Sedulurtani.com Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Dalam Pot|Sedulur Tani
Buah Kelengkeng, Dimocarpus logan L. termasuk dalam famili Sapindaceae dan ordo dari Sapindales. Kelengkeng merupakan buah berbentuk bundar dan kecil dengan rasa manis, sehingga tak heran apabila banyak masyarakat yang menyukainya. Buah ini hampir menyerupai dengan buah leci, mulai dari rasa, ukuran, dan bentuknya, hanya saja warna dan tekstur kulitnya berbeda.
Meskipun berukuran kecil buah kelengkeng mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, sehingga baik untuk kesehatan. Gizi yang terkandung pada buah kelengkeng antara lain, vitamin B, vitamin C, kalsium, kalium, protein, fosfor, magan, zat besi, seng, karbohidrat, magnesium dan serat.
Manfaat dari buah kelengkeng, antara lain baik untuk mata, kesehatan tulang, mengurangi stress, sumber energi, antioksidan, meringankan sakit diare. Selain itu menambah nafsu makan pada anak, menyembuhkan luka, dan mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
Terdapat beberapa jenis kelengkeng yang biasa dibudidayakan diantaranya yaitu, pingpong, diamon river, dan kristal. Tanaman kelengkeng sanggup tumbuh mencapai ketinggian 40 meter pada lahan yang luas.
Bagi masyarakat perkotaan yang memeliki pekarangan rumah yang sempit tidak menutup kemungkinan apabila ingin menanam pohon kelengkeng dipekaranganya, yaitu dengan sistem Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot).
Sistem tabulampot mempunyai banyak keunggulan, diantaranya yang utama terperinci tidak memerlukan pekarangan yang luas, sanggup lebih intensif dalam perawatanya lantaran bersahabat dengan rumah, menyejukan lingkungan sekitar, dan secara estestika menambah keindahan pekarangan rumah.
Untuk menanam buah kelengkeng dalam pot perlu perawatan yang baik dan tepat, berikut ini yaitu cara budidaya tumbuhan kelengkeng dalam pot |sedulurtani :
1. Media tanam
Pohon kelengkeng sanggup tumbuh dengan baik pada ketinggian 200 – 600 meter diatas permukaan air bahari (mdpl). Selain biasa ditanam di suatu lahan, tumbuhan ini juga sanggup ditanam didalam pot. Untuk menciptakan tabulampot (tanaman buah dalam pot) tentunya kita perlu siapkan media utama yaitu pot berdiameter 40- 100 cm.
Untuk mendapatkanya kita bisa gunakan drum bekas minyak atau oli yang sudah dibersihkan dengan cara dipotong menjadi dua. Atau kita bisa membeli potnya yang berbahan semen maupun plastik di toko pertanian terdekat supaya terlihat lebih indah.
Selain pot media tanam yang kita gunakan yaitu tanah lempung, pasir halus, dan pupuk organik (kompos dan pupuk kandang) dengan perbandingan 35% : 30% : 35%. Untuk menciptakan tabulampot kelengkeng yaitu lengkah awal memasukan pupuk organik kedalam pot, kemudian masukan pasir halus dan juga tanah. Siram dengan air dan kondisikan media supaya lembab, dan mediapun siap untuk ditanami kelengkeng.
2. Pemilihan bibit
Untuk mendapat bibit kelengkeng kita bisa membelinya ditoko pertanian terdekat maupun secara online dengan harga Rp. 15.000,- Rp. 100.000, tergantung dari varietasnya. Jika kita ingin menciptakan bibit kelengkeng sendiri, sanggup kita lakukan dengan perbanyakan tumbuhan secara vegetatif menyerupai cangkok maupun sambung.
Perlu diperhatikan apabila kita ingin melaksanakan perbanyakan tumbuhan sendiri supaya menentukan indukan yang berkualitas, berbuah banyak, dan resisten terhadap hama dan penyakit.
3. Pemeliharaan tanaman
Setiap orang niscaya menginginkan supaya tumbuhan kelengkengnya berbuah cepat dan lebat. Bagi tumbuhan kelengkeng dari hasil perbanyakan vegetativ sanggup berbuah 1-4 tahun sehabis tanam. Cepat atau lambatnya berbuah tergantung dari perawatanya.
Untuk itu, perlu perawatan ekstra supaya taman berbuah cepat dan lebat. Perawatanya, antara lain penyiraman, pencahayaan, pemupukan, penyiangan, pemangkasan, dan pencegahan hama penyakit.
a. Penyiraman
Penyiraman begitu penting, lantaran air merupakan sumber dari kehidupan. Apabila tumbuhan kekurangan air maka akan menjadi layu, tetapi kalau terlalu banyak air juga tidak baik. Air yang berlebihan akan menciptakan media menjadi lembab, sehingga mensugesti kesehatan tanaman.
