Sabtu, 12 Mei 2018

Analisis Pengembangan Sistem Gosip Manufaktur Untuk Industri Batik

Sistem Informasi Manufaktur 'Analisis Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur Untuk Industri Batik di Kota Solo.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut UU No. 3 tahun 2014 perihal Perindustrian. Pengertian Industri adalah seluruh bentuk dari acara ekonomi yang mengolah materi baku dana atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga sanggup menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk juga jasa industri.

Dilihat dari besar kecilnya modal, industri dibagi menjadi Industri Padat Modal dan Industri Padat Karya. Industri Padat Modal ialah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk acara operasional maupun pembangunannya. Sedangkan Industri Padat Karya ialah industri yang lebih dititikberatkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya, dengan kata lain industri padat karya lebih berfokus pada absorpsi sejumlah besar tenaga kerja. 

Pada makalah ini pembahasan akan lebih dikhususkan pada Industri Padat Karya yaitu industri pembuatan batik di Kota Solo, Jawa Tengah. Industri Padat Karya mempunyai kelebihan yaitu absorpsi tenaga kerja yang tinggi sehingga dalam pengembangannya sanggup mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan. Namun disamping itu, jenis industri ini juga mempunyai beberapa kekurangan ibarat kurangnya tenaga kerja yang sudah terlatih sehingga seringkali hasil dari kerajinan tidak memenuhi standar kelayakan dan banyak produk yang reject. Banyaknya tenaga kerja tanpa penjadwalan kerja yang baik, sanggup menciptakan produktifitas tidak maksimal ibarat contohnya keterlambatan penyelesaian sasaran produksi, atau banyaknya tenaga kerja yang idle alasannya pemasok terlambat memasok materi baku. Kekurangan lain adalah, banyaknya tenaga kerja yang diserap menimbulkan biaya honor yang cukup tinggi, sehingga untuk menekan biaya tersebut maka upah tenaga kerja ditekan menjadi lebih rendah.

Sistem Informasi Manufaktur ialah sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem isu fungsional lainnya dan mempunyai tujuan membantu perusahaan untuk memecahkan problem yang berafiliasi dengan manufaktur produk perusahaan.

Sistem Informasi Manufaktur mempunyai manfaat sebagai berikut:
  1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan sempurna waktu alasannya sistem isu manufaktur memakai komputer sebagai alat prosesnya.
  2. Perusahaan lebih cepat memperoleh isu yang akurat dan terpercaya.
  3. Arsip lebih cepat terstruktur alasannya memakai sistem database.
  4. Sistem isu menufaktur yang berupa fisik robotic, hasil produksi semakin cepat, sempurna dan berkurangnya jumlah sisa materi yang tidak terpakai.
Industri Padat Karya pada pembuatan Batik di Kota Solo, Jawa Tengah dengan absorpsi tenaga kerjanya yang besar belum dibarengi dengan kualitas dan produktifitas yang maksimal alasannya belum adanya standarisasi keterampilan pekerja, penjadwalan kerja, dan penjadwalan pasokan materi baku. Hal ini mengakibatkan perusahaan kesulitan dalam memantau persediaan materi baku yang dibutuhkan untuk melaksanakan acara produksi, acara produksi yang dilakukan belum bersiklus dengan baik serta perusahaan kesulitan dalam menciptakan laporan produksi serta laporan persediaan materi baku secara cepat dan akurat.

Terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh Industri Padat Karya khususnya pembuatan Batik di Kota Solo Jawa Tengah, penerapan model Sistem Informasi Manufaktur diperlukan sanggup membantu peningkatan kinerja pekerja pembuat batik, meningkatkan kualitas dan produktifitas industri, meningkatkan ketepatan pasokan materi baku, dan meminimalisir biaya bagi perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang problem di atas, maka rumusan problem pada makalah ini ialah :
  1. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen yang sanggup diterapkan pada Industri Padat Karya khususnya pembuatan Batik di Kota Solo?
  2. Bagaimana penilaian implementasi Sistem Informasi Manajemen yang sanggup diterapkan pada Industri Padat Karya khususnya pembuatan Batik di Kota Solo kaitannya dengan model Sistem Informasi Manajemen oleh McLeod Jr., Raymond dan George Schell?
BAB II
LANDASAN TEORI

