Bisnis fotografi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dunia digital. Ditambah dengan pertumbuhan bisnis baru, baik dalam bidang industri, perdagangan, maupun jasa yang sangat mungkin membutuhkan jasa fotografi. Paling tidak fotografi diperlukan dalam bidang pemasaran untuk memotret produk maupun foto-foto untuk keperluan company profile.
Sementara itu kebutuhan personal akan jasa fotografi juga tak kalah besarnya. Hampir semua orang suka dipotret. Dan hampir semua orang juga mempunyai momen istimewa yang ingin diabadikan dalam sebuah karya fotografi. Mulai dari foto pernikahan, kelahiran anak, khitanan, reuni, program keluarga, keberangkatan beribadah ke tanah suci, dan masih banyak bencana lainnya.
Bisnis fotografi merupakan salah satu bisnis berdasar pada keahlian atau profesi. Hanya mereka yang mempunyai keahlian di bidang fotografi yang bisa terjun dan memulai perjuangan fotografi. Namun demikian bagi Anda yang belum mempunyai keahlian fotografi, Anda sanggup mempelajarinya dan harus mempunyai kemauan untuk mempelajari seluk beluk fotografi.
Karena itu display hasil foto atau portofolio merupakan salah satu daya tarik dan menjadi alat marketing dalam bisnis fotografi. Display foto hasil karya harus Anda sertakan dalam spanduk, baliho, brosur, dan website. Sehingga calon konsumen sanggup melihat teladan hasil karya yang telah Anda kerjakan untuk kemudian mempercayakan Anda mengabadikan momen-momen khusus mereka. Lebih jelasnya, berikut ini aku sajikan langkah-langkah dalam memulai bisnis fotografi.
Langkah-Langkah Memulai Bisnis Fotografi
Kemampuan
Seperti telah diutarakan diatas, bahwa perjuangan fotografi merupakan bisnis berbasis profesi. Maka sebelum terjun lebih jauh dalam bisnis ini, sebaiknya Anda harus mempunyai kemampuan fotografi. Berkembangnya sebuah bisnis tergantung pada kemauan dan kemampuan pemiliknya untuk menjalankannya.
Meskipun bisa saja Anda belum mempunyai kemampuan profesional di bidang fotografi dan nantinya akan berencana berhubungan dengan fotografer profesional, namun kemauan berguru harus ada. Saat si pemilik memahami seluk beluk fotografi, maka passion akan tumbuh dalam mengelola dan menyebarkan bisnisnya.Pangsa Pasar
Langkah selanjutnya dalam memulai bisnis fotografi ialah memilih pangsa pasar. Fotografi mempunyai pangsa pasar yang sangat luas. Beberapa bidang fotografi yang sanggup disisir sebagai pangsa pasar perjuangan fotografi, antara lain:
Fotografi Prewedding dan Wedding Party. Pangsa pasar fotografi prewedding dan wedding party sudah niscaya ialah pasangan calon mempelai dan keluarganya. Anda sanggup merancang beberapa pilihan paket, mulai dari paket ekonomis hingga eksklusif.
Fotografi Kuliner. Pangsa pasar fotografi masakan mencakup pemilik rumah makan dan kafe, usaha catering, dan pengusaha tour travel. Foto kuliner yang nampak yummy dan menarik hati merupakan sarana untuk menggaet calon konsumen dalam bisnis kuliner. Majalah dan media cetak juga membutuhkan fotografi masakan supaya ulasan perihal masakan sanggup semakin menggoda.
Fotografi Produk. Semua industri membutuhkan fotografi produk untuk memotret produk yang akan dimanfaatkan guna keperluan marketing dan promosi. Membuat foto produk yang tepat, selain sanggup memberi citra akan produk yang dipasarkan, juga akan menciptakan daya tarik produk kian meningkat. Foto produk biasanya dipajang untuk keperluan iklan di aneka macam media, menyerupai brosur, media cetak, hingga media online.
Fotografi Pariwisata. Fotografi sudah tentu amat diperlukan dalam industri pariwisata. Mulai dari hotel, destinasi wisata, hingga dengan foto wisatawan yang berkunjung. Berbagai macam foto tersebut dipakai sebagai isi brosur, website, proposal, spanduk, dan segala hal yang berkaitan dengan marketing.
Fotografi Jurnalistik. Fotografi jurnalistik atau fotografi sosial memotret kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan sehari-hari, suasana keseharian, human interest, atau memotret kejadian-kejadian penting yang tengah terjadi di masyarakat. Setiap foto sosial atau jurnalistik selalu mengandung sebuah dongeng atau berita, biasanya dipakai untuk keperluan jurnalistik.Membangun Tim Solid
Seorang fotografer memang bisa bekerja sendiri secara profesional. Namun ketika Anda tetapkan untuk menekuni bisnis fotografi, maka perlu kiranya untuk membangun tim yang solid. Tim ini tersiri dari; konseptor tema foto, tata rias, pengarah gaya, dan fotografer itu sendiri. Namun satu orang sanggup merangkap dua dari kiprah tersebut diatas, sehingga sanggup lebih menghemat biaya.
Perlengkapan Fotografi
Menekuni bisnis fotografi tak lepas dari kiprah kamera dan segala perlengkapan pendukung lainnya, menyerupai beberapa jenis lensa tambahan, lampu blitz, lampu studio, payung, dan lain sebagainya. Setiap peralatan mempunyai fitur dan karakteristik tersendiri. Sehingga Anda harus meluangkan waktu untuk mempelajarinya untuk mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing alat. Saat Anda telah mengenal kamera dan semua peralatan pendukung serta bisa mengoperasikannya, maka bisa dikatakan Anda telah 50% siap untuk terjun dalam bisnis fotografi.
Analisa Usaha Fotografi
Modal Awal Bisnis Fotografi
- Kamera DSLR dan Lensa tambahan: Rp 15.000.000,-
- Tripod, Lampu Blitz, dan Payung: Rp 5.000.000,-
- Papan Nama, Spanduk, Brosur: Rp 2.000.000,-
- Website: Rp 1.500.000,-
- JUMLAH: Rp 23.500.000,-
Biaya Operasional
- Gaji 2 orang tim @Rp 2.000.000: Rp 4.000.000,-
- Perlengkapan lain: Rp 1.500.000,-
- Promosi: Rp 1.000.000,-
- JUMLAH: Rp 6.500.000,-
Omset/Pendapatan
4 paket foto prewedding @Rp 2.500.000 = 4 x Rp 2.550.000 = Rp 10.000.000,-
4 paket foto wedding party @Rp 1.000.000 = 4 x Rp 1.000.000 = Rp 4.000.000,-
Pendapatan per bulan = Rp 14.000.000,-
Keuntungan/Laba Bersih
= Pendapatan – Biaya Operasional
= Rp 14.000.000 – Rp 6.500.000
= Rp 7.500.000,-
Break Even Point
= Modal Awal / Keuntungan
= Rp 23.500.000 / Rp 7.500.000
= 3,13 bulan = 94 hari
Tunggu apalagi Sahabat PoBis… Ayo segera memulai bisnis fotografi…
sumber gambar bisnis fotografi: alienco.net
Sumber https://www.pojokbisnis.com
EmoticonEmoticon