Selasa, 05 Desember 2017

Sejarah Borobudur Yang Mengagumkan.

Sejarah borobudur || Sobat Candi Borobudur merupakan Situs berharga yang patut kita jaga, apa lagi itu bertempat di negeri kita Indonesia sudah seharus nya kita jaga dan lestarikan bersama jangan dirusak apa lagi kita abaikan. Ini warisan dari nenek moyang kita yang susah paya membangunnya, dan kini kita yang hanya menikmati keindahannya saja Sungguh warisan yang sangat mengagumkan ya sobat. berikut Sejarah Candi Borobudur.

Borobudur merupakan Situs berharga yang patut kita jaga Sejarah Borobudur yang Mengagumkan.

Sekilas Tentang Asal Usul Candi Borobudur

Candi Borobudur yakni sebuah candi Buddha yang berada di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Letaknya yakni sekitar 15 km arah selatan kota Magelang. Candi ini berada di dataran berbukit yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh gunung. Adapun gunung yang mengelilingi candi ini antara lain Gunung Merbabu (sebelah timur), Gunung Merapi (sebelah Barat laut), Gunung Sumbing (sebelah Selatan) dan Gunung Sindoro (sebelah Utara).

Perkiraan Asal-Usul Didirikannya Borobudur

Hasil asumsi para andal sejawan menyebut bahwa Candi Borobudur didirikan di sekitar tahun 800 Masehi. Perkiraan ini didasari oleh inovasi adanya suatu goresan pena singkat yang dipahatkan pada pigura orisinil relief kaki candi (Karwa Wibhangga). Tulisan ini memakai abjad pallawa yang diidentifikasi merupakan abjad yang dipakai di era ke 8 Masehi. Perkiraan ini semakin besar lengan berkuasa dengan ditemukannya kecocokan bukti yang terkait dengan kerangka sejarah Indonesia secara umum.

Abad ke 8 Masehi memang diketahui merupakan era kejayaan Wangsa Syailendra yang merupakan Wangsa kerajaan Budha. Banyak ditemukan candi-candi kecil yang ditemukan di kaki dan lereng gunung yang mengitari Candi Borobudur yang diidentifikasi merupakan peninggalan wangsa Syailendra yang merupakan wangsa penganut agama Budha Mahayana. Nah, berdasar bukti-bukti tersebut, ditariklah kesimpulan bahwa asal permintaan Candi Borobudur adalah dibangun oleh Wangsa Syailendra pada Abad ke 800 masehi.

Borobudur merupakan Situs berharga yang patut kita jaga Sejarah Borobudur yang Mengagumkan.

Tahap Pembangunan Borobudur

Dari bukti sejarah yang berupa identifikasi serat dan corak batuan yang dipakai dalam pembangunan Candi Borobudur, serta beberapa prasasti pada sekitar era pembangunannya, di perkirakan bahwa asal permintaan Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Syailendra dalam waktu 50 tahun. Pembangunan tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan yang antara lain:
  1. Tahap Pertama; Pembangunan tata susun bertingkat dengan rancangan membentuk piramida berundak. Akan tetapi analisis karbon mengambarkan jikalau susunan tersebut lalu di bongkar untuk disusun ulang, mungkin alasannya yakni kesalahan rancangan sehingga tahap ini belum sanggup dikatakan asal permintaan Candi Borobudur.
  2. Tahap kedua; Pada tahap kedua, pondasi Candi Borobudur diperlebar. Pondasi ini ditambah dengan dua buah undak persegi dan satu buah undak lingkaran. Undak ini lalu pribadi diberi stupa induk besar.
  3. Tahap ketiga; Undak di atas bulat yang dilengkapi dengan stupa induk besar hasil pekerjaan tahap kedua dibongkar dan digantikan dengan tiga buah undak lingkaran. Beberapa stupa dipasang pada puncak undak-undak ini, di mana salah satunya merupakan stupa dengan ukuran besar (di kepingan tengah).
  4. Tahap keempat; Diperkirakan ada perubahan kecil berupa pembuatan relief, penambahan tangga, dan penggunaan lengkung di atas pintu masuk.


Asal-Usul Penemuan Candi Borobudur

Borobudur merupakan Situs berharga yang patut kita jaga Sejarah Borobudur yang Mengagumkan.
Setelah Candi Borobudur selesai dibangun, beberapa prasasti menyebut jikalau Candi ini lalu dipakai oleh orang-orang agama Budha masa itu sebagai tempat ibadah dan ziarah. Penggunaan candi ini hanya berlangsung dalam waktu singkat, yakni sekitar 150 tahun. Singkatnya penggunaan candi ini memang tak sesuai dengan usang proses pembangunannya. Hal ini diketahui sanggup terjadi alasannya yakni adanya migrasi besar-besaran orang-orang Budha di sekitar Candi alasannya yakni keruntuhan Wangsa Syailendra. Mereka terdesak oleh keberadaan orang-orang hindu yang secara kuantitas memang lebih banyak. 

Dengan semakin sedikitnya para penganut Budha di sekitar wilayah tersebut (Magelang ketika ini), Candi Borobudur lalu tidak dipakai lagi. Ia tidak terawat dan sebagian dirusak oleh orang-orang yang belum berpikir pentingnya peninggalan sejarah itu di masa depan. Karena tak lagi terurus, Borobudur pun lalu semakin rusak oleh alam. Waktu terbengkalainya yang cukup usang menciptakan Candi megah ini ditumbuhi pepohonan besar, tertimbun oleh debu letusan gunung yang ada di sekitarnya, dan tertutup hilang terpendam di dalam tanah.