Sistem Informasi manufaktur terdiri dari Subsistem Input, Database, dan Subsistem Output. Model Sistem Informasi SDM yang diperkenalkan McLeod & Schell pada tahun 2001 ialah ibarat pada sketsa berikut:


1. Subsistem Input Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem Input terdiri dari 3 potongan yaitu:

1.  Sistem Informasi Akuntansi
Adalah sistem isu yang mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur, dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Data yang dimasukkan oleh pegawai potongan produksi ke dalam terminal, kemudian dibaca dan ditransmisikan ke komputer sentra untuk memperbarui database, sehingga database sanggup mencerminkan status terbaru dari sistem fisik.

Melalui job reporting (laporan pekerjaan) dan attendance reporting (laporan kehadiran), data dari setiap aktifitas produksi yang penting dikumpulkan. Data ini mempunyai kegunaan bagi administrasi untuk memonitor aktifitas produksi.

2. Subsistem Engineering Industri

Fungsi subsistem ini ialah analisis untuk memutuskan standar produksi, dengan mempelajari proses produksi untuk memilih berapa lama dikerjakannya suatu produksi. Standar tersebut disimpan dalam database untuk kemudian dibandingkan dengan kinerja tolong-menolong dari Sistem Informasi Akuntansi, dan perbedaan yang ada akan dilaporkan ke manajemen.

3. Subsistem Intelijen Manufaktur

Subsistem Intelijen Manufaktur menyangkut isu personel dan isu pemasok.

a) Informasi personel

Informasi mengenai pekerja bisa didapatkan dengan cara sebagai berikut:
  • Sistem formal, dimulai dengan isu mengenai kebutuhan personel kepada Divisi Sumber Daya Manusia, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengumpulan isu oleh Divisi SDM tersebut sebelum menghubungi para pelamar. Ketika terjadi rekrutmen terhadap pelamar, maka isu personel dimasukkan ke database Human Resource Information System (HRIS) dan juga file penggajian.
  • Sistem informal, arus isu sebagian besar didapat dari sistem informal, ibarat kontak harian pegawai dengan supervisornya, komunikasi antara pejabat serikat buruh, administrasi tingkat atas, mereka bekerja sama untuk memecahkan problem terkait ketenagakerjaan.
b)  Informasi Pemasok

Pemasok yang sudah dipilih dengan proses screening, kemudian data pemasok terseut disimpan dalam database. Database tersebut juga bisa menunjukkan citra kinerja pemasok, analisis organisasi pemasok, kinerja material yang diperoleh dari pemasok dari proses awal sampai simpulan produksi.
 
2. Database Sistem Informasi Manufaktur
Input dari database ini berasal dari subsistem input yang sudah dijelaskan di atas. Dalam database, sebagian dipakai terkait dengan fungsi produksi, sedangkan sebagian lainnya dipakai bersama-sama dengan area fungsional lainnya.

3. Subsistem Output Sistem Informasi Manufaktur

1. Subsistem Produksi

Program dalam subsistem ini berfungsi untuk menciptakan jadwal produksi, dengan mengambil data berupa standar produksi yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Subsistem Input Engineering Industri dan Sistem Informasi Akuntansi. Selain jadwal produksi, subsistem ini juga sanggup menampilkan status suatu pekerjaan/ produksi.

2. Subsistem Persediaan

Subsistem ini bertanggung jawab terhadap persediaan materi baku dan barang dalam proses. Dengan administrasi persediaan dan software yang sempurna maka Subsistem Persediaan bisa untuk mendukung efisiensi biaya terkait persediaan.
Manajemen persediaan sangat penting alasannya berkaitan dengan investasi yang besar. Biaya yang terkait dalam persediaan ialah Biaya Pemeliharaan atau biaya penyimpanan dan Biaya Pembelian.

