Setelah Kurikulum 2013 sah akan dipakai di beberapa sekolah pada tahun pedoman gres 2013/2014 nanti menjadikan kekuatiran para guru semakin bertambah. Kenapa kekuatiran para guru semakin bertambah?, jam wajib 24 Jam Pelajaran (JP) jawabnya. Selain bagaimana sistem kurikulum 2013 ini, problem JP ialah problem yang harus ada solusi dari pemerintah perihal jam wajib 24 JP.
Pada Struktur kurikulum 2013 untuk SMA ada perubahan JP yang sangat signifikan di beberapa mata pelajaran, bagaimana struktur kurikulum 2013 ini di SMP, mari kita simak sebab '...apa pun yang terjadi kurikulum 2013 akan diterapkan...'.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban berguru untuk mata pelajaran dan beban berguru per ahad untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum ialah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem berguru dan pengorganisasian beban berguru dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem berguru yang dipakai ialah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban berguru dalam sistem pembelajaran menurut jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga citra mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menuntaskan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan posisi berguru seorang siswa yaitu apakah mereka harus menuntaskan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih banyak sekali pilihan.
STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTs
Beban berguru di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam berguru SMP/MTs ialah 40 menit.
Struktur Kurikulum SMP/MTs ialah sebagai berikut:
*Muatan lokal sanggup memuat Bahasa Daerah
Ekstra Kurikuler SMP/MTs antara lain:
➲ Pramuka (Wajib)
➲ OSIS
➲ UKS
➲ PMR
Kelompok A ialah mata pelajaran yang memperlihatkan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B ialah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya menjadi dua mata pelajaran yang terpisah. Untuk seni budaya didalamnya terdapat pilihan yang diadaptasi dengan minat siswa dan kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan perilaku peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan perihal bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta acara masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan banyak sekali keunggulan wilayah nusantara.
BEBAN BELAJAR
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam berguru per ahad dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan usang berguru untuk setiap jam berguru di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.Dengan adanya embel-embel jam berguru ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru mempunyai keleluasaan waktu untuk menyebarkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian isu sebab penerima didik perlu latihan untuk melaksanakan pengamatan, menanya, asosiasi, dan komunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon penerima didik sebab mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam berguru memungkinkan guru melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar.
Mata pelajaran ialah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Untuk kurikulum SMP/MTs organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antar kelas dan keharmonisan antarmata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga struktur Kurikulum SMP/MTs menjadi lebih sederhana sebab jumlah mata pelajaran dan jumlah materi berkurang.
Khusus untuk muatan lokal, Kompetensi Dasar yang berkenaan dengan seni budaya, dan keterampilan, serta bahasa tempat sanggup diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan tempat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Untuk lebih terang perihal Kurikulum 2013 dan Kompetensi Inti/ Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 sanggup dilihat di link bawah ini:
➨ Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SD
➨ Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SMP
➨ Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SMA
Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
EmoticonEmoticon