Kamis, 28 Juni 2018

Skripsi Hubungan Aktivitas Employee Relations Dan Kepuasan Komunikasi Karyawan Pt X Periode Maret-April Tahun Xxxx

(Kode ILMU-KOM-0006) : Skripsi Hubungan Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT X Periode Maret-April Tahun XXXX

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi yaitu karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang sanggup menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya pemberian yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan-tujuannya. Karyawan sanggup berkerja dengan baik apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak administrasi dan para karyawan sebagai bawahannya.
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi mempunyai kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana memberikan gosip dan mendapatkan gosip merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, pedoman gosip merupakan proses yang rumit, alasannya yaitu melibatkan seluruh bab yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan.
Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Organisasi mustahil berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, koordinasi kerja mustahil dilakukan. Komunikasi dalam organisasi merupakan bentuk interaksi pertukaran pesan antar anggota organisasi, baik komunikasi secara lisan maupun non verbal. Dalam fungsi public relations terdapat aneka macam macam bentuk hubungan yang sanggup dilakukan. Diantaranya yang umum dilakukan adalah, community relations, government relations, consumer relations, investor relations, media relations dan employee relations. Semua bentuk hubungan-hubungan tersebut diatur oleh public relations, dengan tujuan untuk mencapai pengertian publik (public understanding), kepercayaan publik (public confidence), pemberian publik (public support), dan kerjasama publik (public cooperation).1
Salah satu bentuk hubungan dalam public relations yang mengatur hubungan antara perusahaan dan para karyawannya yaitu employee relations. Employee relations dilakukan antara lain yaitu untuk membuat bentuk hubungan atau komunikasi dua arah yang baik antara pihak administrasi dengan para karyawannya dalam upaya membina kerjasama dan hubungan yang serasi di antara keduanya. Dengan kata lain, employee relations bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding), kerjasama (relationship) serta loyalitas diantara pihak administrasi dengan para karyawannya.
Aktivitas employee relations yang berlangsung dalam organisasi akan berdampak eksklusif terhadap iklim komunikasi dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi yang di dalamnya terdapat komunikasi yang merupakan hasil dari persepsi karyawan terhadap kegiatan komunikasi yang berlangsung di dalam perusahaan.
Dengan demikian apabila karyawan mempersepsikan bahwa kegiatan employee relations yang berlangsung dalam organisasi tidak membuat iklim komunikasi dalam kondisi yang baik di dalam organisasi, tentunya hal tersebut sanggup memberikan imbas terhadap sikap dan partisipasi karyawan dalam perusahaan. Sehingga hal tersebut mempengaruhi perjuangan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan sikap individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam berkerja, untuk mendukung para rekan sekerja lainnya untuk melaksanakan kiprah secara kreatif, dan untuk memperlihatkan gagasan-gagasan inovatif organisasi, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi.
Kegiatan employee relations bertujuan untuk mencipatakan iklim komunikasi yang sanggup membantu mencapai tujuan perusahaan, yaitu iklim komunikasi yang sanggup berkembang dengan baik, iklim komunikasi yang sanggup meningkatkan saling keterbukaan dan hubungan baik antara pihak administrasi dan setiap karyawan, iklim komunikasi yang berorientasi pada kepentingan karyawan, dan sanggup membangkitkan minat dan semangat kerja yang mengarahkan pada produktivitas kerja karyawan.
Pembahasan mengenai iklim komunikasi maka tidak lepas dari kepuasan komunikasi yang merupakan hasil dari iklim organisasi yang terdapat dalam organisasi. Kepuasan komunikasi ini cenderung menyoroti tingkat kepuasan individu dalam lingkungan komunikasinya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa iklim komunikasi tertentu mempunyai imbas terhadap keputusan dan sikap karyawan di dalam organisasinya. Maka setiap organisasi harus sanggup melaksanakan kegiatan employee relations yang sanggup membuat kepuasan komunikasi karyawan.
Menurut McNamara, keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu prinsip-prinsip pokok komunikasi informal organisasi.2 Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan pegawai, baik itu yang diselenggarakan di markas besar maupun di kantor- kantor cabang, dan juga konferensi tingkat nasional, merupakan program berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk membuat hubungan yang baik antara pihak administrasi dengan para pegawai. Dalam acara-acara tersebut, berlangsung suatu bentuk komunikasi yang paling efisien, yakni komunikasi tatap muka.3
