Beberapa waktu yang kemudian sangatlah heboh kalangan intelektual. Hanya lantaran kiprah anak SD di Semarang. Perdebatan kusit dilakukan mengenai apakah sama 4x6 dengan 6x4? Namun hal yang paling umum dikenal ialah matematika merupakan sumber ketakutan bagi anak di sekolah.Matematika dicap sebagai perenggut kebahagian masa anak-anak. Menciptakan hal rumit yang katanya tidak berguna. Matematika dianggap sebagai hitungan baku dan rumus di atas kertas. Matematika tidak ada di dunia nyata. Dengan perkiraan tersebut membawa matematika hanya sebagai sasaran nilai di rapor, sasaran nilai untuk lulus. Matematika tidak membuat keterampilan hidup.
Jangan Menggunakan Matematika kalau tidak paham |
Bagaimana dapat ini menjadi sebuah lawakan dalam matematika? Oh tidak hanya matematika, ini lawakan bagi semua orang yang berpikir. Begini kalau belum tertawa, berikut cara tertawa dengan lawakan ini.
Dari beberapa tahun belakangan kalau mengikuti info tentu disebutkan bahwa r0k0k ialah penyebab kematian. Jika dibiarkan maka korban semakin banyak berjatuhan. Dari data WHO (badan kesehatan dunia di bawah PBB, di Indonesia katanya simpulan hidup yang disebabkan r0k0k mencapai 427.000 orang/tahun. Tentu WHO mengeluarkan data ini tidak sembarangan. Bahkan penulis pernah mengunjungi blog Tulus Abadi (tokok utama t0bacc0 control di negara kita).
Angka tersebut diperoleh pada tahun 2008. Tentu dari tahun ke tahun angka tersebut makin besar. Terkutuk sekali r0kok ini ya? Di sinilah pecahan yang harus anda baca baik-baik dan kalau perlu siapkan sepotong kertas untuk bernalar ria.
Ingat ‘setiap tahun 427.000 orang mati lantaran r0k0k di Indonesia’. Ketakutan yang timbul akan mematikan logika dan nalar. Bahkan sebagian dari kita mengabaikan angka tersebut, kalau sudah bertemu angka anda hanya dapat mengikut dan meng-iya saja. Maklum stress berat di sekolahan dengan yang namanya angka.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk Indonesia tahun 2008 sekitar 228.523.000. Tadi dikatakan ada 427.000 yang mati setiap tahun.
Sekarang kita akan buat sebuah perbandingan. 228.523.000 : 427.000 disederhankan menjadi 535,18 : 1. Agar lebih simpel kita bulatkan menjadi 535 saja. 535 :1. DARI ANGKA PERBANDINGAN TERSEBUT BISA DIKATAKAN DARI 535 ORANG AKAN MATI 1 ORANG PERTAHUN KARENA R0K0K. Jika kurang paham dengan paragraf ini, silahkan dibaca ulang dulu sebelum lanjut ke paragra berikutnya.
Sekarang kita lihat realita. Perhatikan populasi yang ada disekitar anda. Anda mempunyai keluarga, teman sekolah teman pergaulan, tetangga, teman facebook,pokoknya siapa saja yang anda kenal. Usahakann jumlah mereka 535 orang.
Jika telah ada 535 orang tersebut dalam pikiran anda. Sekarang kan tahun 2016- kita mundur sampai 2008. Artinya telah 8 tahun bukan.
Selama 8 tahun tersebut dalam 535 orang tersebut, harus mati 8 orang bukan lantaran gara gara r0k0k? Tapi nyatanya apa ada 8 orang mati? Kan tadi katanya : DARI ANGKA TERSEBUT BISA DIKATAKAN DARI 535 ORANG AKAN MATI 1 ORANG PERTAHUN KARENA R0K0K.
Jadi bagaimana? Apakah benar yang kampanye rokok bilang sebetulnya ADA 427.000 ORANG MATI GARA GARA R0K0K di Indonesia?
Ingat ya, 427.000 orang di Indonesia mati gara-gara R0K0K. Artinya tanpa pengecualian kan? Berlaku untuk semua orang Indonesia, termasuk anda juga. Dengan perbandingan sederhana tadi, apa kampanye rokok tersebut bukan hal terbelakang yang pantas ditertawakan? Bukan maksud kampanye mendukung per0k0k sih, sekali lagi mer0k0k memang kurang baik, tetapi untuk mengajak orang berbuat baik jangan lakukan hal bodoh. (Penulis : Iqbal Aji Daryono ; dengan perubahan seperlunya . Sumber : http://www.mojok.co/2014/10/kampanye-antirokok-cermin-kegagalan-pendidikan-matematika/) Sumber http://www.marthamatika.com/
EmoticonEmoticon