Minggu, 29 Oktober 2017

Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis, Dan Bentuk Peta

Peta Indonesia
Salah satu benda yang sanggup membantu anda dalam memperlihatkan arah ialah peta. Pada umumnya, peta dibawa saat orang sedang berpergian ke suatu tempat namun tidak mengetahui arahnya dengan pasti. Peta mempunyai banyak jenis bukan hanya peta yang pada umunya dibawa oleh orang saja. Berikut ialah klarifikasi mengenai peta.

A.Pengertian Peta
Peta ialah citra secara konvensional muka bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, menyerupai sepertinya apabila dilihat dari atas. Peta mempunyai skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol tertentu pula. Maksud konvensional ialah menurut komitmen umum.

Wikipedia mengartikan peta sebagain citra permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

B.Fungsi Peta
Peta mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Jika anda merupakan seorang yang sedang mencari jalan, maka peta akan mempunyai fungsi sebagai penunjuk arah. Di lingkungan sekolah, siswa biasanya memakai peta sebagai alat peraga ataupun media pembelajaran. Bagi peneliti, peta sanggup dipakai sebagai alat untuk melaksanakan survei terhadap kondisi daerah yang akan diteliti. Selain itu, didalam peta terdapat skala yang sanggup memberi tahu jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan simbol-simbol untuk memperlihatkan suatu tempat menyerupai gunung, sungai, dan lainnya.

C.Syarat-Syarat Peta
Agar sanggup dipakai dengan baik oleh pengguna, maka peta harus memenuhi beberapa persyaratan. Berikut ialah syarat-syarat peta secara umum :

  1. Jelas dan tidak membingungkan
  2. Mudah dimengerti maknanya
  3. Memberi citra menyerupai dengan wujud dan letak yang sebenarnya
  4. Sedap dipandang, menarik, dan bersih.

Selain syarat peta pada umumnya, terdapat juga syarat-syarat peta secara khusus. Berikut ini ialah syarat peta secara khusus :

1.Judul Peta
Judul peta dibutuhkan untuk mencermikan isi daripada peta. Sebagai contoh, Sumatera Utara maka peta tersebut berarti berisi wilayah Sumatera Utara. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan judul, yaitu letaknya yang pada umumnya terletak di bab tengah atau diluar garis tepi, kemudian ukuran abjad juga harus diadaptasi dengan ukuran peta.

2.Skala Peta
Skala peta berfungsi sebagai perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan/jarak sebenarnya. Ada beberapa macam skala yang pada umumnya dipakai di peta, yaitu :

a.Skala angka (numerik)
Skala angka sering dipakai pada peta untuk tempat benua Asia. Skala ini dinyatakan dengan memakai angka. Sebagai pola :

Peta kota Jakarta dengan skala 1 : 50.000, artinya tiap 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm/500 m di lapangan/jarak sebenarnya.

b.Skala garis (grafis)


Skala garis biasanya dipakai pada peta untuk tempat Eropa. Skala ini dinyatakan dalam bentuk garis.

c.Skala verbal
Skala verbal ditulis dalam bentuk kalimat. Sebagai pola : one inchi, two miles.

3.Orientasi Peta (petunjuk arah)
Orinetasi peta ialah petunjuk arah pada peta yang memperlihatkan arah utara. Umumnya digambarkan dengan simbol sederhana berupa 4 anak panah yang pada bab atasnya diberi abjad U yang berarti Utara.

4.Sumber Peta
Sumber peta dicantumkan untuk mengetahui darimana sumber peta, data peta, dan pembuatnya.

5.Tahun Pembuatan atau Penerbitan Peta
Walaupun terlihat sepele, namun tahun pembuatan atau penerbitan peta sangat penting untuk dicantumkan. Hal ini dilakukan biar peta yang kita lihat merupakan peta versi terbaru. Jika kita melihat peta dengan versi pembuatan tahun lama, maka kemungkinan besar sudah terjadi banyak perubahan pada peta.

6.Inset Peta
Inset peta berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Inset peta sanggup dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :

Inset Pembesaran

  • Inset pembesaran : Berfungsi untuk menandakan dan memperjelas warta penting dari suatu lokasi atau wilayah peta utama yang kenampakannya kecil/tidak jelas. Contoh : Peta Jawa Barat memerlukan inset kota Bandung, maka Kota Bandung merupakan inset pembesaran.
  • Inset lokasi wilayah : Berfungsi untuk memperlihatkan citra yang baik mengenai posisi geografi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Contoh : untuk mengetahui lokasi, peta Kota Bandung memerlukan inset Jawa Barat.

Inset lokasi wilayah


7.Warna Peta
Warna peta berfungsi untuk mempresentasikan objek di lapangan, sehingga mempunyai kemiripan dengan objek sesungguhnya di lapangan. Sebagai pola : warna biru untuk daerah perairan (warna gradasi sesuai kedalaman). Hijau untuk dataran rendah, merah untuk jalan raya dan lainnya.

