Pengertian struktur dan desain organisasi
a. Struktur Organisasi
- Struktur yakni cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
- Struktur Organisasi yakni Suatu susunan dan kekerabatan antara tiap pecahan secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
- Struktur organisasi yakni bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
- Struktur organisasi ialah susunan pembagian kiprah secara formal yang ada dalam sebuah organisasi.
b. Desain Organisasi
Selain mempunyai struktur, organisasi juga mempunyai desain organisasi.
Desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk menentukan alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
Empat Keputusan Manajerial dan Tiga Dimensi Struktur Organisasi
a. Keputusan Manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) yakni proses identifikasi kasus dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan pecahan vital dari maanjemen yang baik, sebab keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menuntaskan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
4 Keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1. Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh kiprah organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas sanggup dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar. Disamping itu, pembagian kerja (spesialisasi) mengandung konsekuensi- konsekuensi pada sikap para karyawan, ibarat menurunkan keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan, menimbulkan kebosanan sebab pekerjaan menjadi monoton, menimbulkan tingkat keterkaitan karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi yng mengarah kepada ketidakefisienan.
Contoh : Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang mempunyai pekerjaan khusus ibarat pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (WP).Pendelegasian Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi.
2. Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melaksanakan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan mempunyai imbas positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3. Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian departemen ini sanggup dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product departementalization), berdasarkan pelanggan (customer departementalization).
Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas sanggup dijelaskan sebagai berikut:
- Waktu sanggup dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
- Pelayanan (Service) yang mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
- Langganan sanggup terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
- Peralatan sanggup diperinci, misal didalam kelompok produksi, menjadi Departemen pemotongan, perakitan dan pembungkusan.
- Urutan angka (alpha-numerical) sanggup dipakai dalam pelayanan telephone dimana nomor-nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu Departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam Departemen lain.
Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe Departementasi organisasi kombinasi banyak sekali tipe diatas, yang dikenal segabai desain organisasi gabungan (hybird design) atau sering juga disebut mixed departementation. Sebagai contoh, suatu perusahaan industri besar mungkin diorganisasi berdasarkan wilayah pada tingkat horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas dipakai dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional sanggup dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional yakni berkaitan denan aspek-aspek positif spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi semkain sulit dan tidak mudah lagi. Dalam hal ini, administrasi sanggup membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada administrator organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi dibanyak tempat dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai banyak sekali kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik, koordinasi kiprah lebih gampang dilaksanakan, sebab ada pemusatan kegiatan, beban administrasi pusat menjadi lebih ringan, sebab ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung balasan lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, sebab kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya operasional organisasi, sebab cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
4. Rentang Kendali yakni jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
b. Tiga Dimensi Struktur Organisasi
1. Kompleksitas
Kompleksitas yakni Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang ada di dalam sebuah organisasi. , mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
3 Bentuk Diferensiasi :
Diferensiasi Horisontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari kiprah yang mereka laksanakan dan tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal, merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan yang terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah, makin besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi sanggup dilihat sebagai ekspansi dari dimensi horizontal dan vertical, artinya yakni mungkin untuk memisahkan kiprah dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini meliputi penyebaran jumlah dan jarak.
2. Formalisasi
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan mekanisme untuk mengatur sikap dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus melakukannya.Dengan demikian formalisasi yakni suatu ukuran perihal standarisasi. Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.
3. Sentralisasi Vs Desentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah memperlihatkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam Sentralisasi harus memperhatikan Sentralisasi hanya memperhatikan struktur formal dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
- Hanya memperhatikan struktur formal.
- Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
- Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
- Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
- Setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
- Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
- Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
- Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
- Memberi peluang training bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
- Keputusan komprehensif yang akan diambil.
- Penghematan dan lebih efektif
Alternatif Desentralisasi
Desentralisasi yakni pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada ketika kini ini banyak perusahaan atau organisasi yang menentukan serta menerapkan sistem desentralisasi sebab sanggup memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Keputusan lebih banyak dilakukan pada level organisasi lebih bawah. Kondisi ibarat ini disebut sebagai desentralisasi pengambilan keputusan. Perubahan ini dimaksudkan semoga terjadi efisiensi manajerial dan meningkatkan kepuasan para karyawan. Dengan desentralisasi dengan demikian memberi kesempatan karyawan level bawah ikut bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya. Hanya saja tidak selamanya desentralisasi pengambilan keputusan itu dikehendaki semua karyawan. Ada sebagian unit organisasi dan karyawan yang bekerja di dalamnya merasa puas dengan desentralisasi sebab mereka bisa berinovasi tanpa adanya kendala dari level organisasi atas. Situasi ini contohnya cocok untuk unit organisasi R & D, akan tetapi sebagian karyawan yang lain justru tidak tertarik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan sebab rutinitas pekerjaan sehari-hari ibarat karyawan yang melaksanakan pekerjaan produksi. Penjelasan ini menegaskan bahwa desentralisasi tidak selalu cocok untuk semua unit organisasi.
