PERALATAN FOTOGRAFI : ALAT BANTU PEMOTRETAN , PENCAHAYAAN, ALAT CUCI CETAK 
ALAT BANTU PEMOTRETAN PENCAHAYAAN - Untuk menjadi seorang fotografer profesional tentu harus mempunyai peralatan fotografi yang lengkap. Dalam Ilmu fotografi pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada beberapa alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Terlebih semakin canggih peralatan teknologi didunia digital membawa dampak ke dunia fotografi sehingga perlu adanya peralatan yang mendukung teknologi fotografi digital.
Alat pendukung ini sangat mempunyai kegunaan untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita
Berikut adalah Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak Dan Alat Penyimpanan perawatan
ALAT BANTU PEMOTRETAN
1. Kamera DSLR Pro Level
Seorang fotografer profesional wajib mempunyai kamera DSLR semoga foto yang dihasilkan menghasilkan foto yang cantik dan tajam dengan nilai resolusi tinggi alasannya yaitu menggunakan kamera DSLR level high-end. Camera DLSR pro level atau high-end sudah dilengkapi dengan sensor full-frame. Dengan sensor yang besar dan kuat, kemampuan dalam menghasilkan foto pun bakal lebih maksimal.
2. Lensa Bervariasi
Kamera DSLR pro level tidak bermanfaat jikalau hanya mengandalkan lensa bawaan kamera atau lensa kit. Seorang forografer profesional haruslah punya bermacam-macam lensa.
Dari mulai wide angle hingga lensa tele. Jangan ketinggalan pula lensa fix yang punya ketajaman lebih cantik dibanding lensa vario.
Memiliki bermacam-macam lensa ini akan sangat membantu kerja fotografer profesional. Karena ia niscaya akan menggunakan lebih dari satu macam lensa dalam satu program pemotretan. Termasuk ketika melaksanakan pemotretan outdoor.
3. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama mirip filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jikalau di dalam rokok mempunyai kegunaan menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga mengakibatkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat).
Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a. filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b. filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c. filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d. filter warna, memberi imbas warna.
e. filter soft, melembutkan objek.
f. filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g. filter cross, memberi imbas cross/silang pada sumber cahaya.
h. filter multi image, memberi imbas multi image.
i. filter multi expose, dipakai dalam pemotretan multi expose.
j. filter gradasi, memberi imbas gradasi warna
4. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa alasannya yaitu cahaya tersebut biasanya sanggup mengakibatkan flare pada hasil pemotretan. Flare sanggup merusak hasil foto alasannya yaitu menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat mempunyai kegunaan terutama pada pemotretan yang berhadapan eksklusif dengan arah datangnya cahaya.
5. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera dikala pemotretan semoga kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya dipakai pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
6. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
7. Kabel Release
Bentuknya hampir mirip injeksi yang elastis berfungsi untuk menghindari goncangan dikala shutter ditekan alasannya yaitu dikala menggunakan alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
8. Background
Kain atau latar belakang yang dipakai untuk pemotretan studio dengan banyak sekali macam gambar, referensi dan warna.
9. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, contohnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, dikala cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash sanggup dipakai sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga kemudahan lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit yaitu menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk lalu menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang dipakai untuk membantu menyalakan flash pemanis atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya pemanis ke body kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini dipakai jikalau kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash pemanis dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo sanggup menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo mempunyai sensor yang sanggup menangkap main light sumber cahaya utama. Kaprikornus strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light, strobo sanggup diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro eksklusif dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo sanggup kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak dipakai untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik semoga tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot ibarat corong dan juga lebih banyak dipakai untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga dipakai untuk pemotretan double dan multi expose.
h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor mempunyai bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya pemanis yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bulat dan kotak. Pada umumnya mempunyai 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga sanggup menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang mempunyai kegunaan pada dikala pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk mirip pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox mempunyai bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors yaitu untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bulat mirip sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m. Light Stand
Alat yang dipakai untuk menyangga lampu studio.
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
ALAT CUCI CETAK
ALAT CUCI
Changing Bag
Kantong hitam kedap cahaya yang mempunyai kegunaan untuk mengeluarkan film dari selongsongnya lalu untuk lalu digulung di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting untuk masuknya peralatan basuh film.
