Minggu, 05 Agustus 2018

Skripsi Impression Management Penyiar Laki-Laki Di Station Radio

(KODE : ILMU-KOM-0077) : SKRIPSI IMPRESSION MANAGEMENT PENYIAR PRIA DI STATION RADIO



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Impression Management atau yang lebih dikenal dengan istilah pengelolaan kesan sering kali dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai profesi dan dituntut untuk mempunyai self image yang positif. Salah satu profesi tersebut antara lain penyiar laki-laki di station radio di Kota X.
Impression Management atau pengelolaan kesan di temukan dan dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959, dan telah dipaparkan dalam bukunya yang berjudul "The Presentation of Self in Everyday Life". Pengelolaan kesan juga secara umum sanggup didefinisikan sebagai sebuah teknik presentasi diri yang didasarkan pada tindakan mengontrol persepsi orang lain dengan cepat dengan mengungkapkan aspek yang sanggup menguntungkan diri sendiri atau tim.
Menurut Goffman, Impression Management dekat kaitannya dengan sebuah permainan drama, dimana pemeran pelakunya dibuat oleh lingkungan dan sasaran penontonnya. Tujuannya tak lain ialah untuk memperlihatkan penonton sebuah kesan yang konsisten yang dilandasi tujuan yang diinginkan oleh pemeran itu sendiri.
Kehidupan yang dijalani oleh seorang individu dengan banyak sekali kiprah yang dijalaninya setiap hari, mempunyai kesamaan dengan sebuah pementasan drama. Kehidupan diibaratkan sebuah teater, dimana interaksi sosial di atas panggung menampilkan peran-peran yang dimainkan oleh para pemeran tersebut. Seringkali sang pemeran tersebut tanpa sadar melaksanakan pengelolaan kesan (Impression Management), namun tak jarang pula pemeran tersebut dengan sengaja melaksanakan pengelolaan kesan (Impression Management) tersebut.
Disadari atau tidak dalam kehidupan dan proses interaksinya sehari-hari, banyak individu yang melaksanakan pengelolaan kesan khususnya kalau individu tersebut menjalani suatu profesi tertentu yang bersinggungan dengan khalayak ramai. Profesi tersebut juga menuntut individu mempunyai gambaran positif di kalangan khalayak ramai mirip contohnya profesi sebagai seorang penyiar radio.
Profesi penyiar laki-laki yang sedang berkembang hampir di seluruh station radio di kota X ketika ini di tuntut mempunyai self image yang baik dan positif. Self image tersebut sanggup diraih salah satunya dengan cara pengelolaan kesan yang dilakukan oleh penyiar laki-laki tersebut.
Pengelolaan kesan yang dilakukan oleh penyiar laki-laki dilakukan atas dasar tujuan tertentu yakni untuk membuat suatu kesan tertentu yang sanggup menambah gambaran positif dirinya di kalangan pendengar atau orang-orang yang berada di lingkungannya. Dimana pada balasannya sanggup menarik jumlah pendengar sebanyak mungkin.
Seorang penyiar khususnya penyiar laki-laki wajib sanggup melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga sanggup memperoleh jumlah pendengar yang sangat banyak atau sesuai dengan sasaran dari station radio yang menaunginya. Dalam buku "Broadcasting Radio" karangan A. Y. Triartanto dikatakan bahwa, "secara umum penyiar yakni unsur utama yang terdengar dalam produk siaran (program). Penyiar yakni juru bicara perusahaan bagi khalayak atau pendengar. Penyiar juga merupakan alat atau pelaku untuk mencapai sasaran perusahaan, disamping sebagai anggota perusahaan yang dipersiapkan untuk ikut serta dalam fungsi manajemen."
Penyiar sebagai ujung tombak siaran, tentunya identik sebagai representasi stasiun radionya. Dengan kata lain penyiar sanggup menjadi salah satu cermin identitas stasiun (station identity). Demikian pula penyiar radio sanggup dikatakan sebagai profesi yang vital. Disamping itu, seorang penyiar perlu menyadari bahwa dirinya merupakan representasi dari isi siaran dan gambaran perusahaan.
Mulut dan bunyi merupakan senjata utama bagi seorang penyiar. Karena hanya dengan bunyi ia sanggup memberikan informasi, pikiran, dan emosi kepada pendengarnya tanpa adanya gerak anggota badan lainnya yang terlihat sebagaimana penyiar televisi. Penyiar sanggup juga disebut layaknya seorang aktor. Kacaunya suasana hati dan pikiran yang sedang dirasakan, tidak perlu diketahui bahkan dirasakan pula oleh pendengarnya. Selain mempunyai bunyi yang standar, syarat utama lainnya untuk menjadi seorang penyiar antara lain, gemar berbicara, mempunyai wawasan yang luas, mempunyai kesukaan terhadap musik, menguasai alat-alat siaran, dan mengenali visi-misi, segmentasi pendengar serta kegiatan radio.
Trend profesi penyiar laki-laki berkembang pesat sesudah beberapa tahun terakhir ini banyak station radio siaran di kota X yang menjadikan perempuan sebagai sasaran utama pendengar dengan persentase lebih besar dari pada pendengar pria. Persentase tersebut memang relatif dan diubahsuaikan dengan segmentasi dan format radio siaran masing-masing. Dengan kata lain, persentase di suatu radio siaran bisa mempunyai kesamaan antara satu station radio siaran dengan yang lainnya, namun juga bisa berbeda namun tetap pada koridor persentase lebih besar untuk pendengar wanita.