3. Subsistem Kualitas

Adalah semua hal yang mempunyai kekerabatan dengan kualitas, ibarat waktu, biaya, performa kerja, dan juga dalam pemilihan pemasok.

Subsistem kualitas mempunyai penekatan khusus dalam peningkatan kualita produksi dengan memakai Total Quality Management (TQM). Konsep dasar TQM adalah:
  • Kualitas ditetapkan oleh para konsumen
  • Kualitas merupakan pencapaian oleh manajemen
  • Tanggung jawab terhadap Kualitas dipikul oleh seluruh anggota perusahaan.
4.      Subsistem Biaya

Subsistem ini mempunyai software yang berfungsi untuk menyiapkan laporan yang diproduksi secara rutin maupun khusus.

Subsistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi, juga unsur pengendalian biaya melalui standar kerja dan rincian acara proses produksi yang akurat.

BAB III
PEMBAHASAN

A. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM PERUSAHAAN
Sistem isu yang dipakai memakai metodologi waterfall yang terdiri dari tahap analisis permasalahan, Design dengan memakai Data Flow Diagram (DFD) untuk perancangan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model datanya, Coding dengan memakai bahasa pemrograman Borland Delphi dan database MySql, Testing yang dilakukan dengan metode Black Box dan Maintenance yang merupakan tahap simpulan dari metodologi waterfall.

Sistem isu ini sanggup dipakai untuk menangani pendataan pegawai, pemesanan produk dari customer, transaksi penjualan produk, transaksi pembelian materi baku dan part ke supplier dan mencatat keluar masuknya barang di gudang.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh Pratama Wicaksana Budiarta dan Nur Iriawan (2011), dan Muhammad Iqbal Hadi (2011), maka diperoleh kesimpulan bahwa secara fungsional semua proses pada sistem isu ini sanggup berfungsi dengan baik, menunjukkan output yang sesuai dengan input tertentu yang diberikan. Sedangkan menurut hasil kuisioner terhadap pegawai dan customer sanggup disimpulkan bahwa sistem isu ini memudahkan pegawai dalam menangani pendataan serta customer menilai pelayanannya lebih meningkat

1. Entity Relationship Diagram (ERD)
2) Tabel Relasi
3) Konteks Diagram

1) Sumber Daya Perangkat
a) Perangkat Keras

Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini ialah suatu unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :
  • Komputer Server
  1. Processor    : Intel Pentium 4 Processor 2 GHz
  2. Memory      : 512 MB
  3. Hardisk       : 2 GB (minimum space)
  4. Monitor
  5. Keyboard
  6. Mouse
  7. Switch
  8. NIC (Network Interface Card) / LAN Card on Board
  9. Kabel UTP (Unshield Twist Pair) dan Konektor RJ 45
  10. Printer
  • Komputer Client
  1. Processor    : Intel Pentium 3 Processor 1,2 GHz
  2. Memory      : 128 MB
  3. Hardisk       : 1 GB (minimum space)
  4. Monitor
  5. Keyboard
  6. Mouse
  7. NIC (Network Interface Card) / LAN Card on Board
  8. Kabel UTP (Unshield Twist Pair) dan Konektor RJ 45
b)      Perangkat Lunak
Spesifikasi Sistem Operasi dan perangkat lunak yang mendukung ialah sebagai berikut :
  • Server
Operating System       : Linux Centos 5 releases, Windows SP2
Web server                  : Apache-2.2
PHP Component-5.1.6
MySql 5.0
  • Client/User
Operating System        : Windows, Linux, MAS OS dan Linux dan lainnya.
Browser                       : IE 7, Mozilla 3.0 dan sejenisnya
Flashplayer 10 atau yang terbaru
  • Network
Arsitektur Jaringan      : Client Server
Jenis Jaringan             : Local Area Network
Bandwitch Internet      : 1 Mbps


A. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM PERUSAHAAN

Berdasarakan Model Sistem Informasi Manufaktur yang  dikembangkan oleh McLeod Jr., Raymond dan George Schell, penerapan Sistem Informasi Manufaktur di Industri Padat Karya pada pembuatan Batik di Kota Solo sebagaimana dijelaskan di atas terdiri dari subsistem input dan subsistem output yang dihubungkan dengan database.

a). Subsistem Input

1 Sistem isu akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan memakai kombinasi media yang sanggup dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan kafetaria code yang sanggup dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang sanggup dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang sanggup dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer sentra untuk memperbarui database.