Kapan desentralisasi dianggap lebih menguntungkan dan kapan dianggap merugikan sanggup diringkas ibarat tampak pada Tabel berikut ini.
Tabel Keuntungan Desentralisasi
Desentralisasi Rendah (Sentralisasi Tinggi) | Desentralisasi Tinggi (Sentralisasi Rendah) |
1. Mengeliminasi aksesori tanggung jawab yang tidak dikehendaki oleh orang yang melaksanakan pekerjaan rutin. 2. Memungkinkan keputusan yang krusial dibentuk oleh mereka yang mempunyai pandangan luas (big picture). | 1. Dapat mengurangi level administrasi dan membuat organisasi menjadi semakin ramping. 2. Memberi kesempatan kepada karyawan yang berhadapan eksklusif dengan kasus membuat keputusan sendiri. |
Dimensi Struktur
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan memakai tiga parameter yang telah di jelaskan di atas. Sebagian besar telah di bahas pada pecahan dua yaitu kompleksitas, formalitas, dan sentralitas.
- Berbagai Fungsi Yang Melekat Pada Struktur Organisasi
Pengembangan struktur organisasi formal bersangkutan juga dengan penyusunan hubungan-hubungan yang terjadi dalam struktur. Hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar sanggup diperinci sebagai berikut :
- Wewenang. Arti wewenang (Authority) yakni hak melaksanakan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melaksanakan sesuatu.
- Kekuasaan. Kekuasaan (Power) sering dicampur adukan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang yakni hak untuk melaksanakan sesuatu, kekuasaan yakni untuk melaksanakan hal tersebut.
- Tanggung jawab. Tanggung jawab (Responsibility) yakni kewajiban untuk melaksanakan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab yakni kewajiban seseorang untuk melaksanakan kiprah untuk fungsi organisasi.
- Akuntabilitas. Tidak ibarat tanggung jawab, Akuntabilitas (Account-Ability) yakni faktor diluar individu dan perasaan pribadinya. Bila seseorang manajer menghendaki pertanggungjawaban untuk suatu kegiatan yang dilakukan bawahan sanggup dinyatakan akuntabilitas terjadi.
- Komunikasi dalam Organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir secara khusus. Struktur organisasi diharapkan sanggup menjadi alat utama bagi komunikasi formal ini. Komunikasi ibarat santunan perintah, permintaan akan suatu informasi, dan penerangan perihal keputusan administrasi sering mengalir dari atas ke bawah melalui tingkatan Organisasi.
- Hubungan Lini dan Staff. Masih berafiliasi dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut Hubungan Lini Dan Staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan Deskripsi wewenang dalam Organisasi.
- Rentang Kendali. Yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (Span Of Control) yakni beberapa orang jumlah bawahan yang sanggup dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang Kendali sering disebut dengan istilah-istilah span of supervision, span of authority, span of management dan span of attention.
- Sentrailisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi.
- Rantai wewenang scalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokan atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan sebab adanya saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
- Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainya (implicit dalam rantai scalar) yakni “satu orang, satu atasan”. Ini berarti bahwa seseorang bawahan hendaknya hanya mendapatkan aba-aba dari sumber tunggal. Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
- Ukuran, yaitu jumlah anggota dalam organisasi
- Komponen administratif, yaitu presentase total jumlah anggota yang menjalankan tanggung jawab administratif.
- Spesialisasi, yaitu jumlah kekhususan yang dilakukan dalam anggota.
- Standarisasi, yaitu adanya mekanisme prosedur untuk mengatur insiden atau acara yang bersifat berulang atau regular.
- Formalisasi, yaitu sejauh mana aturan, prosedur, aturan dilakukan secara tertulis.
- Sentralisasi, Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
- Kompleksitas, jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departeman.
- Integrasi, kualitas kolaborasi antara unit unit yang dibutuhkan untuk menyatukan tujuan, atau planning planning dan umpan balik yang dipakai untuk mengkoordinasi unit unit.