Keputusan yang diambil oleh hampir seluruh stasiun radio siaran menjadikan sasaran pendengar perempuan yang lebih besar dari pada laki-laki didasari oleh sifat dasar perempuan yang cenderung konsumtif dan cenderung sebagai decision maker (pembuat keputusan) dalam hal berbelanja. Inilah yang menyebabkan banyak produsen yang menjadikan perempuan sebagai sasaran utama konsumen. 
Hal tersebut juga ditegaskan oleh seorang pakar di bidang broadcasting radio sekaligus pemilik dari sekolah siaran ternama DJ Arie menyampaikan : 
"Karena perilaku cewek yang cenderung konsumtif itulah banyak radio yang membidik cewek sebagai sasaran pendengar utamanya. Target utama pendengar cewek itulah yang dijadikan sebagai daya tarik ke pemasang iklan mereka. Sebenarnya kalau pemuda lebih konsumtif bisa jadi dijadikan sasaran utama, tidak menutup kemungkinan, soalnya kini aja pemuda udah suka gadget tapi cewek itu pernak-perniknya banyak. Dari situlah berawal pendengar cewek banyak dijadikan sasaran utama, biarpun di setiap radio bergotong-royong beda-beda. Yang akhirnya, banyak station radio memasang penyiar laki-laki sebagai salah satu strateginya. Dan bisa jadi alasannya itu juga kenapa penyiar pemuda jadi animo kini ini. Mungkin alasannya emang peluang jadi penyiar pemuda lagi dibuka selebar-lebarnya sama station radio." 
Pernyataan DJ Arie tersebut didasarkan atas pengalamannya selama beberapa tahun terakhir ketika menjabat sebagai kegiatan director dan manager on air di salah satu stasiun radio di Kota X. Selain itu, ia juga sering diminta untuk menjadi konsultan bagi beberapa stasiun radio di Kota X dan di beberapa kota lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, kalau diamati lebih jauh banyak iklan yang diputar di station radio siaran merupakan iklan jenis produk yang menjadikan perempuan sebagai sasaran utama konsumennya. Pihak stasiun radio akan menyesuaikan format dari perkembangan dunia bisnis radio tersebut. Mengingat pendapatan sebuah radio siaran berasal dari pemasangan iklan di stasiun tersebut
Sebagaimana dari pernyataan DJ Arie diatas, dimana banyak stasiun radio yang memasang seni administrasi untuk memperoleh jumlah pendengar khususnya pendengar perempuan sebanyak-banyaknya. Salah satu seni administrasi tersebut dengan cara menempatkan penyiar laki-laki lebih banyak dibandingkan penyiar wanita. Hal tersebut dikarenakan perempuan cenderung mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap lawan jenis begitupun terhadap penyiar. Penyiar laki-laki pun dianggap mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan seorang penyiar wanita. Berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun dalam mencetak penyiar-penyiar radio dan video jockey yang diantara telah yang menjadi broadcaster handal baik di ditingkat regional kota X maupun nasional, DJ Arie mempunyai pandangannya mengenai kelebihan penyiar laki-laki : 
"Kelebihan lainnya dari seorang penyiar pemuda itu biasanya pemuda lebih on beat”. Pendengar itu kan mendengarkan radio buat mendengarkan musik, nah mereka bakalan tambah bahagia kalau misalkan mendengarkan penyiar yang bisa on beat banget dengan musik. Nah kebetulan biasanya penyiar pemuda yang lebih on beat. Karena pemuda tuh biasanya lebih menghayati semua instrument dalam musik. Beda dengan penyiar cewek" 
Meski demikian, hal tersebut tidak berarti seorang penyiar laki-laki mempunyai pendengar yang terdiri perempuan secara keseluruhan. Tidak menutup kemungkinan pendengar laki-laki pun turut mendengarkan kegiatan siaran radio yang dibawakan oleh penyiar pria.
Berdasarkan perkembangan industri radio itulah, banyak stasiun radio di Kota X berlomba-lomba untuk menyuguhkan penyiar laki-laki dengan kualitas dan performa (Air Personality) on air yang memukau.
Profesi penyiar radio dalam bidang komunikasi, termasuk seorang komunikator. Hal tersebut dikarenakan penyiar radio memberikan suatu pesan kepada pendengarnya yang dalam hal ini menempati posisi sebagai komunikan. Dan dalam upaya memberikan pesan secara optimal tersebut dan memenuhi sasaran station radio yang menaunginya tersebut, mereka melaksanakan pengelolaan kesan semoga tercipta air personality yang memukau. Pengelolaan kesan tersebut salah satunya dilakukan dengan mengelola kesan mereka melalui simbol lisan dan non verbal.
Pengelolaan kesan yang dilakukan penyiar laki-laki tersebut sangat lumrah dilakukan dalam menjalani profesinya tersebut, guna menunjang air personality yang baik. Seorang penyiar laki-laki kalau telah berhasil membuat kesan di hadapan pendengarnya bahwa ia mempunyai air personality yang baik, maka ia akan semakin disukai oleh pendengarnya.
Dari uraian yang telah penulis ungkapkan dalam latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan duduk kasus penelitian sebagai berikut : "Bagaimana impression management seorang penyiar laki-laki di station radio di Kota X (Studi dramaturgi perihal pengelolaan kesan di kehidupan panggung depan dan panggung belakang pada diri seorang penyiar laki-laki di station radio kota X)?"

