Potongan pembelian | Akuntansilengkap.com – Kita kerap kali melaksanakan transaksi pembelian, dari yang nominalnya kecil hingga nominal besar. Pembelian sebuah produk terkadang kita mendapati barang yang menerima potongan, atau alasan lain ibarat telah membeli produk di suatu swalayan dengan nominal tertentu.
Potongan Pembelian
Potongan pembelian juga sanggup timbul akhir membayar dalam jangka waktu tertentu. Potongan ibarat ini disebut sebagai penggalan tunai yang dalam akuntansi dicatat ke dalam rekening pembelian.
Pengertian penggalan pemebelian ialah pengurangan terhadap harga pokok persediaan.
Beberapa cara berikut ini ialah untuk mencatat penggalan pembelian sebagai pengurangan terhadap harga pokok diantaranya:
- Pembelian dicatat dengan harga netto
- Pembelian yang dicatat dengan harga neto baik dicatat dengan netto atau brutto.
Baca Juga:
Contoh Potongan Pembelian
Penerapan metode ini sanggup diilustrasikan sebagai berikut :
Dibeli barang dagangan pada tanggal 1 Desember 2017 dengan harga faktur Rp500.000,00. Syarat pembayaran 2/10, n/30. Perusahaan membayar utang pada tanggal 10 Desember 2017 sehingga diperoleh penggalan pembelian sebesar 2%.
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ialah sebagai berikut :
1. Pembelian dicatat dengan harga bruto
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
1 Des | Pembelian (persediaan barang) | Rp 500.000,00 | |
2017 | Utang | Rp 500.000,00 | |
(mencatat pembelian hutang dagang) | |||
10 Des | Utang | Rp 500.000,00 | |
2017 | Potongan pembelian | Rp 10.000,00 | |
Kas | Rp 490.000,00 | ||
(mencatat pelunasan hutang) |
JIka perusahaan membayar utang setelah tanggal 10 Desember 2017 berarti tidak diperoleh penggalan dan pembayaran sebesar Rp 500.000,00 dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Utang | Rp 500.000,00 | |
Kas | Rp 500.000,00 |
2. Pembelian dicatat dengan harga neto
Berikut ini ialah cara mencatat utang dalam akuntansi dengan jumlah neto atau dengan jumlah bruto. Masing-masing caranya adalah:
Tgl | Utang Dicatat Neto | Utang dicatat bruto | ||
1 Des | Pembelian | Rp. 490.000.00 | Pembelian | Rp. 490.000.00 |
2017 | Utang | Rp. 490.000.00 | Cad. Pot. Pembelian | Rp. 10.000.00 |
Utang | Rp 500.000,00 | |||
10 Des | Utang | Rp 490.000,00 | Utang | Rp 500.000,00 |
2017 | Kas | Rp 490.000,00 | Cad. Pot. Pembelian | Rp. 10.000.00 |
Kas | Rp. 490.000.00 |
Apabila pembayaran utang dilakukan setelah tanggal 10 Desember 2005 berarti tidak menerima potongan. Jumlah pembayaran utang sebesar Rp 500.000,00 dicatat sebagai berikut :
Tgl | Utang Dicatat Neto | Utang dicatat bruto | ||
10 Des | Utang | Rp. 490.000.00 | Utang | Rp. 500.000.00 |
2017 | Pot. Pembelian yg hilang | Rp. 10.000.00 | Kas | Rp. 500.000.00 |
Kas | Rp 500.000,00 | Pot. Pembelian yg hilang | Rp. 10.000.00 | |
Cad. Pot. Pembelian | Rp. 10.000.00 |
Demikianlah pembahasan Potongan Pembelian Beserta Contoh “Jurnal dan Rumusnya. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita. Terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂
Kunjungi Juga Artikel Lainnya:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
EmoticonEmoticon