- Diferensiasi, jumlah fungsi fungsi khusus yang di jalankan dalam organisasi, atau perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional antara pada manager dari departeman yang berbeda.
Model Desain Organisasi
Model desain organisasi yakni mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang memperlihatkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang memperlihatkan kedudukan, kiprah wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.
1. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak meliputi persepsi perihal keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa kondusif dan ekonomi melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit imbas bawahan atas tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2. Desain Organisasi Orgranik.
- Proses kepemimpinan meliputi persepsi perihal keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan sanggup mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk tetapkan target yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan kasus dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak sanggup berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik, melainkan manajer harus mendapatkan sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub unit di dalamnya.
Desain struktur subunit di desain sesuai dengan kontinum mekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi lingkungan, khususnya laju perubahan yang lebih lambat, ketidakpastian yg lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai dengan desain mekanistik.
Desain teknik integratif teknik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau adaptasi bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
3.Organisasi birokratik
Organisasi birokratik mempunyai banyak kemiripan dengan organisasi mekanik. Dimensi kompleksitas dan formalisasinya sama sama tinggi, namun pembedanya pada sentralsasi yang rendah.
Desain Struktural Modern
Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa banyak sekali model struktural lebih gres yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Organisasi Proyek
Organisasi-organisasi proyek semakin banyak dipakai dalam industri-industri dengan teknologi tinggi yang memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian dan pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek pengembangan produk baru, proyek ekspansi bangunan pabrik, survei pasar dan sebagainya. Struktur proyek diciptakan bila administrasi mamutuskan untuk memusatkan sejumlah besar kekuatan dan sumber daya organisasi untuk suatu periode tertentu pada pencapaian suatu tujuan proyek khusus. Seorang manajer proyek mempunai wewenang lini untuk memimpim para anggota tim selama jangka waktu proyek. Setelah proyek selesai, tim dibubarkan,dan para anggota tim kembali ke departemen-Departemen fungsional asalnya.
Berbagai Tipe Struktur Proyek
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama yakni organisasi proyek individual. Struktur ini hanya terdiri dari manajer proyek. Yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara eksklusif melapor kepadanya. Tipe kedua yakni organisasi proyek staf. Dengan tipe sturktur ini, manajer proyek mempunyai staf pendukung yang disediakan bagi kegiatan-kegiatan poyek. Tetapi tugas-tugas fungsional pokok organisasi dilaksanakan oleh departemen-departemen lini tradisional. Variasi ketiga yakni organisasi proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara eksklusif kepadnya. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
Organisasi Matriks
Bila struktur proyek dilampiaskan diatas struktur fungsional , risikonya yakni sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matriks organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek, plus organisasi fungsional dan nama-namanya dipakai dengan saling sanggup dipertukarkan. Jadi, Organisasi matriks yakni organisasi proyek plus organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari organisasi proyek. Hamparan proyek memperlihatkan dimensi horizontal (lateral) pada orientasi vertikal tradisional dalam sturktur fungsional. Bentuk organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat apabila :
1. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
3. Banyak keterampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
4. Kegiata-kegiatan yang dilakukan banyak yang gres dan belum dikenal para anggota tim proyek.
Organisasi Bentuk Bebas
Tipe organsasi yang berafiliasi erat dengan model-model proyek dan matrisk yakni struktur organisasi modern bentuk bebas, adakala disebut Naturalistik atau organik. Tipe-tipe bentuk bebas sanggup dipandang sebagai ekspansi pola Desentralisasi. Disamping itu, ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini. Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan secara ekstensif sistem informasi yang dikomputerisasikan, terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Faktor Penting dalam Mendesain Organisasi
Meskipun banyak hal bisa mempengaruhi pilihan struktur yang sempurna bagi suatu organisasi, lima faktor berikut yakni yang paling umum: ukuran, siklus hidup, strategi, lingkungan, dan teknologi.
Organisasi ukuran
Sebuah organisasi yang lebih besar menjadi, struktur yang lebih rumit. Ketika sebuah organisasi kecil - ibarat toko ritel tunggal, sebuah perusahaan konsultan dua orang, atau restoran - strukturnya sanggup sederhana.