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang duduk kasus diatas, maka peneliti mengidentifikasi yang menjadi pokok duduk kasus yang akan diteliti yaitu sebagai berikut : 
1. Bagaimana impression management di kehidupan front stage (panggung depan) seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X?
2. Bagaimana impression management di kehidupan back stage (panggung belakang) seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X?
3. Bagaimana impression management seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yakni untuk menganalisa dan mendeskripsikan perihal impression management di kalangan penyiar laki-laki di station radio kota X.
2. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui impression management di kehidupan front stage (panggung depan) seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X.
b. Untuk mengetahui impression management di kehidupan back stage (panggung belakang) seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X.
c. Untuk mengetahui impression management seorang penyiar laki-laki di station radio Kota X.

D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini dibutuhkan sanggup mempunyai kegunaan bagi pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum, khususnya mengenai bidang kajian Impression Management. Terlebih lagi mengenai impression management pada diri seorang penyiar radio.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup melengkapi kepustakaan mengenai impression management dalam hal ini pada diri penyiar laki-laki di station radio di Kota X, sehingga sanggup mempunyai kegunaan bagi mahasiswa secara umum, dan mahasiswa kegiatan studi Ilmu Komunikasi pada khususnya. Serta sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti kajian yang sama.
b. Dari hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin mendapat informasi mengenai penyiar laki-laki di kota X khususnya perihal impression management, sehingga dibutuhkan pula sanggup memperlihatkan efek terhadap proses pembentukan persepsi pihak-pihak tersebut.
c. Penelitian ini dibutuhkan sanggup menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang komunikasi serta melatih kemampuan berfikir secara sistematis, juga sebagai proses mencar ilmu untuk sanggup mempertajam daya nalar.


Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon