Andaikan sebuah kemenangan ditentukan oleh kuantitas, maka sudah seharusnya pada dikala perang Badar dahulu umat Muslim terkalahkan.
Andaikan sebuah kemenangan ditentukan oleh kuantitas, maka sudah seharusnya umat Muslim dapat dalam sekejap itu menang melawan pasukan Byzantium menaklukkan konstantinopel.
Andaikan kuantitas yaitu jaminannya.
Namun sayang.. bagi Allah kuantitas bukanlah penentu suatu kualitas. Ketika umat muslim di dunia berjumlah sangat banyak, namun pada kenyataannya dunia semakin bermuram durja. Dunia semakin jauh dari kata keadilan. Dunia semakin terpuruk, merana tahta dan kualitas. Dunia semakin tercekik oleh keserakahan. Dunia hilang arah, kemana seharusnya beliau menuju.
Kuantitas tak selamanya menjadi penentu baiknya kualitas.
Kini hadirlah kita pada suatu zaman dimana umat Islam menyerupai buih di lautan. Mengambang, terombang-ambing begitu saja tanpa tujuan. Mau kemana, ya mengikuti ombak. Sayang, beliau tidak punya pendirian. Desiran yang dahsyat lalu menghilangkannya.
Tidak malukah kita pada Rabb semesta alam? Dia memandangi dan mengawasi kita setiap saat. Memperhatikan walau kita tidak sadar. Menguji kualitas iman, bukan hanya sekedar menghendaki berjalannya kuantitas para p0juang Islam. Ingat, kuantitas itu hanyalah tampilan. Sementara kualitas memilih segalanya.
Kini aku berjalan di muka bumi, dimana muslim menyerupai buih di lautan. Tapi, itu terkhusus bagi umat Islam yang hanya sekedar status, hanya sekedar berjalan di muka bumi. Tanpa memandang tujuan, menghadapi halang rintang dan menggapai cita-cita.
Seperti buih, terombang-ambing tidak menentu.
Saya? Saya tidak mau menjadi muslim yang demikian. Karena aku tahu, Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam tidak begitu. Dia yaitu panutan utama aku dan beliau tidak ajarkan kita menjadi muslim yang menyerupai buih.
Tidak semenyedihkan itu.
Bagaimana dengan kalian? Maukah berjuang untuk tidak menjadi menyerupai buih di lautan? Maka, mari tingkatkan kualitas. Karena sebenarnya setiap ujian dan halang-rintang yaitu demi tercapainya kualitas tinggi di hadapan Allah.
Semoga kita istiqomah dijalan-Nya, aamiin.
Sumber http://ismimiitsme.blogspot.com
EmoticonEmoticon