Untuk itu, lakukan penyiraman secara teratur supaya kondisi kelembaban media tetap terjaga. Saat ekspresi dominan kemarau lakukan penyiraman dua kali sehari pada waktu pagi dan sore. Sedangkan ketika ekspresi dominan hujan cukup lakukan penyiraman sehari sekali pada waktu pagi atau sore hari.
b. Pencahayaan
Tanaman kengkeng begitu suka terhadap sinar matahari. Untuk itu upayakan supaya tumbuhan kelengkeng mendaptkan sinar matahari. Karena apabila tumbuhan lengkeng kekurangan sinar matahari akan berdampak pada produktivitasnya yang akan menurun, bahkan tidak akan berbuah apabila ternaungi oleh sesuatu.
c. Pemupukan
Pemupukan harus dilakukan secara bijak, sempurna jenis dan sempurna takaran serta lakukan secara teratur. Dengan memeperhatikan hal tersebut maka tumbuhan akan tumbuh dengan optimal dan cepat berbuah. Pemupukan kimia dilakukan tiga kali dalam 1 tahun, pupuk yang dipakai NPK dan Urea secukupnya.
Cara pemupukan, yaitu dengan melubangi tanah disekitar tumbuhan dengan memakai sabit, kemudian masukan pupuk secukupnya dan kembali ditutup dengan tanah. Setelah itu, gres siram dengan air supaya pupuk sanggup diserap dengan baik oleh tanaman. Apabila ingin memakai pupuk organik berikan dua ahad sekali secukupnya supaya mendapat hasil dan kualitas yang baik.
d. Penyiangan
Lakukan penyingan dengan cara mencabut flora liar lain ataupun gulma sesering mungkin. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya pertumbuhan tumbuhan tidak terhambat oleh flora liar. Karena flora liar dan gulma juga menyerap nutrisi dalam media sehingga terjadi kompetisi antara tumbuhan liar dengan tumbuhan utama.
e. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan supaya tumbuhan menjadi rindang, percabanganya banyak, tidak terlalu tinggi dan berbuah lebat. Selain itu juga akan terlihat lebih indah dan menariki. Pemangkasan dilakukan sehabis tumbuhan kelengkeng sudah tumbuh tunas gres sebagai cabang sekunder.
Dalam pemangkasan disarankan memakai pola 1:3:9 dengan cita-cita calon bakal buah akan lebih banyak. Caranya ketika batang utama sudah tumbuh cabang primer pangkas dengan menyisakan tiga buah cabang primer.
Selanjutnya sehabis cabang primer sudah tumbuh cabang gres yaitu cabang, sekunder pangkas cabang sekunder dengan dengan menyisakan tiga buah cabang sekunder. Setelah itu biarkan saja hingga kelengkeng berbuah lebat.
4. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Selain perawatan tumbuhan juga dibutuhkan pengendalian hama dan penyakit supaya mendapat hasil yang maksimal. Hama dan penyakit merupakan kendala yang besar dalam budidaya tanaman, untuk itu perlu penanggulangan yang sempurna supaya budidaya berhasil.
Pengetahuan yang luas terkait hama dan penyakit sangat dibutuhkan supaya efektif dalam penangananya. Berikut ini yaitu pola hama dan penyakit yang sering menyerang tanman kelengkeng beserta cara mengatasinya :
a. Hama
Trusuk
Hama trusuk merupkan jenis hama yang menyerang batang, terutama batang pokok. Apabila jumlah hamanya banyak tentu saja akan menciptakan lubang yang banyak pula, sehingga menimbulkan kesehatan tumbuhan terganggu.
Tanaman yang diserang hama trusuk akan pertanda perubahan positif pada daunnya, yaitu berkembang menjadi kuning dan rontok. Selain itu cabang menjadi kering dan lama-kelamaan tumbuhan akan mati.
Pengendalian hama Trusuk : Menyemprotkan insektisida pada batang- batang yang terjangkit hama trusuk. Akan tetapi lebih baik kalau dilakukan pencegahan sebelum terjangkit dengan menyemprotkan insektisida pada batang- batang yang sehat terutama batang pokok.
Kelelawar
Kelelawar juga sangat merugikan lantaran selain memakan buah yang sudah masak, juga sanggup merontokan buah lainya yang masih muda. Untuk itu, penanaganan semenjak dini dibutuhkan untuk mengurangi kerugian tanggapan kelelawar.
Pengendalian : Ketika tumbuhan mulai berbuah brongsong dengan bungkus yang terbuat dari materi yang kuat, sehingga kelelawar tidak bisa untuk merusaknya. Kita bisa memakai bungkus dari anyaman bambu maupun sabut kelapa.
Penggerek batang
Larva ini melubangi pecahan kulit hingga kambium dan menggerek batang atau dahan melingkar hingga mengakibatkan mati ujung. Tanaman yang diserang hama ini ditandai dengan terdapatnya kotoran dan cairan yang berwarna kemerah – merahan dari bekas gerekan yang disertai larva, sehingga mengakibatkan distribusi hara dan air terganggu.
Serangan larva ini menimbulkan daun menjadi kuning dan rontok serta kesudahannya berakibat mati.
Pengendalian : Pemberian insektisida, menyerupai insektisida berbahan aktif karbofuran, pola : furadan, kurater, krisnadan.
Ulat
Hama ini menyerang segala jenis daun yang menimbulkan proses fotosintesis terganggu, sehingga mensugesti pertumbuhan tanaman. Selain menyerang daun, apabila tumbuhan sudah berbuah juga akan menyerang buahnya. Indikasi tumbuhan yang terjangkit ulat, yaitu daunya berlubang- lubang bahkan hingga habis dimakanya.
Pengendalian: Petik daun yang terjangkit ulat dan semprot dengan insektisida.
Thrips
Hama trips menyerang pada pecahan daun, terutama pada daun yang masih muda menyerupai pucuk daun. Hama tersebut menyerang dengan cara menghisap cairan daun, sehingga daun terlihat layu dan kering.
Pengendalian : penyemprotan dengan Insektisida seperti: AlfaMex, Pegasus, Curacron, Biocron, Samite, Omite, Catez, Bamex, Demolish, Agrimex, Caleb-tin dan sebagainya. Lakukan penyemprotan dengan takaran yang sesuai.
Kutu
Kutu menyerang hampir semua pecahan dari tumbuhan menyerupai ranting, daun, dan batang. Indikasinya , yaitu hampir semua pecahan tumbuhan mulai dari daun,batang, ranting, dan buah layu dan rusak.
Pengendalian: semprot dengan insektisida, menyerupai Decis2,5 ec, ataupun Perfecthin 400 ec.
b. Penyakit
Akar putih
Tanaman yang sakit disebabkan oleh jamur Rigidoporus lignosus ditandai dengan ciri-ciri daun menguning dan layu hingga berguguran hingga kesudahannya mati. Penyakit ini sering menyerang tumbuhan muda yang berumur kurang dari 10 tahun.
Pengendalian : Menyemprotkan fungisida atau mencabut tumbuhan yang terjangkit dan bakar supaya tidak menular ke tumbuhan lainya.
Busuk daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytopythora infestans yang menyerang pecahan pangkal buah dan juga daun. Indikasinya terdapat bercak hitam pada pangkal buah , daun, hingga pangkal daun.
Pengendalian : semprot dengan fungisida atau cabut tumbuhan yang terjangkit dan musnahkan dengan cara dibakar.
Black spot
Bintik- bintik hitam pada permukaan daun yang menimbulkan daun menguning dan rontok. Bintik tersebut disebabkan oleh cendawan yang diawali dengan munculnya bintik pada permukaan daun yang berbentuk bulatan kecil dan tepi bergerigi.
Pengendalian : semprot dengan fungisida yang berbahan aktif bitertanol, benomil, heksakonazol, dan difenoconazol.
Kapang daun
Penyakit ini disebabkan jamur Cladosporum fulvus Cke yang menyerang pecahan daun. Indikasinya pada permukaan daun terdapat spora berwarna coklat.
Pengendalianya : lakukan penyemprotan dengan fungisida.
Layu
Penyakit layu biasanya terjadi secara mendadak dan mengakibatkan kematian. Layu ini disebabkan oleh jamur yang menyerang sistem perakaran. Ciri- ciri tumbuhan yang terjangkit yaitu layu pada siang hari, terutama ketika terkena sinar matahari.
Pengendalian : cabut dan musnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menular, setalah itu ganti dengan bibit yang baru.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan apabila buah kelengkeng telah matang. Karena perlu kita ketahui kelengkeng merupakan buah non klimakterik. Artinya sehabis buah dipanen tidak ada perubahan respirasi, sehingga selama proses pematangan tidak terjadi proses perubahan rasa, aroma, warna, maupun bentuk.
Ciri- ciri buah kelengkeng yang sudah sanggup dipanen yaitu buahnya sudah besar, warnanya kuning kecoklat- coklatan cerah, dan juga rasanya manis. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau siang hari dengan cara memotong pangkal buah dengan pisau atau gunting yang besar dan tajam.
Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Dalam Pot|Sedulur Tani
Demikian artikel wacana Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Dalam Pot|Sedulur Tani, semoga bermanfaat. Follow Facebook saya di Facebook.
Baca juga : Cara Budidaya Tomat Meliputi Syarat Tumbuh Sampai Dengan Tekniknya
Sumber https://www.sedulurtani.com
EmoticonEmoticon