Pada kenyataannya, kalau organisasi sangat kecil, bahkan mungkin tidak mempunyai struktur formal. Alih-alih mengikuti denah organisasi atau fungsi pekerjaan tertentu, individu hanya melaksanakan tugas-tugas berdasarkan mereka suka, tidak suka, kemampuan, dan / atau membutuhkan. Aturan dan aliran tidak lazim dan mungkin ada hanya untuk memperlihatkan parameter di mana anggota organisasi sanggup membuat keputusan. Organisasi kecil sangat sering sistem organik.
Sebagai sebuah organisasi tumbuh, bagaimanapun, menjadi semakin sulit untuk mengelola tanpa lebih kiprah kerja formal dan beberapa pendelegasian wewenang. Oleh sebab itu, organisasi besar membuatkan struktur formal. Tugas yang sangat khusus, dan aturan rinci dan mendikte aliran mekanisme kerja. Komunikasi interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada bawahan, dan kekerabatan hirarkis menjadi dasar untuk kewenangan, tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang berkembang akan menjadi salah satu yang menyediakan organisasi dengan kemampuan untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan organisasi yang lebih besar sering mekanistik-mekanistik sistem biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi.
Organisasi siklus hidup
Organisasi, ibarat manusia, cenderung untuk kemajuan melalui tahapan dikenal sebagai siklus hidup. Seperti halnya manusia, sebagian besar organisasi melalui empat tahap berikut: kelahiran, pemuda, setengah baya, dan kematangan. Setiap tahap mempunyai karakteristik yang mempunyai implikasi untuk struktur perusahaan.
Lahir: Dalam keadaan lahir, perusahaan gres saja mulai. Sebuah organisasi dalam tahap lahir belum mempunyai struktur formal. Dalam organisasi muda, tidak ada delegasi banyak otoritas. Pendiri biasanya "menyebut tembakan."
Pemuda: Pada tahap ini, organisasi ini berusaha untuk tumbuh. Penekanan dalam tahap ini yakni untuk menjadi lebih besar. Perusahaan ini menggeser perhatian dari harapan pendiri dengan harapan pelanggan. Organisasi ini menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Hal ini selama fase ini bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.
Setengah baya: Fase ini terjadi ketika organisasi telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebuah organisasi di usia pertengahan lebih besar, dengan struktur lebih kompleks dan semakin formal. Tingkat lebih muncul dalam rantai komando, dan pendiri mungkin mempunyai kesulitan yang tersisa di kontrol. Sebagai organisasi menjadi lebih tua, mungkin juga menjadi lebih mekanistik dalam struktur.
Jatuh Tempo: Setelah perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan, ia cenderung menjadi kurang inovatif, kurang tertarik dalam memperluas, dan lebih tertarik dalam mempertahankan dirinya dalam lingkungan, stabil aman. Penekanannya yakni pada peningkatan efisiensi dan profitabilitas. Namun, dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, perusahaan sering cenderung menjadi kurang inovatif. Produk bau mengakibatkan penurunan penjualan dan laba berkurang. Organisasi di tahap ini secara perlahan sekarat. Namun, kedewasaan bukan merupakan tahap yang tak terelakkan. Perusahaan mengalami penurunan kematangan sanggup melembagakan perubahan yang dibutuhkan untuk merevitalisasi.
Meskipun organisasi sanggup dilanjutkan secara berurutan melalui semua empat tahap, tidak harus. Suatu organisasi sanggup melewati sebuah fase, atau mungkin siklus kembali ke tahap sebelumnya. Sebuah organisasi bahkan mencoba untuk mengubah posisinya dalam siklus hidup dengan mengubah strukturnya.
Sebagai konsep siklus hidup menyiratkan, ada kekerabatan antara ukuran organisasi dan usia. Dengan bertambahnya usia organisasi, mereka cenderung menjadi lebih besar, dengan demikian, perubahan struktural perusahaan mengalami sebab menerima lebih besar dan perubahan itu mengalami sebab berlangsung melalui siklus hidup sejajar. Oleh sebab itu, semakin bau tanah organisasi dan semakin besar organisasi, semakin besar kebutuhan untuk struktur yang lebih, lebih spesialisasi tugas, dan aturan lebih. Akibatnya, organisasi yang lebih bau tanah dan lebih besar menjadi, semakin besar kemungkinan bahwa itu akan bergerak dari struktur organik ke struktur mekanistik.
Strategi
Bagaimana organisasi akan memposisikan diri di pasar dalam hal produk dianggap strateginya. Sebuah perusahaan mungkin tetapkan untuk menjadi selalu yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik (strategi diferensiasi), atau mungkin tetapkan bahwa itu akan menghasilkan produk yang sudah di pasar lebih efisien dan lebih efektif biaya (cost-leadership strategy). Masing-masing seni administrasi memerlukan struktur yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain, struktur harus sesuai strategi.