8.Tulisan (lettering)
Tulisan berfungsi untuk memperlihatkan klarifikasi terhadap warta lokasi, letak, dan kenampakan objek geografi dalam peta. Adapun penggunaan tipe abjad yang harus diikuti ialah sebagai berikut :

  • Huruf romawi : Huruf ini dipakai untuk menulis nama negara, ibukota, dan kota-kota besar.
  • Huruf italic : Huruf ini dipakai untuk menulis kenampakan menyerupai air laut, teluk, pelabuhan, dan sejenisnya.
  • Huruf gothic : Huruf ini dipakai untuk menulis kenampakan hypsografi, menyerupai pegunungan, lembah, dan sejenisnya.
  • Huruf gothic miring : Huruf ini dipakai untuk menulis kenampakan buatan, menyerupai jalan raya, sekolah, dan sejenisnya.

9.Garis Tepi Peta
Garis tepi peta mempunyai fungsi untuk membatasi peta dengan semua komponen yang ada pada peta antara daerah yang dipetakan dengan daerah sekitarnya.

10.Garis Astronomi
Berbeda dengan garis tepi peta. Garis astronomi berfungsi untuk memperlihatkan warta letak suatu wilayah menurut garis lintang dan garis bujurnya. Ada dua macam koordinat yang sanggup dipakai dalam peta, yaitu :

  • Koordinat lintang dan bujur : Berfungsi untuk mengetahui letak suatu wilayah menurut letak astronominya. Garis bujur mempunyai titik 0 dejarat di Greenwich, ke area barat disebut sebagai bujur barat sedangkan ke arah timur dari Greenwich disebut sebagai bujur timur. Begitu pula garis lintang yang diukur dari khatulistiwa, ke utara khatulistiwa disebut lintang utara hingga ke kutub utara, sedangkan ke arah selatan disebut sebagai lintang selatan menuju kutub selatan.
  • Koordinat X dan Y : Sama dengan koordinat lintang dan bujur, tetapi tidak mewakili posisi lintang dan bujur.

11.Legenda Peta

Simbol warna pada peta

Legenda peta ialah keterangan yang dibutuhkan peta pada umumnya menyajikan keterangan simbol, tanda, atau kependekan yang dipakai pada peta. Simbol pada peta sanggup dibedakan menurut bentuknya sebagai berikut :

  • Simbol titik : Digunakan untuk menandai letak suatu tempat, yaitu titik, kotak, segitiga, masjid, gereja, dan sebagainya.
  • Simbol garis : Digunakan untuk memperlihatkan kenampakan jalan raya, sungai, rel kereta api, batas administrasi, dan sebagainya.
  • Simbol luas : Digunakan untuk memperlihatkan kenampakan hutan, lahan pertanian, pemukiman penduduk, iklim, curah hujan, dan sejenisnya.
  • Simbol warna : Digunakan untuk kenampakan laut, sungai, dataran rendah, dan sebagainya.

D.Jenis Peta
Ada beberapa jenis peta. Berikut ialah penjelasannya

1.Peta Dasar
Peta dasar merupakan hasil survei permulaan dari geodesi (cabang ilmu geologi yang menyelidiki ukuran dan berdiri bumi), yang dipakai untuk menciptakan peta-peta lain dan masih membutuhkan banyak materi pemanis serta hanya meliputi data penting saja.

2.Peta Topografi

Peta Topografi Saint Martin
Peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.

3.Peta Tematik

Peta Tematik Etnis di Paksitan
Peta tematik ialah peta yang menampilkan tema khusus atau tertentu saja. Contoh tema peta tematik ialah tema hasil pertanian. Peta tematik sanggup dibagi menjadi 2, yaitu :

a.Peta statistik
Peta statistik sanggup dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
  • Peta statistik kualitatif : Peta yang menggambarkan penyebaran jenis data tanpa memperhitungkan jumlah data.
  • Peta statistik kuantitatif : Peta yang menggambarkan penyebaran jenis data sekaligus memperhitungkan besaran data.

b.Peta dinamik
Peta yang menggambarkan gerakan suatu data, berupa simbol garis dan panah.

E.Bentuk Peta
Ada beberapa bentuk peta, yaitu sebagai berikut :

1.Peta Analog
Peta analog ialah peta yang positif dan sanggup disentuh. Dibagi menjadi dua, yaitu :

a.Peta planimetri (dua dimensi)
Peta ini dibentuk di bidang datar dengan memakai media menyerupai kertas, kain, atau kayu tripleks. Perbedaan bentuk muka bumi digambarkan dengan aneka macam simbol dan perbedaan warna.

b.Peta stereometri (tiga dimensi)
Peta ini dibentuk menurut bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Melalui peta ini, kau sanggup melihat dengan terang kenampakan permukaan bumi dengan relief. Misalnya gunung tampak menjulang, dataran rendah dan lembah posisinya berada lebih bawah.

2.Peta Digital

Peta Digital
Peta yang dibentuk dengan memakai komputer. Peta ini mempunyai keunggulan dimana kalau terjadi perubahan sanggup dirubah dengan sangat cepat. Peta digital sanggup ditampilkan dalam bentuk planimetri atau stereometri. Contoh peta digital ialah : Google Maps.

Nah, itu tadi klarifikasi mengenai Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Bentuk Peta. Semoga dengan adanya artikel ini sanggup memberi warta pemanis kepada pembaca mengenai peta. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi : 
1.Tim Abdi Guru. 2008. IPS GEOGRAFI untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1. Jakarta: Erlangga
2.https://id.wikipedia.org/wiki/Peta
3.http://kbbi.web.id/
Sumber http://thekingslau.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)