Selasa, 31 Oktober 2017

Aspek Penerangan, Kebisingan Dan Getaran Di Daerah Kerja Dan Pengendaliannya

PENERANGAN
Penerangan di tempat kerja yakni salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan sanggup berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak obyek kerja beserta benda atau alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu penerangan yang memadai memperlihatkan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.
Alat untuk mengetahui intensitas penerangan yakni “Luxmeter”. Alat ini bekerja menurut pengubahan energy cahaya menjadi tenaga listrik oleh photo electric cell. Intensitas penerangan diukur oleh 2 cara, yaitu:
  • Penerangan umum, diukur setiap meter persegi luas lantai, dengan tinggi pengukuran kurang lebih 85 cm dari lantai (setinggi pinggang).
  • Penerangan lokal, diukur di tempat atau meja kerja pada obyek yang dilihat oleh tenaga kerja.

Penerangan yang jelek di lingkungan kerja akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
  • Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan menjadikan kurangnya daya efesiensi kerja.
  • Kelelahan mental yang akan besar lengan berkuasa pada kelelahan fisik.
  • Keluhan pegal di tempat mata dan sakit kepala di sekitar mata.
  • Kerusakan alat penglihatan (mata).
  • Meningkatnya kecelakaan kerja.


Pengendalian terhadap penerangan jelek sanggup dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
           Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan memakai beling pembesar dan beling pembesar dan layer monitor, memperbesar intensitas penerangan, menambah waktu yang diharapkan untuk melihat obyek, bila memakai penerangan alami, harus diperhatikan biar jalan masuknya sinar tidak terhalang.
Pengendalian secara administrative
Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif masih muda dan tidak memakai kacamata yakni lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu dan perangkatnya penting untuk diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, alasannya yakni kotoran atau debu yang ada ternyata sanggup mengurangi intensitas penerangan.

KEBISINGAN
            Bising yakni suara/bunyi yang tidak diinginkan. Terdapat dua hal yang memilih kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik (Hertz, Hz), indera pendengaran insan bisa mendengarkan frekuensi antara 16-20.000 Hz. Intensitas atau arus energy persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritma yang disebut desible (dBA atau dB(A)). Alat pengukur kebisingan disebut level meter. Contoh di pabrik yaitu generator pembangkit listrik, pemotong plat baja, pekerjaan bubut, gurinda, pengamplasan materi logam. Intensitas kebisingan yang dianjurkan yakni 85 dB(A) untuk 8 jam kerja.
Kebisingan di lingkungan kerja akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
  • Mengurangi kenyamanan dalam bekerja
  • Mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja
  • Mengurangi konsentrasi
  • Menurunkan daya dengar
  • Tuli akhir kebisingan

Pengendalian terhadap kebisingan sanggup dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
Pengendalian secara teknis sanggup dilakukan pada sumber bising, media yang dilalui bising dan jarak sumber bising terhadap pekerja. Pengendalian bising pada sumbernya merupakan pengendalian yang sangat efektif dan hendaknya dilakukan pada sumber bising yang paling tinggi.
Cara-cara yang sanggup dilakukan antara lain :
  • Desain ulang peralatan untuk mengurangi kecepatan atau potongan yang bergerak, menambah muffler pada masukan maupun keluaran suatu buangan, mengganti alat yang telah lama dengan yang lebih gres dan desain peralatan yang lebih baik.
  • Melakukan perbaikan dan perawatan dengan mengganti potongan yang bersuara dan melumasi semua potongan yang bergerak.
  • Mengisolasi peralatan dengan cara menjauhkan sumber dari pekerja/penerima, menutup mesin ataupun menciptakan barrier/penghalang.
  • Meredam sumber bising dengan jalan memberi ganjal karet untuk mengurangi getaran peralatan dari logam, mengurangi jatuhnya sesuatu benda dari atas ke dalam kolam maupun pada sabuk roda.
  • Menambah sekat dengan materi yang sanggup menyerap bising pada ruang kerja. Pemasangan peredam ini sanggup dilakukan pada dinding suatu ruangan bising.

Pengendalian secara administratif
Pengendalian ini mencakup rotasi kerja pada pekerja yang terpapar oleh kebisingan dengan intensitas tinggi ke tempat atau potongan lain yang lebih rendah, cara mengurangi paparan bising dan melindungi pendengaran.
  • Pemakaian alat pelindung telinga. Pengendalian ini tergantung terhadap pemilihan peralatan yang sempurna untuk tingkat kebisingan tertentu, kelayakan dan cara merawat peralatan. Dapat memakai sumbat indera pendengaran (ear plug) atau tutup indera pendengaran (ear muff).
  • Pengendalian secara medis. Pemeriksaan audiometri secara periodik.

GETARAN
Getaran yakni suatu factor fisik yang bekerja pada insan dengan penjalaran (Transmission) dari pada tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan (osilattor). Getaran kerja yakni getaran mekanis yang ada ditempat kerja dan besar lengan berkuasa terhadap tenaga kerja.
Getaran dihasilkan oleh; Mesin-mesin diesel, mesin produksi, kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll, alat-alat kerja tangan (hand tool) dengan memakai mesin: jack hammer (pembuka jalan), pneumatic hammer (pabrik besi), jack lec drill (pengebor kerikil gunung, karang dll).
Jenis-jenis getaran kerja :
        1. Getaran seluruh badan  (Whole body vibration)
Getaran ini besar lengan berkuasa terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui potongan tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki ketika berdiri, pantat pada ketika duduk, punggung  ketika bersandar, lengan ketika bersandar. Getaran ini memiliki frekwensi 5 – 20 Hz.
        2. Getaran alat-lengan (Hand arm vibration)
Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini memiliki frekuensi 20 – 500 Hz.

Getaran di lingkungan kerja akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
Pengaruh whole body vibration
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Sakit pada persendian dan otot
  • Gemeteran (shakeness)
  • Kerusakan organ tubuh potongan dalam

Pengaruh hand and arm vibration
  • Sakit kepala
  • Sakit pada persendian dan otot lengan
  • Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
  • Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapak tangan (white finger syndrome)

Pengendalian terhadap getaran sanggup dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
  • Menggunakan peralatan dengan intensitas getaran yang rendah (dilengkapi dengan peredam)
  • Menyisipkan damping / peredam diantara tangan dan alat
  • Penempatan alat yang bergetar dengan baik
  • Perawatan mesin atau alat kerja dengan baik
  • Menggunakan remote kontrol

Pengendalian secara administrative
  • Rotasi pekerja
  • Mengurangi jam kerja sehingga sesuai NAB yang berlaku
  • Secara medis yaitu investigasi bersiklus sesuai keperluan
  • Penggunaan APD

Sumber http://consisteria.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)