Perusahaan yang ingin menjadi yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik mungkin yakni organik, sebab struktur organik memungkinkan organisasi untuk merespon dengan cepat perubahan. Perusahaan yang menentukan untuk memproduksi produk yang sama lebih efisien dan efektif mungkin akan mekanistik.
Lingkungan
Lingkungan yakni dunia di mana organisasi beroperasi, dan termasuk kondisi yang mempengaruhi organisasi ibarat ekonomi, sosial budaya, kondisi lingkungan hukum-politik, teknologi, dan alami. Lingkungan sering digambarkan sebagai stabil atau dinamis.
Dalam lingkungan yang stabil, harapan pelanggan dipahami dengan baik dan mungkin akan tetap konsisten untuk waktu yang relatif lama. Contoh organisasi yang menghadapi lingkungan yang relatif stabil meliputi produsen barang-barang pokok ibarat deterjen, materi pembersih, dan produk kertas.
Dalam lingkungan yang dinamis, harapan pelanggan yang terus berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Kondisi ini sering dianggap sebagai bergolak. Selain itu, teknologi yang perusahaan memakai sementara di lingkungan ini mungkin perlu terus ditingkatkan dan diperbarui. Contoh dari fungsi industri dalam lingkungan yang dinamis yakni elektronik. Perubahan teknologi membuat tekanan kompetitif untuk semua industri elektronik, sebab ibarat perubahan teknologi, begitu juga harapan konsumen.
Secara umum, organisasi yang beroperasi di lingkungan eksternal stabil menemukan struktur mekanistik menjadi menguntungkan. Sistem ini memperlihatkan tingkat efisiensi yang meningkatkan jangka panjang kinerja organisasi yang menikmati lingkungan operasi relatif stabil. Sebaliknya, organisasi yang beroperasi di lingkungan yang stabil dan sering berubah lebih mungkin untuk menemukan bahwa struktur organik memperlihatkan manfaat terbesar. Struktur ini memungkinkan organisasi untuk merespon lingkungan berubah lebih proaktif.
Teknologi
Kemajuan teknologi yakni penyebab paling sering perubahan dalam organisasi sebab mereka umumnya menghasilkan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan. Teknologi yakni cara kiprah tersebut dicapai dengan memakai peralatan, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan manusia.
Pada awal 1960-an, Joan Woodward menemukan bahwa kombinasi yang sempurna dari struktur dan teknologi yang penting bagi keberhasilan organisasi. Dia melaksanakan studi teknologi dan struktur di lebih dari 100 perusahaan manufaktur Inggris, yang ia diklasifikasikan ke dalam tiga kategori inti-manufaktur teknologi:
Kecil-batch produksi dipakai untuk memproduksi banyak sekali adat, dibuat-to-order barang. Setiap item dibentuk agak berbeda untuk memenuhi spesifikasi pelanggan. Sebuah toko cetak yakni pola dari sebuah bisnis yang memakai kecil batch produksi.
Produksi massal dipakai untuk membuat sejumlah besar barang yang seragam dalam sistem perakitan. Pekerja sangat tergantung pada satu sama lain, sebagai produk berpindah dari panggung ke panggung hingga selesai. Peralatan mungkin canggih, dan pekerja sering mengikuti petunjuk rinci ketika melaksanakan pekerjaan yang disederhanakan. Sebuah perusahaan yang botol soda pop yakni pola dari sebuah organisasi yang memanfaatkan produksi massal.
Organisasi yang memakai terus-proses produksi membuat barang dengan terus memberi makan materi baku, ibarat cair, padat, dan gas, melalui sistem sangat otomatis. Sistem ibarat ini peralatan intensif, tetapi sering sanggup dioperasikan oleh tenaga kerja yang relatif kecil. Contoh klasik yang otomatis pabrik kimia dan kilang minyak.
Woodward menemukan bahwa kecil-batch dan proses kontinyu mempunyai struktur yang lebih fleksibel, dan massa-produksi terbaik operasi yakni struktur yang lebih kaku.
Sekali lagi, desain organisasi tergantung pada jenis usaha. Proses kecil-batch dan kontinyu bekerja dengan baik dalam struktur organik dan massa operasi produksi bekerja terbaik dalam struktur mekanistik.
Sumber http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com
EmoticonEmoticon