Selasa, 08 Mei 2018

Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap

Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap


Sedulurtani.com. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan keragaman tumbuhan dan mempunyai iklim yang sangat cocok untuk tumbuh banyak sekali jenis tanaman. Salah satu tumbuhan yang mempunyai nilai hemat dan prospek bagus, yaitu tumbuhan perkebunan.


Baca juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Karet Secara Lengkap


Dimana tumbuhan perkebunan mempunyai tugas yang cukup besar untuk pembangunan ekonomi dan mendatangkan devisa bagi negara kita. Selain itu, tumbuhan perkebunan juga berperan untuk membuka lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan penduduk, dan juga sebagai kelestarian alam.


Salah satu tumbuhan perkebunan yang mempunyai bantuan terkait hal tersebut yaitu tumbuhan karet. Tanaman karet mempunyai nilai hemat yang tinggi, sehingga tak heran apabila banyak orang beranggapan tumbuhan ini merupakan salah satu kekayaan Indonesia.


Tanaman karet biasa dipakai sebagai materi baku industri, menyerupai pembuatan sepatu, sabuk pencetus mesin, kabel, isolator, dan masih banyak lagi.


Pada dasarnya budidaya tumbuhan karet tidaklah sulit, hanya saja ada beberapa teknis budidaya yang harus dipenuhi untuk mendapat produksi yang maksimal.


Hal-hal yang harus diperhatikan didalam melaksanakan budidaya tumbuhan karet, antara lain syarat tumbuh, pembibitan, persiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan. Pada pertemuan kali ini Sedulurtani.com. ingin mengembangkan isu tentang, cara budidaya tumbuhan karet secara lengkap.


Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap
Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap

Berikut ini yaitu tahapan-tahapan budidaya tumbuhan karet secara lengkap:

1. Syarat Tumbuh Tanaman Karet

Tanaman karet sangat cocok apabila ditanam pada tempat tropis. Derah tropis yang baik untuk budidaya karet meliputi luasan 15oLU-10oLS.  Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tumbuhan karet antara 2.000-2.500 mm/tahun.


Sementara itu, suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan karet antara 25-30oC. Sedangkan untuk penyinaranya, tumbuhan karet membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup antara 5-7 jam/ hari.


Budidaya tumbuhan karet akan tumbuh dengan optimum jika diusahakan pada ketinggian antara 1-600m dpl. Jika ketinggian tempat lebih dari 600 m dpl, maka akan kurang cocok untuk budidaya tumbuhan ini. Selain itu, hembusan angin yang terlalu kencang juga berdampak kurang baik untuk tumbuhan karet.


Pada dasarnya tumbuhan karet sanggup tumbuh pada kondisi tanah yang kurang subur, akan tetapi perlu penambahan pupuk dan pengolahan tanah yang tepat.


Beberapa sifat fisik dari tanah yang baik untuk budidaya tumbuhan karet, antara lain solum tanah hingga 100 cm dan tidak terdapat batu-batuan, aerasi tanah dan drainase baik, tekstur remah dan poreus serta sanggup menahan air. Selain itu, juga dibutuhkan  kandungan NPK dalam jumlah yang cukup.


Tanaman karet akan cocok ditanam pada lahan yang kondisi derajat keasamanya mendekati normal, dengan batas toleransi pH tanah antara 4-8.


Selain kondisi tanah, topografi tanah juga mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tumbuhan karet. Tanaman karet akan lebih baik apabila ditanam pada kondisi tanah yang datar.


Dimana pada kondisi yang datar akan memudahkan pemeiliharaan dan propses pengambilan lateks. Lahan akan lebih baik lagi apabila erat dengan sumber air, menyerupai sungai atau aliran-aliran air.


2. Pembibitan

Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap
Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap

Secara umum bibit karet yang biasa dipakai untuk budidaya yaitu berasal dari bibit okulasi. Bibit untuk okulasi diperoleh dari bibit asal benih sebagai batang bawah.


Okulasi merupakan penempelan mata tunas dari tumbuhan batang atas dan batang bawah dimana keduanya mempunyai sifat unggul.