2 Subsistem engineering industri
Subsistem Engineering Industri pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang memutuskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

3 Subsistem intelijen manufaktur
Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini ialah :
  • Informasi pekerja, administrasi manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
  • Sistem formal, administrasi manufaktur memulai arus isu pekerja dengan menyiapkan undangan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya insan dan data dari banyak sekali elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
  • Sistem informal, arus isu antar pekerja dan administrasi manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.

2. Database
Dalam database pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini, sebagian dipakai terkait dengan fungsi produksi, sedangkan sebagian lainnya dipakai bersama-sama dengan area fungsional lainnya.

3.  Subsistem Output
a)  Sub sistem produksi

Pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini, sub sistem produksi dipakai untuk segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi di setiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

b)  Sub sistem persediaan

Pada perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini, subsistem persediaan menunjukkan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain menurut hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya mempunyai proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan ialah mengukur volume aktifitas produksi dikala persediaan diubah dari materi mentah menjadi materi jadi.

c)  Sub sistem kualitas

Pada  perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini, sub sistem kualitas dipakai untuk segala hal yang berafiliasi dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Sub sistem kualitas juga dipakai untuk  mengukur kualitas material dikala material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas ibarat proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan memakai total quality management (TQM) yaitu administrasi keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan.

d) Sub sistem biaya

Tujuan perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini ialah mencapai laba dari hasil penjualan produknya. Oleh alasannya itu, sebuah sistem isu tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya pada  perusahaan pembuatan batik di Kota Solo ini  berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian acara dikala terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu:

•   Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut meliputi faktor-faktor ibarat kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.

•   Biaya Pembelian
Adalah yang meliputi biaya-biaya yang terjadi dikala material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup diambil kesimpulan terhadap Sistem Informasi Manufaktur di Industri Padat Karya pada pembuatan Batik di Kota Solo ialah sebagai berikut:
  1. Sistem Informasi Manufaktur bertujuan menghasilkan isu manufaktur yang mempunyai kegunaan bagi perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh alasannya itu, janji perusahaan untuk menjalankan sistem isu manufaktur haruslah sangat tinggi semoga proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
  2. Sistem Informasi Manufaktur ialah solusi sempurna bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem isu manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input materi mentah sampai output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
  3. Sistem Informasi Manufaktur ini sanggup membantu pegawai dalam menangani pendataan pesanan produk, pendataan materi baku, pendataan part, pendataan produk, pendataan transaksi, serta pendataan produk di gudang.
  4. Sistem Informasi Manufaktur ini membantu dalam meningkatkan pelayanan pesanan kepada customer.
  5. Sistem Informasi Manufaktur ini sanggup menyajikan isu sesuai kebutuhan alasannya di bangkit dengan database yang sudah terstruktur.  
DAFTAR PUSTAKA

Daniel SE.Ak, Dr Debby Ratna, Supratiwi MBA.Ak, Wiwik. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka
Rosidah, Aminatul & Amelia, Meli, 2014, Makalah Sistem Informasi Manufaktur, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer, Bogor
Suroso, Ragil Agus. 2010. Sistem Informasi Manufaktur di PT. Tepat Industry. Universitas Komputer Indonesia: Bandung.
Budiarta, Pratama Wicaksana dan Nur Iriawan. 2011. Kostumisasi Rancangan Sistem Informasi Manufaktur Pada Implementasi Powermax (Studi Kasus PT. Alstom Power Energy System Indonesia). Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.
Hadi, Muhammad Iqbal. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur Celana Jeans pada CV. Anugrah. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com


EmoticonEmoticon