Isi Artikel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) likuiditas yaitu perihal yang menggambarkan posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk melunasi atau membayar kewajiban hutang sempurna pada waktu jatuh temponya.
Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyatakan bahwa rasio likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendek dengan memakai aktiva lancar.
Apa perbedaan likuiditas dan rasio likuiditas ?
Rasio likuiditas sanggup diartikan sebagai alat pengukur dari suatu likuiditas. Yang diantaranya ada cash ratio, current ratio, quick ratio.
Fungsi Likuiditas
Likuiditas mempunyai beberapa fungsi utama bagi perusahaan diantaranya:
1. Media untuk menjalankan acara sehari-hari
2. Sebagai antisipasi dana yang diperlukaan ketika ada kebutuhan mendesak
3. Memudahkan nasabah (bagi forum keuangan atau bank) yang ingin melaksanakan penarikan dana.
4. Sebagai point penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapat persetujuan investasi atau perjuangan lain yang menguntungkan.
Komponen Dasar Likuiditas
Engle dan Lange menyatakan bahwa Likuiditas mempunyai tiga komponen dasar yang saling berkaitan satu dengan lainnya guna menjaga tingkat likuiditas dan kestabilan ekonomi perusahaan atau organisasi. yaitu kerapatan, kedalaman, dan resiliensi.
1. Kerapatan, merupakan gap yang terjadi dalam harga yang disetujui dengan harga normal suatu barang.
2.Kedalaman, merupakan jumlah ataupun volume produk yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu.
3. Resiliensi, yaitu kecepatan perubahan harga menuju harga efisien sehabis berlangsungnya penyimpangan ataupun ketidakstabilan harga.
Rumus Likuiditas
- Current Ratio
Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan sanggup dipakai untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau hutang lancarnya.
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka artinya perusahaan semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban hutang lancarnya.
Apabila kesudahannya menawarkan Rasio lancar (current rasio) 1:1 atau 100% artinya aktiva lancar sanggup menutupi kewajiban jangka pendek dan akan lebih kondusif jikalau rasio lancar diatas satu atau diatas 100% maka akan perusahaan akan bisa membayar hutang lancarnya tanpa mengganggu operasi perusahaan.
Tingginya Rasio lancar sanggup menawarkan adanya uang kas yang berlebihan dibandingkan dengan acara atau kebutuhan atau adanya unsur aktiva yang rendah likuiditasnya ibarat persediaan yang berlebihan.
Tingginya tingkat rasio juga dikhawatirkan akhir tidak dipakai secara secara efektif oleh perusahaan. sebaliknya tingkat rasio yang rendah maka lebih rentan tetapi menawarkan bahwa aktiva telah dipakai dengan efektif.
Sebaiknya saldo kas dibentuk sesuai dengan tingginya tingkat perputaran piutang dan persediaan semoga tidak sia-sia.
- Quick Ratio
Rasio ini akan menawarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan memakai aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan alasannya persediaan akan membutuhkan waktu yang usang untuk diuangkandibandingkan dengan asset lainnya.
Quick asset ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Kaprikornus semakin besar rasio ini semakin baik.
Jika kesudahannya mencapai 1:1 atau 100&% maka ini akan berakibat baik jikalau terjadi likuidasi alasannya perusahaan akan gampang untuk menguangkan aktiva tersebut untuk membayar kewajibannya.
- Cash Ratio
Rasio ini dipakai untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara kas misalnya rekening giro.
Jika hasil rasio mengambarkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas atau setara kas dengan hutang akan semakin baik .
4. Rasio perputaran kas (cash turnover ratio)
Rasio ini akan menawarkan nilai relative antara nilai penjualan higienis terhadap kerja bersih. Modal kerja higienis merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar.
Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan higienis dengan modal kerja.
Rasio ini menawarkan seberapa besar penjualan untuk modal kerja yang dimiliki perusahaan.
4.Working Capital to Total Asset Ratio
Rasio ini sanggup menilai likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja.
Demikianlah klarifikasi tentang Pengertian Likuiditas, Rumus dan Contoh Rasio Likuiditas semoga bermanfaat untuk pembaca AkuntansiLengkap.com. Sekian dan terimakasih.
Kunjungi Juga:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
EmoticonEmoticon