“Hei, kalau menabrak kucing hingga mati, kau sanggup celaka, lho!”
Pernah dengar mitos menabrak kucing ibarat kalimat di atas ini? Kepercayaan orang-orang mengenai kesialan yang tiba sehabis menabrak kucing hanyalah sebuah mitos belaka. Seperti mitos-mitos lainnya, kita berhak untuk percaya atau tidak.
Ada sejumlah mitos ihwal menabrak kucing yang beredar di kalangan masyarakat. Mitos tersebut memang cukup mengerikan karena si penabrak disinyalir akan mendapat kesialan hingga dengan nasib tragis ibarat kucing yang ditabrak tersebut.
Apa saja mitos ihwal menabrak kucing yang beredar di masyarakat? Bagaimana kebenaran dan cara menyikapi mitos-mitos tersebut? Bacaterus akan membahas seputar mitos menabrak kucing secara lengkap di sini.
5 Mitos Menabrak Kucing
1. Tertimpa Kesialan atau Musibah
Salah satu mitos ngeri ihwal menabrak kucing yang paling terkenal ialah si penabrak akan memperoleh kesialan atau peristiwa alam usai menabrak kucing hingga mati. Tak tanggung-tanggung, kesialan tersebut sanggup berupa kehilangan nyawa orang yang dicintai hingga dengan tertimpa apes selama berhari-hari.
Mitos ini tentu saja menciptakan orang yang menabrak kucing jadi paranoid. Yang paling parah lagi, ada sebagian orang yang berpikir bahwa arwah kucing yang ditabrak tadi menuntut balas dengan mendatangkan kesialan di hidup si penabrak. Jika kita mempercayai mitos ini, kita akan hidup dalam ketakutan meskipun tidak ada unsur kesengajaan ketika menabrak kucing tersebut.
2. Jatuh Sakit
Menabrak kucing hingga mati konon sanggup menciptakan si penabrak jatuh sakit. Entah sakit keras atau sakit ringan, penabrak kucing itu akan tetap mengalami sakit dalam waktu beberapa hari sehabis ia menabrak kucing hingga mati. Yang mengerikan, si penabrak juga sanggup mengalami sakit menahun karena menabrak kucing dengan tidak sengaja.
Untuk menangkal mitos ini, ada mitos lainnya yakni harus menguburkan kucing dengan baik dan membersihkan sisa-sisa darahnya yang tercecer di jalan. Memang benar jikalau kita harus menguburkan kucing yang tertabrak sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada sesama makhluk hidup. Namun, cara ini tidak sanggup menangkal mitos apapun.
Kalau pun sehabis si penabrak jatuh sakit beberapa hari sehabis menabrak kucing hingga mati, percayalah jikalau sakit tersebut memang tiba dari Yang Maha Kuasa, bukan sebab “imbas” perbuatan Anda menabrak kucing dengan tidak sengaja. Oleh sebab itu, mohonlah kesembuhan pada Allah jikalau memang benar Anda mengalami sakit usai menabrak kucing.
3. Janin Istri Akan Mati
Mitos lain ihwal menabrak kucing yang satu ini tak kalah mengerikan dibanding mitos-mitos lainnya. Mitos ini dipercaya akan dialami oleh laki-laki yang istrinya sedang hamil. Pria yang menabrak kucing hingga mati akan mengalami malapetaka, yakni janin istrinya meninggal alias keguguran.
Keampuhan mitos ini semakin berpengaruh jikalau kucing yang tertabrak berwarna hitam pekat (tidak ada warna lain di tubuhnya). Konon, dalam hitungan hari janin sang istri akan mengalami keguguran.
Sekali lagi, Anda berhak mempercayai mitos ini atau tidak. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kehidupan, kematian, dan kesehatan semua bergantung pada Allah Yang Maha Kuasa. Kematian janin istri juga merupakan takdir ilahi yang seharusnya tidak perlu dikaitkan dengan mitos berbau mistis ibarat ini.
4. Arwah Kucing Gentayangan
Mendengar bunyi kucing di malam hari mungkin ialah hal yang biasa, apalagi jikalau di kawasan tinggal Anda memang banyak kucing yang berkeliaran. Namun, bagaimana jikalau Anda mendengar bunyi kucing tersebut sehabis menabrak kucing hingga mati? Tentu saja hal tersebut akan menciptakan Anda sedikit waspada dan merinding, apalagi jikalau Anda sudah mendengar mitos mengenai menabrak kucing yang satu ini.
Menabrak kucing hingga mati dipercaya sanggup menciptakan arwah kucing itu gentayangan. Mitos ini juga didukung dengan cerita-cerita netizen di internet yang membenarkan kebenarannya. Sebagai contoh, ada kisah penabrak kucing yang mengaku sering mendengar bunyi kucing mengeong di malam hari. Setelah dicek ke seluruh rumah, ia tidak menemukan kucing. Suara kucing itu kerap kali terdengar pada malam hari.
5. Bernasib Sama dengan Kucing yang Ditabrak
Dari sekian banyak mitos ihwal menabrak kucing yang menjadi buah bibir, mitos yang satu ini nampaknya bakal menciptakan Anda ngeri. Ya, konon si penabrak akan bernasib sama dengan kucing yang ditabrak, yakni tewas. Cara meninggalnya si penabrak ini bermacam-macam, tapi lebih mengacu pada kecelakaan di jalan juga.
Belum ada fakta yang sanggup membenarkan mitos ini. Namun, jikalau ingin “lepas” dari mitos ini, si penabrak harus menguburkan jenazah kucing yang ditabrak di dalam tanah sambil mengucap permohonan maaf.
Tentu saja hal ini hanyalah mitos belaka yang belum tentu benar. Akan tetapi, tindakan menguburkan kucing yang tidak sengaja tertabrak memang harus dilakukan untuk menghargai sesama makhluk hidup. Permintaan maaf juga boleh diucapkan sebagai tanda bahwa Anda menyesal melaksanakan ketidaksengajaan tersebut.
Hukum Menabrak Kucing dalam Agama
Di dalam agama Budha ada kalimat yang cukup populer, “Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta” yang artinya ialah biar semua makhluk hidup berbahagia. Kalimat ini mengajarkan kita untuk menghargai hidup setiap makhluk hidup di muka bumi, termasuk kucing.
Sementara di dalam agama Islam terdapat larangan untuk membunuh binatang yang dianggap tidak mengganggu. Kucing termasuk dalam kategori binatang yang tidak mengganggu.
“Ada seorang perempuan yang diadzab sebab seekor kucing. Dia kurung seekor kucing hingga mati, sehingga ia masuk neraka. Dia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga sanggup makan binatang melata tanah.” [HR. Bukhari 2365 dan Muslim 5989]
Hadits ini tidak hanya berlaku untuk kucing, tapi semua binatang yang tidak mengganggu manusia. Adapun binatang yang dianggap mengganggu atau merugikan insan memang boleh dibunuh, ibarat tikus, ular, kalajengking, kelabang dll. Binatang yang sanggup mengancam kesehatan manusia, ibarat nyamuk dan lalat, juga diperbolehkan untuk dibunuh.
Namun, bagaimana jikalau kita menabrak kucing hingga mati sebab faktor ketidaksengajaan? Apakah kita akan mendapat dosa yang sama dengan orang yang membunuh kucing dengan sengaja?
“Tidak ada dosa bagi-mu untuk perbuatan yang kau tidak sengaja, tetapi (yang ada dosa) apa yang disengaja oleh hatimu.” [QS. al-Ahzab: 5]
Dalam fatwa Islam terperinci jikalau menabrak kucing sebab tidak sengaja tidak akan menimbulkan dosa. Jadi, tak ada alasan untuk mempercayai mitos ihwal menabrak kucing secara berlebihan. Pasalnya, terlalu mempercayai mitos juga merupakan tindakan syirik.
Apabila ketika ini Anda gres saja menabrak kucing hingga mati, sebaiknya kuburkan kucing tersebut dengan layak. Lakukan hal ini bukan untuk percaya pada mitos, tetapi hanya untuk menghargai sesama makhluk hidup dan “membersihkan” sesuatu yang telah Anda perbuat. Lanjutkan hidup Anda ibarat biasanya. Jangan hingga mitos-mitos ihwal menabrak kucing ini mengacaukan kehidupan Anda.
Selain mitos menabrak kucing, ada juga mitos mengenai kejatuhan cicak. Anda sanggup membaca warta lengkapnya dalam artikel mitos kejatuhan cicak.
Sumber https://bacaterus.com
EmoticonEmoticon