Minggu, 28 Januari 2018

Faktor-Faktor Terjadinya Nanah Nosokomial

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial : Sejumlah faktor mempermudah kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial pada penderita yakni jikalau penderita masuk rumah sakit, maka ketahanan sanggup menurun hal ini di sebabkan system imun (ketahanan tubuh) penderita/pasien sangat  mudah di masuki oleh mikroorganisme penyebab infeksi ini. Dalam proses penyebaranya biasanya melalui alat-alat kesehatan yang digunakan pada dikala penanganan terhadap pasien ibarat : pembedahan, radiasi, injeksi, dan cara penanganan atau pengobatan yang lain. Faktor lain yang memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial tergantung pada :

1. Karakteristik Mikroorganisme
2. Resistensi terhadap zat-zat antibiotika
3. Dan banyaknya infeksius

Semua mikroorganisme termasuk bakteri,virus,jamur dan benalu sanggup menjadikan infeksi nosokomial. Infeksi ini sanggup disebabkan oleh mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh tanaman normal dari pasien itu sendiri (endogenous infection).Kebanyakan infeksi yang terjadi di rumah sakit ini lebih di sebabkan lantaran faktor external,yaitu penyakit yang penyebaranya melalui makanan,udara,benda atau materi yang tidak steril serta dari kebersihan lingkungan dan sanitasinya.

Prosedur Pelaksaan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
Cuci Tangan : Tehnik mencuci tangan yang baik merupakan satu-satunya cara yang paling penting untuk mengurangi penyebaran infeksi. Dengan cara menggosok tangan dengan sabun atau deterjen dan air berpengaruh kuat selama 15 detik dan dibilas baik baik sebelum dan setelah mengusut penderita, sudah cukup. Namun jikalau selama merawat penderita, tangan terkena darah, sekresi luka, materi bernanah, atau materi yang lain yang di curigai maka harus di basuh selama 2 hingga 3 menit dengan memakai bahan  cuci antiseptic.

Asepsis : penghinderaan atau pencegahan penularan dengan cara meniadakan mikroorganisme yang secara potensial berbahaya.Tujuan asepsis ialah mencegah atau membatasi infeksi.di rumah sakit digunakan 2 konsep asepsis yaitu asepsis medis dan bedah.Asepsis Medis mencakup segala praktek yang di gunakan untuk menjaga biar para petugas medis,penderita dan lingkungan terhindar dari penyebab infeksi,seperti basuh tangan,sanitasi dn kebersihan lingkungan rumah sakit itu hanyalah beberapa contok asepsis medis.Asepsis Bedah mencakup cara kerja yang mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam luka dan jaringan penderita.Maka dari itu dalam asepsis bedah semua alat kesehatan harus berprinsip steril,lingkungan harus bersanitasi, dan juga tanaman mikroba di udara harus di saring lewat filter berefisiensi tinggi.

Disinfeksi dan Sterilisasi di Rumah Sakit : Banyak rumah sakit memiliki sentra penyediaan yaitu kawasan kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta di sterilkan. Hasil proses ini di monitor oleh laboratorium. mikrobiologi secara teratur. Kecenderungan rumah sakit untuk memakai alat alat serta materi yang di jual dalam  keadaan steril dan sekali pakai. lantaran sanggup mempersingkat waktu tanpa harus mensterilkan alat, tetapi juga sanggup mengurangi pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.  

Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit : Tujuan sanitasi lingkungan yakni membunuh atau menyingkirkan pencemaran atau mikroba dari permukaan. Untuk mengevaluasi mekanisme dan cara-cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan pengambilan teladan mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan lantai.

Pengawasan Infeksi : pengamatan dan pengawasan serta pencatatan secara sistematik terjadinya penyakit menular, ini merupakan dasar bagi perjuangan pengendalian aktif.Identisifikasi dan penilaian masalah-masalah infeksi nosokomial dan pengembangan serta penilaian pengendalian efektif hanya sanggup dicapai dengan adanya pengawasan teratur terhadap infeksi-infeksi semacam itu pada penderita.

Pengawasan Penderita atau Pasien : Pengawasan infeksi penderita di mulai ketika masuk rumah sakit dengan menyertakan kartu data infeksi di dalam catatan medis penderita.Data yang di kumpulkan setiap hari mengenai biakan dari laboratorium mikrobiologi serta dari hasil inspeksi laboratoris dan klinis di catat pada setiap kartu data infeksi setiap penderita.

Pengawasan Pekerja Rumah Sakit : Pemeriksaan fisik harus merupakan persyaratan bagi  semua petugas rumah sakit,dan catatan imunisasi harus diperiksa.Bila tidak tercatat,maka imunisasi terhadap penyakit polio,tetanus,difteri,dan campak harus di isyaratkan.Petugas yang menawarkan hasil faktual pada uji tuberculin harus diperiksa dengan sinar x di kepingan dada untuk memilih kemungkinan adanya tuberculosis aktif.

Pengawasan Lingkungan Rumah Sakit : Bila perawat pengendalian infeksi menemukan satu atau lebih kasus infeksi baru,maka mungkin diharapkan banyak biakan dari penderita,petugas dan lingkungan untuk menemukan sumber patogen dan kemudian meniadakanya.

Sumber http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com


EmoticonEmoticon