Senin, 04 Desember 2017

Sejarah Musik | Ingin Tau ?

Sejarah MusikSobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan
, banyak sekali ragam jenis musik, Pop, Jazz, Clasic, Rock, Raggae, dll. siapa yang tak suka musik yang melantunkan nada-nada indah yang mencerminkan keadaan hati, dengan musik orang sanggup menangis dan tertawa. saya sangat bahagia dengan musik raggae, ya berdasarkan saya lagu itu melambangkan kebebasan kita bisa berbuat semau kita (tanpa melanggar batas) bertindak sebagai BadBoy lagu nya Mbah Marley yang judulnya Three Little Bird, Yo Yo YO Maannn, hahaha tapi tahukah sahabat Sejarah Musik mari kita Lihat..

Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?


  • Sejarah Musik di Dunia
Sejak periode ke-2 dan periode ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan menerima efek dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari bermetamorfosis musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, lantaran adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang digunakan pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, contohnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam periode ke 19, rasa kebangsaan mulai berdiri dan berkembang. Oleh lantaran itu perkembangan musik pecah berdasarkan kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai periode 20, Prancis menjadi pencetus dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada semenjak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada periode pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan yaitu Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) hingga dengan Zaman Reformasi agama Katolik oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menimbulkan penemuan-penemuan gres dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik yaitu bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya yaitu adanya perbaikan goresan pena musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa bunyi berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan yaitu :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance yaitu zaman setelah periode Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, pola nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera yaitu sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.(tidak ada pict)

Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia. 
Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis. 
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya yaitu pedoman Barok dan Rokoko. Kedua pedoman ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya yaitu bahwa musik Barok menggunakan Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi impulsif oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?
A. Johan Sebastian Bach 
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach membuat musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan membuat lagu-lagu instrumental.
Pada final hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

Sobat Musik bisa di bilang sebagai nada kehidupan Sejarah Musik | Penasaran ?
B. George Fredrick Haendel 
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya ia sudah mengatakan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang populer yaitu ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.

