Senin, 05 Maret 2018

Pengertian Dan Faktor-Faktor Antroposfer

1. Pengertian Antroposfer

Secara etimologi (asal kata) antroposfer berasal dari dua kata, yaitu antrophos yang berarti insan dan sphere yang berarti lapisan. Antroposfer diartikan sebagai lapisan di mana insan hidup bertempat tinggal pada permukaan bumi. Lapisan antroposfer ini lebih tipis dibanding lapisan biosfer.

Tidak semua tempat di bumi sanggup ditinggali manusia. Total luas permukaan bumi, yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta mil persegi atau 29 persen dari keseluruhan permukaan bumi, lainnya 71 persen merupakan perairan. Total luas daratan 29 persen yang sanggup ditinggali insan hanya sekitar 20 persen, 20 persen merupakan daerah kutub, 20 persen daerah gurun, 20 persen daerah yang bergunung-gunung, dan 20 persen lainnya merupakan daerah hutan dan rawa.

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi bergantung pada kondisi biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Lapisan atmosfer membentuk cuaca dan iklim yang sangat kuat pada kehidupan manusia. Lapisan litosfer kuat pada tanah dan bentuk lahan, dan kuat pula pada insan dalam memperoleh sumber daya alam. Lapisan hidrosfer menawarkan manfaat bagi kehidupan insan dalam hal ketersediaan air dengan banyak sekali manfaatnya. Berikut gambar kedudukan antroposfer di antara biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.

 yaitu antrophos yang berarti insan dan sphere yang berarti lapisan Pengertian dan Faktor-faktor Antroposfer
Kedudukan Antroposfer di Antara Biosfer,
Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer


2. Faktor-Faktor Antroposfer

Para andal geografi mengemukakan tujuh faktor lingkungan alam yang mendasari kehidupan manusia. Faktor lingkungan alam tersebut akan memengaruhi kehidupan insan dalam banyak sekali aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan religi. Faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut.

a. Lokasi Geografis
Lokasi geografis dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. lokasi absolut, yaitu lokasi yang ditentukan oleh garis lintang dan garis bujur di permukaan bumi. Penentuannya secara matematis dan tidak sanggup diubah, dan
  2. lokasi relatif, yaitu berkaitan dengan bentuk daratan atau perairan. Lokasi ini menyangkut keterjangkauan (assesibilitas) suatu daerah.

b. Topografi atau Relief
Daerah dengan topografi terlalu tinggi, terlalu miring, dan terlalu bergelombang, menyerupai daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung lebih sulit berkembang dibandingkan dengan daerah yang mempunyai topografi relatif datar menyerupai di daerah dataran rendah. Berbagai perjuangan pertanian di daerah yang mempunyai topografi berangasan akan sulit berkembang, contohnya Swiss, Austria, Tibet, Nepal, serta daerah di sepanjang Pegunungan Andes (Amerika Selatan). Sebaliknya dataran rendah menyerupai Cina, tanah rendah di Inggris, dan daerah prairie di Amerika Serikat mempunyai topografi yang baik untuk pertanian. Konfigurasi garis pantai juga merupakan jenis topografi yang kuat pada aktivitas manusia, misal pantai berteluk-teluk (fyord) di Norwegia menguntungkan dalam perjuangan perikanan.

c. Struktur Geologis
Struktur geologis pada permukaan bumi memengaruhi geomorfologi suatu wilayah. Geomorfologi sangat kuat terhadap contoh kehidupan penduduk yang ada di wilayah tersebut, khususnya aktivitas di bidang ekonomi.

d. Iklim
Iklim ialah faktor lingkungan yang sangat penting dalam memengaruhi aktivitas manusia. Kekayaan budaya banyak sekali dipengaruhi oleh iklim contohnya model pakaian, bentuk bangunan rumah, dan sistem pertanian.

e. Tanah
Tanah merupakan lapisan paling atas dari permukaan bumi. Tanah mempunyai peranan penting bagi kehidupan insan di antaranya untuk tempat tinggal dan sebagai lahan untuk aktivitas bercocok tanam. Tanah sebagai salah satu sumber daya alam perlu dijaga kelestariannya.

f. Tumbuhan
Tumbuhan atau vegetasi, baik yang alami maupun vegetasi buatan sebagai hasil kebijaksanaan daya insan bermanfaat, antara lain:
  1. sebagai sumber materi kuliner baik bagi insan maupun binatang (khususnya binatang memamah biak);
  2. sebagai materi dasar obat-obatan tradisional;
  3. sebagai materi dasar pembuatan kosmetika;
  4. penghasil kayu untuk materi industri, perumahan, sandang, kerajinan, dan sebagainya.

g. Hewan
Terdapat hubungan yang akrab antara vegetasi dan binatang yang hidup secara alamiah maupun yang telah dibudidayakan manusia. Manusia memanfaatkan binatang untuk membantu pekerjaannya, sumber makanan, juga untuk rekreasi. Namun ada pula binatang yang mengganggu kehidupan manusia, misal binatang yang mengganggu perjuangan pertanian menyerupai belalang, wereng, kumbang, tikus, dan sebagainya. Ada pula binatang yang membuatkan penyakit, contohnya nyamuk, tikus, anjing, unggas, burung, dan sebagainya.

Sumber http://sainsmini.blogspot.com


EmoticonEmoticon