Penemuan Kembali Candi Borobudur

Borobudur tertimbun tanah. Siapapun orang-orang di sana tak pernah tahu jikalau dibawah kaki mereka ada sebuah Candi besar peninggalan kebudayaan nenek moyang terdahulu. Namun keadaan berubah sesudah sekitar tahun 1814 Masehi, Sir Thomas Stamford Rafless menemukan puing-puing batuan berusia renta dalam jumlah banyak di sekitar wilayah tersebut.

Sir Thomas Stamford Rafles yakni Gubernur Jendral Inggris yang memimpin Indonesia pada masa peralihan penjajahan dari Belanda ke Inggris tahun 1811 M –1816 M. Ia dianggap sebagai orang pertama yang menguak asal permintaan Candi Borobudur yang awalnya tertimbun tanah.

Ia memerintahkan anak buahnya untuk membongkar tanah di sekitar tempatnya menemukan batu-batuan renta itu. Dan benar saja, sebuah tumpukan batu-batu besar menjulang membentuk sebuah piramida raksasa. Rafless lalu memerintahkan anak buahnya itu untuk meneruskan pekerjaannya, akan tetapi alasannya yakni kesibukan perang pekerjaan ini risikonya terbengkalai. 

Pada tahun 1835 Masehi, Hartman, Gubernur Jendral Belanda melanjutkan proses pengangkatan Candi Borobudur yang ditinggalkan oleh Rafless selepas Inggris mengalami kekalahan perang dalam memperbutkan tempat jajahannya yaitu Indonesia. Hartman mengerahkan banyak pekerja untuk membongkar dan menghilangkan semua penghalan yang menutupi tumpukan batu-batu ini. Ia memang sangat tertarik pada candi yang ditemukannya tersebut dan mengusahakan pencucian menyeluruh dari puing-pung yang mengotori candi ini. 

Pemugaran Candi Borobudur yang Pertama Kali

Kendati sudah dibersihkan dari segala macam puing, tanah, dan kayu-kayu besar yang menutupinya. Candi Borobudur belumlah berbentuk secara sempurna. Banyak kepingan yang gompel, hilang, dan rusak alasannya yakni ditelan zaman. Menyadari hal ini, pada  tahun 1907-1911 Masehi, di bawah pimpinan Van Erf, Belanda mulai melaksanakan pemugaran terhadap candi yang memang terlihat belum sempurna. Pemugaran ini masih dilakukan dengan teknologi konvensional, sehingga reliefnya belum juga terbentuk menyerupai aslinya. Pemugaran Candi Borobudur ini hanya dilakukan sebatas untuk menghindari kerusakan-kerusakan lebih lanjut dengan memindahkan batuan-batuan yang rentan runtuh dari asal permintaan Candi Borobudur yang awalnya tak terurus. Kendati demikian, Erf sudah berjasa bagi Bangsa Indonesia alasannya yakni ia telah menyelamatkan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia itu dari kerusakan yang lebih parah.

Pemugaran Candi Borobudur Tahap Berikutnya

Disibukan oleh kekacauan politik, militer, ekonomi semenjak berlangsungnya perang dunia pertama, beberapa pemerintah yang sempat berkuasa di Indonesia mulai dari pemerintah Jajahan Belanda, Pemerintah Jajahan Jepang, dan Pemerintah Republik Indonesia menjadi tak lagi peduli dengan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai histori ini. Candi Borobudur dibiarkan begitu saja tanpa perawatan, terbengkalai, dan tak dipedulikan. [BACA : Sejarah Hello Kitty, seram ..]

Seiring berjalannya waktu, ketika kondisi negara mulai membaik, pada tanggal 10 Agustus 1973 pemugaran lanjut lalu dilakukan di masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Bukti pemugaran ini berupa prasasti seberat 20 ton yang sengaja dibentuk dan diletakan di sebelah Barat Laut Candi menghadap ke Timur. Uniknya, pemugaran Candi Borobudur yang berada di bawah pimpinan Dr. Soekmono ini dilakukan oleh sekitar 600 pekerja yang kebanyakan di antaranya merupakan tenaga-tenaga muda lulusan Sekolah Menengan Atas dan STM bangunan yang sebelumnya sudah diberikan pendidikan dan keterampilan khususnya perihal bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA). Mereka yakni orisinil putra dan putri bangsa Indonesia sendiri, tak ada satu pun di antaranya tenaga andal dari luar negeri. 

Beberapa kepingan yang dipugar dari Candi Borobudur pada masa itu antara lain Rapadhatu (tempat tingkat di kepingan bawah yang berbentuk persegi), kaki candi, Teras 1, Teras 2, Teras 3, dan Stupa Induk. Dengan banyaknya kepingan yang dipugar ini, waktu yang diharapkan untuk proses pengerjaannya yakni sekitar 10 tahun. Ya, pemugaran selesai dilakukan pada 23 Februari 1983.

Borobudur merupakan Situs berharga yang patut kita jaga Sejarah Borobudur yang Mengagumkan.



Sumber http://bacaan-hari.blogspot.com


EmoticonEmoticon