Sementara itu, untuk pembenihan karet perlu dilakukan pengecambahan dan pembibitan terlebih dahulu. Langkah awal yaitu pemilihan benih yang baik dengan indikasi warna putih kekuningan hingga kuning kehijauan.


Pengecambahan sanggup dilakukan pada tempat yang lembab menyerupai karung goni yang selalu lembap dan ditaruh dibawah naungan pohon. Selain pada karung goni, pengecambahan ini juga sanggup dilakukan pada sebuah peti yang diberi tanah halus dan pada potongan permukaan ditaburi dengan pasir.


Sedangkan perut karet harus diposisikan dibawah  atau mengarah ke tanah biar akar sanggup tumbuh dengan baik dan lurus.  Setelah benih berkecambah segera pindahkan pada area persemaian dengan hati-hati. Pemindahan benih sanggup memakai pemberian bambu kecil dan usahakan supaya akar tombak tidak  patah atau bengkok.


Pada lahan persemaian usahakan pada tempat yang datar, supaya pertumbuhan tumbuhan menjadi baik. Selain pada lahan, persemaian juga sanggup dilakukan pada polibag. Hal yang perlu diperhatikan dalam persemaian ini, bahwa media persemaian harus tanah yang banyak mengandung materi organik dan subur.


Selanjutnya yaitu teknik okulasi, dimana teknik mengokulasi tumbuhan karet terbagi menjadi dua cara, yaitu okulasi coklat dan okulasi hijau. Perbedaan ini terletak pada bakal batang bahawahnya. Untuk teknik okulasi coklat pada batang bawahnya telah berumur 9-18 bulan sehabis pembibitan dengan warna coklat.


Sedangkan untuk teknik okulasi hijau pada batang bawahnya telah berumur antara 5-8 bulan sehabis pembibitan dan masih berwarna hijau.


Sementara itu, untuk batang atas teknik okulasi coklat memakai tumbuhan kebun entres yang berwarna hijau kecoklatan hingga coklat, batangnya lurus, dan bermata tunas dalam keadaan tidur.


Kemudian untuk batang atas teknik okulasi hijau harus memakai kayu entres yang telah berumur 1-3 bulan sehabis pemangkasan.


Batang yang akan dipakai masih berwarna hijau atau telah terdapat 1-2 payung daun dan pengokulasian sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-10.30 dimusim hujan yang tidak lebat.


3. Persiapan Lahan

Pada persiapan lahan karet ada istilah replanting dan newplanting. Replanting ialah penanaman ulang sehabis tumbuhan karet yang usang tidak berproduksi atau tidak hemat lagi.


Sedangkan newplanting yaitu pembukaan lahan untuk tumbuhan karet, dimana sebelumnya lahan belum pernah dipakai untuk  menanam karet.


Pada dasarnya persiapan lahan untuk penanaman karet sama dengan persiapan lahan untuk tumbuhan perkebunan lainya. Bagi lahan yang ukuranya luas pembabatan dilakukan secara mekanis, sedangkan untuk lahan yang tidak terlalu luas cukup dikerjakan  manual memakai sabit.


Setelah itu, sisakan potongan-potongan kayu kecil dan sebar dengan merata supaya melapuk menjadi suplemen materi organik.


Kemudian buat jalur atau jalan-jalan yang memudahkan untuk pengangkutan hasil lateks ke tempat pengolahan. Untuk membersihkan tanaman-tanaman pengganggu sebaiknya gunakan herbisida dengan takaran yang bijak, dan untuk mengantisipasi penyakit akar gunakan fungisida.


4. Penanaman

Langkah awal dalam penanaman karet, yaitu menciptakan lubang tanam dengan jarak tanam 3 x 7 m yang ditandai memakai ajir. Lubang tanam dibentuk dengan ukuran 60cm x 60cm x 60cm untuk bibit okulasi stum mini.


Sedangkan untuk bibit okulasi stum tinggi yang berumur sekitar 2-3 tahun lubang dibentuk dengan ukuran 80cm x 80cm x 80cm.


Upayakan dalam penanaman untuk lebih berhati-hati dan pastikan akar tunggang lurus ke bawah. Selain itu, Anda juga sanggup untuk menambahkan pupuk SP-36 sebanyak 100g dan Urea 50 gram sebagai pupuk dasar.


