Rabu, 09 Januari 2019

Christa, Salah Satu Pemenang First Class Honour Menjelaskan Kenapa Mencar Ilmu Matematika

 Salah Satu Pemenang First Class Honour Menjelaskan Kenapa Belajar Matematika Christa, Salah Satu Pemenang First Class Honour Menjelaskan Kenapa Belajar MatematikaSeandainya dari seribu penduduk Indonesia disurvei dan ditanya apakah mengenal Christa Lorenzia Soesanto, salah satu pemenang first class honour dalam ajang 12th Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest 2008. Mungkin yang mengenal Christa ini kesudahannya akan mendekati nol, alasannya ialah Christa ini hanyalah anak SD yang memiliki impian besar untuk Indonesia.

Apa yang disampaikan Christa seetelah mengikuti 12th Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest 2008 yang diadakan di Hongkong, 12-16 Juli 2008, mengaku akan terus menekuni bidang studi matematika dengan harapan sanggup mengharumkan nama bangsa dan negara, supaya orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh,".

akan terus menekuni bidang studi matematika dengan harapan sanggup mengharumkan nama bangsa dan negara, supaya orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh

Sebuah impian yang sangat mulia dari seorang anak wanita dan masih berstatus sebagai pelajar di SD (SD). Apa yang disampaikan Christa diatas kiranya sanggup dibantu oleh orang renta dan terkhusus guru dalam memperkenalkan matematika kepada anak-anak.

Christa ialah salah satu dari jutaan anak yang bergotong-royong sangat ingin mempelajari matematika, tetapi alasannya ialah pendekatan dan taktik yang salah dilakukan oleh guru sehingga pandangan anak terhadap matematika menjadi berubah. Sehingga secara umum matematika di mata belum dewasa ialah sesuatu yang sangat menakutkan.

Dengan saling menyebarkan informasi yang kita miliki ialah salah satu cara kita semoga sanggup lebih gampang dalam memahami sesuatu hal yang belum kita pahami. Pada postingan sebelumnya kita telah coba menyebarkan informasi tetang pendekatan pembelajaran, kini kita coba berdiskusi dan saling menyebarkan perihal taktik pembelajaran.

PENGERTIAN STRATEGI

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan, selanjutnya diturunkan ke dalam taktik pembelajaran. Strategi dalam acara pembelajaran sanggup diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas.

Dalam pengertian sempit bahwa istilah taktik itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan.

Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur taktik dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan memutuskan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan menentukan jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh semenjak titik awal hingga dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan memutuskan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil sikap dan langsung penerima didik.
  2. Mempertimbangkan dan menentukan sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa taktik pembelajaran ialah suatu acara pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa semoga tujuan pembelajaran sanggup dicapai secara efektif dan efisien.

Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, (Wina Senjaya, 2008) menyebutkan bahwa dalam taktik pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa taktik intinya masih bersifat konseptual perihal keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran sanggup dikelompokkan ke dalam dua bab pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008).

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, taktik pembelajaran sanggup dibedakan antara taktik pembelajaran induktif dan taktik pembelajaran deduktif.

Mudah-mudahan klarifikasi sederhana perihal pengertian Strategi Pembelajaran ini membantu dan para guru dengan taktik pembelajaran yang sempurna akan menghasilkan 'Christa' yang banyak, dimana belum dewasa mencintai matematika.

Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
 Salah Satu Pemenang First Class Honour Menjelaskan Kenapa Belajar Matematika Christa, Salah Satu Pemenang First Class Honour Menjelaskan Kenapa Belajar Matematika


Sumber http://www.defantri.com


EmoticonEmoticon