keadaan membisu akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Bagian kedua dari pernyataan itu sanggup dipahami sebagai berikut. Jika lintasan awal
gerak benda itu perlu suatu dorongan (yang dalam hal ini disebut gaya atau resultan
gaya). Begitu pula bila diinginkan mengubah kecepatan benda baik mempercepat atau
memperlambat, maka juga diharapkan gaya. Kaprikornus bila tidak ada gaya atau resultan
gayanya nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan selalu tetap.
Kaprikornus benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal kalau benda tidak dikenai
gaya atau resultan gaya. Hal ini yang mengakibatkan seringnya aturan I Newton disebut
sebagai aturan kelembaman/inertia (malas/inert untuk berubah dari keadaan awal).
Dalam persamaan matematis aturan I Newton sering dituliskan sebagai berikut.
 F = 0
dimana  F yakni resultan gaya yang bekerja pada benda.
Kesimpulan : F = 0 dan a = 0 Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem
koordinat Cartesius sanggup dituliskan
 Fx = 0 dan  Fy = 0.



2)       Hukum II Newton
 “percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda”
jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
dimana m yakni massa benda dalam satuan kg, a yakni percepatan benda dalam satuan
m/s2, dan  F yakni resultan gaya yang bekerja pada benda.
 F yakni resultan gaya yang menjumlahkan beberapa gaya pada benda.

jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari



jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
 Hukum II Newton inilah yang boleh kita sebut sebagai aturan Newton perihal gerak.

3)       Hukum III Newton
“jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua,maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama,tetapi arahnya berlawanan”
jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari



C. Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis
Secara umum, gaya gesek suatu benda sanggup digolongkan dalam dua jenis, yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis terjadi ketika benda dalam
keadaan membisu atau sempurna akan bergerak. Sedang gaya gesek kinetik terjadi ketika benda
dalam keadaan bergerak.
Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul kalau permukaan dua
zat bersentuhan secara fisik, di mana gaya gesek tersebut sejajar dengan arah gerak benda
dan berlawanan dengan arah gerak benda. Untuk memilih gaya gesek suatu benda
perhatikan beberapa langkah sebagai berikut!
1. Analisislah komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda dengan
menggambarkan uraian gaya pada benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini akan
menciptakan kita lebih gampang memahami permasalahan.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun dengan persamaan:
fsmak = s . N
dimana :
fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
s = koefisien gesek statis. Nilai koefisien ini selalu lebih besar dibanding
nilai koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan
benda bergerak. Kemudian bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
a. Jika gaya pencetus lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka
benda bergerak. Gaya gesek yang bekerja yakni gaya gesek kinetis, dengan
demikian:
fk = k . N
dimana :
fk = gaya gesek kinetis (N)
k = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
b. Jika gaya pencetus sama dengan gaya gesek statis maksimum maka benda
dikatakan sempurna akan bergerak. Artinya masih tetap belum bergerak, sehingga
gaya gesek yang bekerja pada benda sama dengan gaya gesek statis
maksimumnya.
c. Jika gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya
maka benda dikatakan belum bergerak. Gaya gesek yang bekerja pada benda
sebesar gaya pencetus yang bekerja pada benda.





referensi
Sumber http://sulaiman4fun.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)