Sementara itu, untuk menjaga struktur tanah dan mencegahnya dari erosi, maka perlu dilakukan penanaman legum (tanaman epilog tanah). Jenis tumbuhan yang biasa dipakai untuk menutup tanah, yaitu tumbuhan merayap Leguminoceae (Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides, dan Pueraria j4vanica ).


5. Pemeliharaan Tanaman

Setelah kita melakuakan tahapan penanaman, maka langkah selanjutnya yaitu pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan karet terbagi menjadi 6, yaitu penyulaman, peyiangan, pemupukan, penyeleksian, pemeliharaan legum, dan peremajaan.


Berikut ini yaitu tahapan pemeliharaan tumbuhan karet :


a. Penyulaman

Penyiapan bibit untuk penyulaman tumbuhan karet sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pembuatan bibit tumbuhan karet, supaya diperoleh keseragaman dalam pertumbuhan bibit. Penyulaman bibit tumbuhan karet dilakukan sehabis tumbuhan berumur 1-2 tahun, sedangkan untuk tahun ke-3 tidak diadakan lagi penyulaman.


b. Penyiangan

Penyiangan tumbuhan karet dari hadirnya tumbuhan penganggu menyerupai gulma sanggup dilakukan dengan cara manual maupun secara kimia. Penyiangan ini sanggup dilakukan paling tidak 2 atau 3 kali dalam satu tahun.


c. Pemupukan

Sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan dan memaksimalkan hasil produksi karet, maka tumbuhan perlu dilakukan pemupukan. Pupuk yang biasa dipakai dalam perkebunan karet yaitu pupuk Urea, DS, dan juga KCl. Untuk takaran pemberian pupuk berbeda-beda diadaptasi dengan kondisi kesuburan tanah.


Pemupukan biasa diberikan 2 kali dalam setahun, dengan pemupukan awal dibulan Januari-Februari dan pemupukan kedua di bulan Juli- Agustus. Sebaiknya satu ahad sebelum dilakukan pemupukan dibentuk gawangan terlebih dahulu serta bersihkan piringan tanaman.


d. Penyeleksian tanaman

Penyeleksian tumbuhan yang sehat dan homogen menjelak masa sadap perlu dilakukan. Apabila diketahui ada tumbuhan yang tidak sehat atau terjangkit penyakit maka perlu dilakukan penjarangan dengan cara membongkar pohon-pohon yang terserang.


e. Pemeliharaan Legum (Tanaman Penutup)

Tanaman epilog tanah yang berfungsi untuk menjaga struktur tanah dan mencegah dari terjadinya abrasi ini juga perlu dilakukan perawatan. Perawatan tumbuhan epilog tanah ini meliputi pemupukan dan pemangkasan. Pemupukan dilakukan untuk memperthankan pertumbuhan tumbuhan supaya tetap subur. Pupuk tumbuhan yang biasa digunakan, yaitu pupuk hijau jenis Leguminoceae.


Kemudian untuk pemangkasan dilakukan memakai sabit atau bendo apabila tumbuhan epilog ini telah tumbuh tinggi.


f. Peremajaan

Tahapan terakhir dalam pemeliharaan tumbuhan karet yaitu peremajaan. Dimana peremajaan tumbuhan karet dilakukan apabila tumbuhan karet sudah berumur bau tanah dan tidak produktif lagi.


Peremajaan dilakukan dengan cara menebang pohon-pohon karet dan mencongkel tunggak (akar) tumbuhan karet. Setelah itu peremajaan dilakukan sama, menyerupai halnya pembukaan lahan baru.


Akan tetapi perlu dilakukan penambahan pupuk ketika penanaman bibit. Hal tersebut dikarenakan lahan bekas budidaya karet mempunyai sifat yang kurus (kurang subur). Selain untuk tumbuhan legum (tanaman epilog tanah) perlu dimusnahkan dan diganti dengan yang gres untuk mencegah bisul bakteri.


Baca juga :



Demikian artikel tentang, Cara Budidaya Tanaman Karet Secara Lengkap. Semoga sanggup menjadi tumpuan bagi Anda yang ingin melaksanakan budidaya tumbuhan karet.



Sumber https://www.sedulurtani.com


EmoticonEmoticon