Alat pemotong / gunting
Untuk memotong film sesudah digulung ke roller.
Developer tank
Tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan dipakai untuk mencuci film secara manual. Di dalam alat ini terdapat roller yang berfungsi menggulung film dari selongsong film.
Chemical
Cairan untuk memproses film (proses cuci), yaitu
– Developer, berbagi emulsi.
– Stopbath, menghentikan pengembangan.
– Fixer, tetapkan gambar.
– Air, membilas hasil cucian dan cetakan.
– Wetting agent, menghilangkan bercak-bercak pada film dan menghindari gesekan pada negatif
Chemical di atas, dalam penggunaannya harus berurutan.
Thermometer
Untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film
Gelas Ukur
Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan dipakai dalam memproses film.
Penjepit film
Alat yang mempunyai kegunaan untuk mengeringkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif terlipat-lipat dan menghindari baret.
ALAT CETAK
Chemical
Chemical yang dipakai untuk proses cetak disini sama saja dengan yang dipakai dalam proses basuh tapi tidak memerlukan wetting agent.
Enlarger / vergroot apparaat.
Alat untuk mencetak foto. Dengan lampu yang mempunyai watt besar untuk menyinari negatif dan memperabukan kertas foto. Enlarger dihubungkan dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan enlarger hampir sama dengan kamera yaitu mempunyai pementingan dan diafragma.
Bak
Berbentuk segi empat untuk daerah chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak (biasanya 10 R hingga 12 R).
Penjepit kertas
Untuk menghindari kontak eksklusif dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan, maka dibutuhkan alat yang satu ini.
Dryer / pemanas
Mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata semoga foto tidak mengalami bercak-bercak.
ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI
1. Dry Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang mempunyai watt rendah (biasanya 2,5 watt) semoga suhu lemari tetap terjaga dan mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan yaitu 20°C.
2. Waterproof Bag
Tas kedap air yang berfungsi sebagai daerah sementara peralatan fotografi pada dikala hunting ketika demam isu hujan, semoga peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower Brush
Alat yang sanggup mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang melekat pada kamera.
4. Tisu Lensa
Tisu khusus untuk membersihkan lensa.
5. Silica Gel
Zat pengering yang dipakai untuk menangkal kelembaban
Demikian Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak , semoga bermanfaat
Sumber http://studiocreativedesain.blogspot.comAlat pendukung ini sangat mempunyai kegunaan untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita
Berikut adalah Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak Dan Alat Penyimpanan perawatan
ALAT BANTU PEMOTRETAN
1. Kamera DSLR Pro Level
Seorang fotografer profesional wajib mempunyai kamera DSLR semoga foto yang dihasilkan menghasilkan foto yang cantik dan tajam dengan nilai resolusi tinggi alasannya yaitu menggunakan kamera DSLR level high-end. Camera DLSR pro level atau high-end sudah dilengkapi dengan sensor full-frame. Dengan sensor yang besar dan kuat, kemampuan dalam menghasilkan foto pun bakal lebih maksimal.
2. Lensa Bervariasi
Kamera DSLR pro level tidak bermanfaat jikalau hanya mengandalkan lensa bawaan kamera atau lensa kit. Seorang forografer profesional haruslah punya bermacam-macam lensa.
Dari mulai wide angle hingga lensa tele. Jangan ketinggalan pula lensa fix yang punya ketajaman lebih cantik dibanding lensa vario.
Memiliki bermacam-macam lensa ini akan sangat membantu kerja fotografer profesional. Karena ia niscaya akan menggunakan lebih dari satu macam lensa dalam satu program pemotretan. Termasuk ketika melaksanakan pemotretan outdoor.
3. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama mirip filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jikalau di dalam rokok mempunyai kegunaan menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga mengakibatkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat).
Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a. filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b. filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c. filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d. filter warna, memberi imbas warna.
e. filter soft, melembutkan objek.
f. filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g. filter cross, memberi imbas cross/silang pada sumber cahaya.
h. filter multi image, memberi imbas multi image.
i. filter multi expose, dipakai dalam pemotretan multi expose.
j. filter gradasi, memberi imbas gradasi warna
4. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa alasannya yaitu cahaya tersebut biasanya sanggup mengakibatkan flare pada hasil pemotretan. Flare sanggup merusak hasil foto alasannya yaitu menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat mempunyai kegunaan terutama pada pemotretan yang berhadapan eksklusif dengan arah datangnya cahaya.
5. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera dikala pemotretan semoga kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya dipakai pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
6. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
7. Kabel Release
Bentuknya hampir mirip injeksi yang elastis berfungsi untuk menghindari goncangan dikala shutter ditekan alasannya yaitu dikala menggunakan alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
8. Background
Kain atau latar belakang yang dipakai untuk pemotretan studio dengan banyak sekali macam gambar, referensi dan warna.
9. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, contohnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, dikala cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash sanggup dipakai sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga kemudahan lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit yaitu menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk lalu menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang dipakai untuk membantu menyalakan flash pemanis atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya pemanis ke body kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini dipakai jikalau kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash pemanis dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo sanggup menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo mempunyai sensor yang sanggup menangkap main light sumber cahaya utama. Kaprikornus strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light, strobo sanggup diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro eksklusif dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo sanggup kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak dipakai untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik semoga tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot ibarat corong dan juga lebih banyak dipakai untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga dipakai untuk pemotretan double dan multi expose.
h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor mempunyai bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya pemanis yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bulat dan kotak. Pada umumnya mempunyai 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga sanggup menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang mempunyai kegunaan pada dikala pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk mirip pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox mempunyai bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors yaitu untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bulat mirip sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m. Light Stand
Alat yang dipakai untuk menyangga lampu studio.
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
ALAT CUCI CETAK
ALAT CUCI
Changing Bag
Kantong hitam kedap cahaya yang mempunyai kegunaan untuk mengeluarkan film dari selongsongnya lalu untuk lalu digulung di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting untuk masuknya peralatan basuh film.
Alat pemotong / gunting
Untuk memotong film sesudah digulung ke roller.
Developer tank
Tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan dipakai untuk mencuci film secara manual. Di dalam alat ini terdapat roller yang berfungsi menggulung film dari selongsong film.
Chemical
Cairan untuk memproses film (proses cuci), yaitu
– Developer, berbagi emulsi.
– Stopbath, menghentikan pengembangan.
– Fixer, tetapkan gambar.
– Air, membilas hasil cucian dan cetakan.
– Wetting agent, menghilangkan bercak-bercak pada film dan menghindari gesekan pada negatif
Chemical di atas, dalam penggunaannya harus berurutan.
Thermometer
Untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film
Gelas Ukur
Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan dipakai dalam memproses film.
Penjepit film
Alat yang mempunyai kegunaan untuk mengeringkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif terlipat-lipat dan menghindari baret.
ALAT CETAK
Chemical
Chemical yang dipakai untuk proses cetak disini sama saja dengan yang dipakai dalam proses basuh tapi tidak memerlukan wetting agent.
Enlarger / vergroot apparaat.
Alat untuk mencetak foto. Dengan lampu yang mempunyai watt besar untuk menyinari negatif dan memperabukan kertas foto. Enlarger dihubungkan dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan enlarger hampir sama dengan kamera yaitu mempunyai pementingan dan diafragma.
Bak
Berbentuk segi empat untuk daerah chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak (biasanya 10 R hingga 12 R).
Penjepit kertas
Untuk menghindari kontak eksklusif dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan, maka dibutuhkan alat yang satu ini.
Dryer / pemanas
Mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata semoga foto tidak mengalami bercak-bercak.
ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI
1. Dry Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang mempunyai watt rendah (biasanya 2,5 watt) semoga suhu lemari tetap terjaga dan mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan yaitu 20°C.
2. Waterproof Bag
Tas kedap air yang berfungsi sebagai daerah sementara peralatan fotografi pada dikala hunting ketika demam isu hujan, semoga peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower Brush
Alat yang sanggup mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang melekat pada kamera.
4. Tisu Lensa
Tisu khusus untuk membersihkan lensa.
5. Silica Gel
Zat pengering yang dipakai untuk menangkal kelembaban
Demikian Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak , semoga bermanfaat

EmoticonEmoticon