  • Sejarah Musik Di Indonesia
          Terdapat tahapan – tahapan perkembangan sejarah Musik Indonesia. tahapan tersebut yaitu sebagai berikut:
Masa sebelum masuknya efek Hindu – Buddha
Pada masa ini, musik digunakan sebagai belahan dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota tubuh atau alat tertentu diyakini mempunyai kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya efek Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik – musik istana (khususnya di jawa). ketika itu, musik tidak hanya digunakan sebagai belahan ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan – kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang yaitu musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu: kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya efek Islam
Selain berdagang dan membuatkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air ( Indonesia ) hingga ketika ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa efek besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan banyak sekali alat musik dari negeri mereka, contohnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam banyak sekali karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu, para musisi Indonesia membuat sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia. Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, masukpula banyak sekali jenis musik barat, ibarat pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan music – musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik ajaib dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula banyak sekali musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
Prasejarah Musik Indonesia semenjak ribuan tahun yang kemudian ternyata perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya Indonesia.
Anggapan semacam itu menimbulkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia.
Khasanah seni di Indonesia yaitu sangat kaya dan bermutu tinggi dan sanggup disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang.
A. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi)
Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata lain diselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan periode ke-1 Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik hingga ketika ini.
Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte der Musik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar: orang Australide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia Tengah) dan orang Negrito (mungkin dari India).
Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan gres dengan dua arus imigrasi besar :
1. Imigrasi Pra-Melayu
Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan Mongolia.
Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut.
Mereka menggunakan sebuah alat tiup berjulukan Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. dengan nama
Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang hingga kini terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah (terdapat di Bali hingga sekarang).
Alat musik bambu lain ibarat suling, angklung dan lain sebagainya. Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian. Seperti xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda: sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand, ‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada periode 5 Masehi. yang tersebar diseluruh
2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum Masehi)
Menurut para hebat sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar periode 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu tempat Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan suku-suku dari tempat tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia ke Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954) yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang kemudian berkembang sendiri-sendiri). Teori ini pada jaman kini didukung oleh hampir semua hebat sejarah. bernama
Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka menghipnotis juga kebudayaan musik.
Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, lantaran di bersahabat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara.
Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaan ini berlangsung dari periode 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada periode 3-2 Sebelum Masehi.
Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak tahu apa-apa perihal musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuran besar, maka musiknya berat.
Menurut hebat sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan Denis StevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namun kemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak ada catatan maka tidak sanggup diketahui teori musik yang melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. tangga nada
Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke IndonesiaJawa. Rupa-rupanya mula-mula digunakan untuk upacara mendatangkan hujan secara magig (mistik). ternyata ditemukan dalam penggalian di
Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapi terjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besi yang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia diperkirakan tidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun kemudian terbukti bahwa orang Jawa waktu abad-abad pertama Masehi menjadi hebat dalam hal mengolah logam, terutama perunggu.
B. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12)
Suatu ‘revolusi’ terjadi pada periode 1 Sebelum Masehi di waktu dibentuk kapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka kemudian lintas ke Indonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan kemudian lintas terjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangi daerah-daerah Indonesia semenjak periode 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan. Maka efek India di Indonesia dan tambah besar, baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan.
Dari dokumen-dokumen dan inovasi nampak bahwa agama Budha masuk kepulauan IndonesiaSumatera pada awal periode 7 Masehi dalam kerajaan Sriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahan periode 8 Masehi hingga periode 11 Masehi dimana fase kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi PrambananIndonesia dari masa kemudian hingga sekarang. pada periode 4 Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yang menjadi pujian bangsa
Selain tangga nada Pelog digunakan juga tangga nada Slendro yang bentuk dan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada periode 8 Masehi. Menurut dongeng tangga nada ini ditemukan oleh yang kuasa Barata Endra atas petunjuk yang kuasa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selalu demikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India. ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang ibarat dengan tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil), sama halnya dengan tangga nada
Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa Sansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah bebas dalam banyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari fragmen-fragmen drama ini sangat disukai. Sesudah periode 9 Masehi terdapat terjemahan dalam bahasa Jawa dan paling sedikit semenjak periode 11 Masehi dipentaskan di Jawa. Selain Pementasan tari berkembanglah pula versi wayang, suatu tradisi yang nampaknya berasal dari jaman pra-Hindu.
Waktu orang Hindu tiba ke Jawa, maka mereka telah menemukan majemuk alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alat musik local maupun alat musik yang diimpor dari India ibarat gendamg, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron, bonang. Tidak sanggup disangkal bahwa alat musik mula-mula dimainkan berdasarkan kebiasaan India.
Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak terang dari periode berapa. Tidak semua alat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam perkembangan waktu selanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik ini telah digunakan sebelum jaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan pemain.
Bahwa seni musik semenjak dulu di Jawa menerima suatu penghargaan tinggi, sanggup disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin menyebut nama alat musik dan sebagainya. Makara Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah alat lain yang sebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman. Bahwa terjadilah suatu perkembangan musik gamelan (sampai sekarang) mengambarkan betapa tinggi musik ini hingga tidak ada bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara.
Pada masa periode 11 sentra politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh Jawa (1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada periode 13. Wilayah kekuasaan hingga Kerajaan Majapahit (didirikan oleh Raden Wijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan patihnya Gajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak kejayaan Majapahit dengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh kepulauan (termasuk kerajaan Sriwijaya) masuk dalam wilayah Nusantara (itu nama wilayah kerajaan Majapahit di luar pulau Jawa).
Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di Jawa di bawa ke seluruh Nusantara.
Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau menggunakan juga musik gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di tempat lain, namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain: ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis) yaitu ciri khasnya.
Pada final jaman Hindu gamelan sudah lengkap ibarat jaman sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian, berdasarkan Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutama digunakan di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling.
Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang digunakan terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat yang keras ibarat di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain contohnya di Nias dan Flores Barat.
Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata merupakan ansambel macam ini juga.
Menurur Kurst, kedua ansambel gres digabung menjadi satu orkes gamelan sehabis jaman Hindu.
Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu.
1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa hingga Sumetera.
1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan Maluku(1522). Sementara itu di Jawakerajaan Demak, Kerajaan Islam (1500-1546). berdiri
Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauan di luar Jawa.
Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik Arab: contohnya rebana, rebab, gambus.
Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk dan cara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera, Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga dawai.
Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana. Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi dengan alat ibarat biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi orkes gambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu proses pengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia.
C. Jaman Modern / Masa Kini
Banyak tema legu dalam bermusik. Sehingga karya para musisi terdahulu masih yummy dan layak di perkembangan dunia musik modern yang semakin meningkat telah merambah banyak sekali aspek kehidupan masyarakat serta berkesinambungan dari generasi ke generasi sehingga telah menghasilkan begitu banyak karya yang patut di banggakan. Pesatnya kemajuan industri musik di tanah air pada ketika ini di imbangi dengan banyak bermunculannya manusia – manusia musik yang mendatangkan angin segar bagi industri tersebut. Seperti halnya dunia film, dunia musik juga mempunyai pasar serta penggemar yang banyak dengan pedoman musik yang di anutnya, maka berlombalah grup grup musik, duo, maupun solo untuk meniru. Dengan banyak bermunculannya pendatang gres di dunia musik, maka banyak pula karya- karyaserya penghargaan – penghargaantentang musik yang sudah di hasilkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ditingkatkan dandikembangkan talenta generasi muda Indonesia di bidang musik, khususnya mengenai sejarah, perkembangan serta pengetahuan perihal dunia musik yang sifatnya universal tersebut. Selain itu mereka juga diharapkanmampu untuk memperkenalkan karya – karyake kancah nasional maupun internasional, sebagai hal yang patutdibanggakan, dikembangkan, dipertahankan serta di lstarikankeberadaannya. Mengingat untuk perkembangan dunia musik modern itu sendiri di Indonesia belum ada wadah yang sanggup memberi informasi yang akurat perihal segala hal perihal dunia musik moderndi Indonesia. Sedangkan akomodasi untuk mleakukan pelestarian terhadap karya- karya serta penghargaan musik tersebut belum benar – benar ada. Oleh lantaran itu dibutuhkan adanya suatu wadah yang sanggup menampung karya, penghargaan, minat serta aspirasi yang sanggup meningkatkan informasi dan pengetahuan perihal musik modern yang merupakan salah satu warisan khasanah budaya Indonesia.
Ragam musik di Indonesia sanggup dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula banyak sekali jenis musik barat, ibarat pop, jazz, blues, rock, R&B dan musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik ajaib dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullah banyak sekali musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
Ragam musik di Indonesia sanggup dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1. Musik Daerah/Tradisional
Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi mempunyai karakteristik khas, yaitu syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya tempat setempat. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
2. Instrumen Musik Petik
Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
3. Instrument Musik Gesek
Antara lain : Rebab dan Ohyan.
4. Instrument Musik Tiup
Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.
2. Musik Keroncong
Ciri musik jenis ini yaitu pada harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya mempunyai bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
3. Musik Dangdut
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya.
4. Musik Perjuangan
Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya berisi permintaan untuk berjuang, permintaan untuk berkorban demi tanah air, dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
5. Musik Populer (pop)
Musik ini mempunyai ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Sumber http://bacaan-hari.blogspot.com


EmoticonEmoticon