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka kegiatan yang sanggup mempertemukan antara karyawan dengan atasannya yaitu salah satu bentuk kegiatan employee relations yang sanggup dilakukan oleh perusahaan. Salah satu bentuk employee relations yaitu pertemuan rutin antara karyawan dengan atasanya ibarat regular meeting. Regular meeting merupakan bentuk dari employee relations yang dilakukan perusahaan untuk membentuk iklim komunikasi yang positif dengan memelihara hubungan yang serasi antara perusahaan atau pihak administrasi dengan para karyawannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti hubungan kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting terhadap kepuasan komunikasi karyawan. Selain itu juga karena, hasil penelitian mengenai kepuasan komunikasi dalam organisasi merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi organisasi. Seperti yang yang dikatakan oleh Down:
“Kuesioner kepuasan komunikasi yaitu pusaka berharga. Dilandasi suatu proses pengembangan yang kokoh, mempunyai orientasi teoritis yang kaya, dan dipakai dalam aneka macam situasi organisasi, kuesioner ini terbukti merupakan sarana berguna, fleksibel, dan efisien untuk “meninjau” komunikasi organisasi”.4
Dalam penelitian ini penulis menentukan PT X sebagai objek penelitian. Alasan-alasan penulis dalam menentukan PT X sebagai objek penelitian adalah, alasannya yaitu PT X yaitu grup perusahaan PT X yang secara rutin melaksanakan kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting. Kegiatan regular meeting tersebut berlangsung secara rutin, setidaknya satu kali dalam setiap minggu. Oleh alasannya yaitu itu penulis merasa perlu untuk melaksanakan penelitian ini.
Menurut pendapat dari beberapa karyawan mengenai kegiatan regular meeting yang selama ini dilakukan, mereka menyampaikan bahwa regular meeting yang rutin dilakukan mempunyai imbas positif terhadap kepuasan dalam lingkungan komunikasi organisasi mereka. Mereka menilai bahwa regular meeting merupakan media yang baik untuk menjalin hubungan baik antara sesama karyawan, atau atasan dengan bawahannya. Melalui regular meeting karyawan juga mendapatkan informasi-informasi penting mengenai pekerjaan ataupun mengenai kebijakan-kebijakan gres dari perusahaan. Disamping itu ada juga karyawan yang menyatakan, bahwa regular meeting yang dilakukan tidak terlalu mempunyai dampak yang positif terhadap kepuasan dalam lingkungan komunikasi organisasi mereka. Karena mereka menilai bahwa semua pesan-pesan yang disampaikan dalam regular meeting sanggup disampaikan melalui media penyampaian pesan lainnya ibarat papan pengumuman, dan untuk berinteraksi antar sesama karyawan atau antara atasan dengan bawahan, sanggup dilakukan setiap ketika tanpa melalui kegiatan regular meeting.5
Tidak terlepas dari reputasi baik yang dimiliki oleh PT X sebagai suatu organisasi profit atas kualitas produk serta pelayanan jasanya, dan juga menurut fenomena yang telah disebutkan di atas, sehingga penulis merasa perlu melaksanakan penelitian ini, dan memberikan balasan atas fenomena tersebut. Adapun hipotesa dalam penelitian ini yaitu, dengan mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam penelitian ini, yaitu employee relations dalam bentuk regular meeting dan kepuasan komunikasi karyawan. PT X merupakan grup perusahaan dari PT X yang merupakan salah satu peusahaan besar di Indonesia dengan reputasi yang baik dan juga perusahaan yang telah usang eksis di Indonesia. Walaupun bukan perusahaan yang besar alasannya yaitu hanya mempunyai jumlah karyawan yang tidak lebih dari 60 orang, tetapi penelitian mengenai kegiatan employee relations dan kepuasan komunikasi juga perlu dilakukan pada perusahaan dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dilema dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui adakah hubungan antara kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting dan kepuasan komunikasi karyawan PT X ?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu, ingin mengetahui hubungan kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting dan kepuasan komunikasi karyawan PT X. Periode Maret hingga April XXXX.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini sanggup dilihat dari dua sisi, yaitu:
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup memberi donasi akademis dalam ilmu komunikasi bidang studi public relations perihal komunikasi organisasi, khususnya mengenai employee relations dan kepuasan komunikasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup memberikan citra dan juga materi masukan bagi perusahaan-perusahaan, khususnya bagi PT X mengenai kegiatan employee relations yang baik. Sehingga kepuasan komunikasi karyawan dalam organisasi melalui kegiatan employee relations dalam bentuk regular meeting sanggup tercapai.
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon