Jumat, 11 Mei 2018

Strategi Pemasaran Dalam Bisnis | Administrasi Pemasaran

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan mustahil sanggup mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh lantaran itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
 
Tidak sanggup dipungkiri lagi bahwa promosi ialah salah satu faktor yang diharapkan bagi keberhasilan dan seni administrasi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada dikala ini ketika kurun informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
 
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk sanggup diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi mempunyai kegunaan untuk:
  1. Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
  2. Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
  3. Memperkenalkan barang atau jasa baru
Oleh kesudahannya ialah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan seni administrasi yang sempurna biar sanggup memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankun perusahaan.
 
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia perjuangan bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap dikala dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh lantaran itu seni administrasi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu seni administrasi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian seni administrasi pemasaran harus sanggup mengatakan citra yang terperinci dan terarah wacana apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
 
Melihat pentingnya seni administrasi pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan, maka penulis tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik tersebut dalam penulisan karya ilmiah ini.
 
B. LUAS DAN TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis berusaha untuk memudahkan pembahasan biar lebih terarah, maka penulis membatasi kepada problem pemasaran, dalam hal ini hanya problem seni administrasi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan produk maupun jasa dalam suatu perusahaan. Adapun tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengetahui dengan lebih niscaya seni administrasi pemasaran yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan untuk sanggup tumbuh dan berkembang dalam persaingan.

C. SISTEMATIKA PEMBAHSAN

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis membahas dalam lima bab, yaitu:
Bab satu, berisi pendahuluan yang yang membicarakan alasan pemilihan judul, luas dan tujuan penulisan serta sistematika pembahasan.

Bab dua, memuat wacana aspek penting dalam pemasaran, yaitu menjelaskan wacana planning seni administrasi pemasaran, pasar sasaran, dan bauran pemasaran.

Bab tiga, memuat wacana faktor-faktor yang mensugesti seni administrasi pemasaran. Dalam hal ini akan dibahas wacana planning seni administrasi perusahaan dan faktor-faktor yang mensugesti seni administrasi pemasaran perusahaan.

Bab empat, pada penggalan ini akan dibahas mengenai seni administrasi untuk setiap posisi bisnis, menyerupai Market leader, Market challanger, Market follower, atau Market Nicher.

Bab lima, pada penggalan terakhir ini, penulis mencoba untuk membuat kesimpulan final atas apa yang telah diuraikan dan mengatakan saran-saran yang mungkin sanggup dipertimbangkan dalam penentuan seni administrasi pemasaran.

BAB III
ASPEK PENTING DALAM PEMASARAN
A. PENGERTlAN PEMASARAN

Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran ialah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan.

American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran ialah pelaksanaan dunia perjuangan yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh citra yang terperinci dan lengkap wacana pemasaran.

Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan membuat dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

B. PASAR SASARAN
Selama ini terlihat tanda-tanda semakin banyak perusahaan menentukan pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa intinya mereka tidak sanggup melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Kaprikornus arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun bisa untuk ambil penggalan dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.

Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, kemudian menentukan dan memutuskan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan sanggup mengembangkan produk yang tepat, sanggup menentuan susukan distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta bisa menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap sasaran pasar.

Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran perjuangan pemasaran bagi sebuah perusahaan.

Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
  1. Segmentasi Pasar
  2. Penetapan Pasar Sasaran
  3. Penempatan Produk
TABEL I
Langkah langkah Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran,
Penempatan Pasar 
 
1. Segmentasi Pasar
 
Segmentasi Pasar ialah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya ialah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar ialah suatu seni administrasi yang didasarkan pada falsafah administrasi pemasaran yang orientasinya ialah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran sanggup dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan sanggup digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka mengatakan kepuasan bagi konsumen.

Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar biar proses segmentasi pasar sanggup dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
  1. Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut sanggup diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
  2. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut sanggup dicapai sehingga sanggup dilayani secara efektif.
  3. Cukup luas (Substantial), sehingga sanggup menguntungkan bila dilayani.
  4.  Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua kegiatan yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu sanggup efektif.
Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
  • Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis menyerupai negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
  • Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini sanggup dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, menyerupai umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
  • Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, banyak sekali ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran (Target market) 
 
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta menentukan satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama ialah menghitung dan menilai porensi profit dari banyak sekali segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul wacana teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam menentukan pasar sasaran, sehingga pemasar sanggup menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan sanggup mengikuti salah satu diantara lima seni administrasi peliputan pasar, yaiitu:
  1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan sanggup memusatkan kegiatannya dalam satu penggalan daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melaksanakan pilihan ini.
  2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
  3. Spesialisasi pasar, contohnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
  4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam banyak sekali kegiatan perjuangan yang tidak ada kekerabatan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan perjuangan itu mengandung peluang yang menarik.
  5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk (Product Positioning)
 
Penempatan produk meliputi kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan memutuskan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran biar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu seni administrasi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sebetulnya penting disini ialah persepsi atau jawaban konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar. 

C. BAURAN PEMASARAN
Salah satu unsur dalam seni administrasi pemasaran terpadu ialah Bauran Pemasaran, yang merupakan seni administrasi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana sanggup dikendalikan oleh perusahaan untuk mensugesti jawaban konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar mempunyai kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi sanggup mengkoordinasikan banyak sekali variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan kegiatan pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum ialah sebagai berikut: marketing mix ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's ialah sebagai berikut:
  1. Strategi Produk
  2. Strategi Harga
  3. Strategi Penyaluran/Distribusi
  4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus diadaptasi dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang sanggup dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi sanggup dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:

1. Produk (Jasa)

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. alasannya ialah dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri alasannya ialah produk/jasa sangat erat hubungannya dengan sasaran market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut ialah sebagai berikut:
  1. Tidak berwujud - Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, lantaran tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
  2. Tidak sanggup dipisahkan - Suatu produk jasa tidak sanggup dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
  3. Berubah-ubah - Bidang jasa sebetulnya sangat gampang berubah-ubah, alasannya ialah jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga. 
  4. Daya tahan - Jasa tidak sanggup disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
 
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan keuntungan atau keuntungan yang diharapkan. Oleh lantaran itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan problem yang cukup penting, lantaran sanggup mensugesti hidup matinya serta keuntungan dari perusahaan.

Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan wacana jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah ia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen memutuskan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.

Hendaknya setiap perusahaan sanggup memutuskan harga yang peling tepat, dalam arti yang sanggup mengatakan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk jangka panjang.

3. Saluran Distribusi (Place)

Setelah perusahaan berhasil membuat barang atau jasa yang dibutuhkan dan memutuskan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif sampai tiba pada tempat yang tepat, dengan impian produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.

Yang dilarang diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa ialah menentukan susukan distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan susukan distribusi ialah problem yang kuat bagi marketing, lantaran kesalahan dalam menentukan sanggup menghambat bahkan memacetkan perjuangan penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti biar jasa-jasa tersebut sanggup diterima oleh konsumen. Dalam menentukan susukan distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
  • Sifat pasar dan lokasi pembeli
  • Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
  • Pengendalian persediaan, yaitu memutuskan tingkat persediaan yang ekonomis.
  • Jaringan pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan biro travel untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Kaprikornus salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan susukan distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta referensi distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.

4. Promosi (Promotion)
 
Aspek ini bekerjasama dengan banyak sekali perjuangan untuk mengatakan informasi pada pasar wacana produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara berbagi informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
  1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mensugesti konsumennya. Periklanan ini sanggup dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
  2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melaksanakan kontak eksklusif dengan calon konsumennya. Dengan kontak eksklusif ini diharapkan akan terjadi kekerabatan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
  3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan gampang untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
  4. Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk dampak secara tidak eksklusif kepada konsumen, biar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melaksanakan publisitas perusahaan tidak melaksanakan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang bisa membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai perjuangan untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan ialah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu seni administrasi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.

BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRATEGI PEMASARAN
A. RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN

Satu diantara banyak sekali tujuan perusahaan ialah untuk memperoleh keuntungan yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu seni administrasi yang sempurna sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.

Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi administrasi pemasaran perusahaan yang mensugesti kemampuan rnanajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.

Keberhasilan seni administrasi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang sanggup mensugesti seni administrasi pemasaran perusahaan.

Strategi pemasaran ialah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan terdiri dari pengambilan keputusan wacana biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan.

Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam planning seni administrasi pemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang disusun. Rencana seni administrasi pemasaran perusahaan ialah suatu planning pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan banyak sekali seni administrasi dan kegiatan pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.
Ciri penting planning strategis pemasaran perusahaan ini ialah sebagai berikut:
  • Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
  • Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
  • Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mensugesti perkembangan perusahaan
  • Jadual waktu/timing yang ditentukan ialah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
  • Penyusunan planning dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN
Adapun faktor-faktor yang sanggup mensugesti seni administrasi pemasaran pada suatu perusahaan ialah :

1. Lingkungan mikro perusahaan.
 
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang eksklusif berkaitan dengan perusahaan yang mensugesti kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:

a. Perusahaan

Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh penggalan administrasi pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan planning pemasarannya, menyerupai administrasi puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya insan yang dimiliki perusahaan, lantaran manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

b. Pemasok (Supplier)

Para pemasok ialah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadang kala perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, materi bakar, listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok sanggup memberi dampak yang arnat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan harga dari masukan-masukan terpenting bagi kegiatan produksi perusahaan mereka. Kekurangan sumber-sumber materi mentah, pemogokan tenaga kerja, dan banyak sekali kcjadian lainnya yang bekerjasama dengan pemasok sanggup mengganggu seni administrasi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.

c. Para Perantara Pemasaran

Para mediator pemasaran ialah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para mediator pemasaran ini meliputi :
  1. Perantara, ialah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua macam, yaitu biro mediator menyerupai agen, pialang dan perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak mempunyai barang atau jasa itu sendiri.
  2. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan menyerupai ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.
  3. Para Agen Jasa Pemasaran, menyerupai perusahaan atau forum penelitian pemasaran, biro periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
  4. Perantara Keuangan, menyerupai bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.
d. Para Pelanggan

Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.
 
e. Para Pesaing

Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan seni administrasi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.
 
f. Masyarakat Umum

Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka mendapatkan atau menolak metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya, lantaran kegiatan perusahaan niscaya mensugesti minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakai umum. Masyarakat umum sanggup memperlancar atau sebaliknya sanggup sebagai penghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

2. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mensugesti semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:
 
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan

Lingkungan demografis/kependudukan memperlihatkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, menyerupai distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal diatas sanggup mensugesti seni administrasi pemasaran suatu perusahaan dalam memasarkan produknya lantaran publiklah yang membentuk suatu pasar

b. Lingkungan Ekonomi.

Lingkungan ekonomi memperlihatkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada referensi belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.

c. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik memperlihatkan kelangkaan materi mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam

d. Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan penggalan kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.

e. Lingkungan sosial/budaya

Lingkungan ini memperlihatkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai hukum kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan kekerabatan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.
 
BAB IV
STARATEGI BERSAING
A. STRATEGI UNTUK SETIAP POSISI BISNIS
 
Pada dikala kini ini maupun dikala kedepan, seni administrasi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus diadaptasi tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum memutuskan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan bahaya yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.
TABEL II
Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis
 
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Perusahaan besar bisa menerapkan seni administrasi tertentu, yang terperinci tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah cukup, lantaran ada beberapa seni administrasi bagi perusahaan besar yang bisa menjamin keberhasilannya, akan tatapi ada juga seni administrasi yang sanggup merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri bisa rnenghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan besar.
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka sanggup dibedakan menjadi empat kelompok usaha, yaitu:
  1. Market Leader menguasai 40% pasar
  2. Market Challanger menguasai 30% pasar
  3. Market Follower menguasai 20% pasar
  4. Market Nicher menguasai 10% pasar
1. Market Leader

Perusahaan menyerupai ini rnemegang penggalan terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan susukan distribusi, dan intensitas promosi. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan itu memang mempunyai promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi kewaspadaannya alasannya ialah para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang mayoritas selalu ingin tetap menjadi nomor satu, oleh alasannya ialah itu, perusahaan-perusahaan menyerupai ini bjasanya mengembangkan strategi:

a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini sanggup dilakukan dengan cara:
  • Mencari konsumen gres dengan cara seni administrasi penerobosan pasar, seni administrasi pasar baru, dan seni administrasi ekspansi geografis
  • Mencari dan mengenalkan kegunaan gres suatu produk
  • Meyakinkan masyarakal konsumen biar menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.
b. Melindungi bagian-bagian pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba memperkuat pasar. Perusahaan yang mayoritas tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh perusahaan pemimpin dalam mempertahankan kawasan kekuasaannya ialah penemuan (Pembaharuan ) yang terus menerus.

c. Meningkatkan penggalan pasar. Selain mencari konsumen gres pada pasar yang baru, perusahaan juga sanggup meningkatkan jumlah konsumen pada penggalan pasar yang sudah dikuasai.

2. Market Challanger

Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa disebut "runner up" atau "Penyusul". Mereka sanggup menyerang Market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu perjuangan yang gencar merebut penggalan pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Dan mereka yang bersikap asal rnenerima tidak menggoncangkan pasar, disebut juga Market Follower.

Beberapa seni administrasi penyerangan yang bisa digunakan oleh market challanger :

a. Menetapkan sasaran straregi lawan.

Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar ialah memutuskan sasaran strategis dan menentukan lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan harus melaksanakan analisis persaingan yang sistematis. Sasaran 

strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatan penggalan pasar dengan impian akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya, market challanger sanggup menentukan salah satu dari tiga jenis perusahaan yang sanggup diserang yaitu: pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.
b. Memilih seni administrasi penyerangan.
Secara umum ada lima strateg penyerangan yang sanggup dipilih dan dilakukan market challanger :
  1. Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki sempurna berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih bersifat menyerang kekuatan lawan ketimbang titik lemahnya. Dalam serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, barga, dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya yang menggunakan seni administrasi ini ialah market challanger yang kuat.
  2. Serangan melambung. Prinsip pokok dart serangan modern ialah Konsentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan .Market challanger berpura-pura akan menyerang penggalan yang kuat sehingga lawan mengerahkan seluruh kekuatan ke penggalan tersebut, tetapi serangan yang sebetulnya akan diarahkan kebagian kelemahannya. Ada dua seni administrasi yang sanggup dilakukan oleh market challanger yaitu serangan geografis, yaitu serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik. Dan kedua ialah serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh market leader.
  3. Serangan mengepung. Serangan ini merupakan perjuangan menembus kawasan pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar-besaran terhadap seluruh pasar lawan dan pada dikala bersamaan perusahaan penantang memasarkan segala apa saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing, sehingga anjuran perusahaan ini mustahil ditolak oleh konsumen.
  4. Serangan lintas. Strategi ini ialah seni administrasi yang paling tidak langsung, serta menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing. Ada tiga pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan, diversifikasi kepasar geografis yang gres dan membuat produk yang lebih baik.
  5. Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan modal dengan menyerang pada banyak sekali wilayah lawan dengan serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya ialah untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan sanggup dilakukan dengan tindakan memotong harga secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan banyak sekali tindakan ilegal lainnya.
Selain ke lima seni administrasi penyerangan secara umum tersebut, terdapat seni administrasi yang lebih spesitik lagi bagi market challanger yaitu:
  1. Strategi pemotongan harga
  2. Strategi produk yang lebih murah
  3. Strategi produk prestise
  4. Strategi pengembang biakan produk
  5. Strategi penemuan produk
  6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
  7. Strategi penemuan distribusi
  8. Strategi pementingan biaya
  9. Strategi promosi yang intensif
3. Market Follower
 
Perusahaan menyerupai ini lebih suka mengatakan hal-hal yang serupa, biasanya dengan menjiplak produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan sifat khasnya kepada sasaran pasar, contohnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:
  1. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
  2. Mengikuti dari jauh. Dalam seni administrasi ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.
  3. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan bersahabat beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.
4. Market Nicher

Perusahaan menyerupai ini, menyandang banyak sekali nama seperti; penggarap relung pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market nicher menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang kondusif dan menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya market micher ialah perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pemasaran.

BAB V
PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan mempunyai Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.

Strategi pemasaran yang dibentuk hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.

Perusahaan yang berjaya dan bisa mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya ialah perusahaan yang telah berhasil memutuskan seni administrasi pemasarannya serta seni administrasi bersaingnya dengan tepat.

Adapun penentuan seni administrasi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin sanggup menerapkan stretegi tertentu yang terperinci tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri bisa menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka sanggup dipastikan perusahaan akan sanggup menentukan dengan baik seni administrasi pemasarannya serta seni administrasi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya. 

DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1990
Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 1993
Mc. Donald, Malcom H.B. Rencana Pemasaran, Arcan, Jakarta, 1995
Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000
Naisbitt, John, ,Global Paradox Avon Books, New York, 1995
Stanton, William, J, Prinsip Pemasaran, Erlangga, 1986
Sutojo Siswanto, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, LPPM, 1981
Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta,1992
O. Winardi, Manajemen Pemasaran, Sinar Baru, Bandung, 1981

Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com


EmoticonEmoticon