Pengertian Definisi 1977
Sumber http://magister-pendidikan.blogspot.com
Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu daerah desain, daerah pengembangan, daerah pemanfaatan, daerah pengelolaan, dan daerah penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek berguru manusia. (AECT 1977).
Teknologi Instruksional ialah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar.(barbara and sheels 1994). Definisi ini lebih operasional dari pada rumusan tahun 1977 yang berdasarkan saya terlalu rumit. Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu daerah desain, daerah pengembangan, daerah pemanfaatan, daerah pengelolaan, dan daerah penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Seorang teknolog pembelajaran bisa saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu daerah tersebut.
Teknologi Instruksional ialah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar.(barbara and sheels 1994). Definisi ini lebih operasional dari pada rumusan tahun 1977 yang berdasarkan saya terlalu rumit. Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu daerah desain, daerah pengembangan, daerah pemanfaatan, daerah pengelolaan, dan daerah penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Seorang teknolog pembelajaran bisa saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu daerah tersebut.
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TP)
A. Defenisi TP sebelum tahun 1994
1) Definisi AECT 1963
Komunikasi audio visual ialah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendisain dan memakai pesan guna mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi: a) mempelajari kelemahan dan kelebihan, yang unik maupun relatif, dari pesan baik yang diungkapkan dalam bentuk gambar, maupun yang bukan, dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses belajar, dan b) penstrukturan dan sistematisasi pesan oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan, administrasi dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya ialah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pebelajar (orang yang belajar) secara maksimal (Ely, 1963:18-19).
2) Definisi Komisi 1970
Dalam pengertian yang lebih umum (teknologi pembelajaran) berarti media yang lahir sebagai akhir revolusi komunikasi yang sanggup digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah: televisi, film, OHP, komputer dan pecahan perangkat keras maupun lunak lainnya. merupakan perjuangan sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses berguru dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian perihal proses dan komunikasi pada insan yang memakai kombinasi sumber insan dan non-manusia semoga berguru sanggup berlangsung efektif (Commision on Instructional Technology,1970:21).
3) Definisi Silber tahun 1970
Teknologi pembelajaran ialah pengembangan (riset, disain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan) serta pengelolaan perjuangan pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik, dengan tujuan memecahkan masalah berguru (Silber, 1970:21).
4) Definisi MacKenzie dan Eraut 1971
Teknologi pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan sanggup dicapai (seperti yang dikutip oleh Ely,1973:52).
5) Definisi AECT 1972
Teknologi pendidikan ialah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi berguru pada insan melalui perjuangan sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan aneka macam macam sumber berguru serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut (AECT , 1972:36).
6) Definisi AECT 1977
Teknologi pendidikan ialah proses kompleks yang terintegrasi meliputi: orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek berguru pada insan (AECT , 1977:1).
Dalam defenisi sebelum 1994 terdapat beberapa istilah dan orientasi yang muncul yang digunakan dalam . Hal yang sangat terperinci tampak ialah istilah yang digunakan dalam beberapa defenisi tersebut antara lain:
- Defenisi Tahun 1963 memakai istilah dengan komunikasi audiovisual. Orientasi pada defenisi ini ialah teori dan praktek serta kawasannya meliputi: perencanaan, penggunaan, pengelolaan dan pengembangan.
- Defenisi tahun 1970 memakai istilah yang sama dengan tahun 1994 yaitu teknologi pembelajaran yang berorientasi kepada praktek dan kawasannya meliputi: perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.
- Defenisi tahun 1971 memakai nama teknologi pendidikan. Sedangkan orientasi dan kawasannya belum dijelaskan pada defenisi tahun ini.
- Defenisi tahun 1972 memakai nama teknologi pendidikan yang berorientasi kepada praktek dan kawasannya meliputi pengembangan, pangaturan, penentuan, penggunaan, dan pengelolaan.
- Definisi tahun 1977 memakai istilah teknologi pendidikan dan berorientasi kepada teori dan praktek. Dalam orientasi tersebut daerah dalam defenisi ini meliputi menganalisis, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola.
Adanya perbedaan istilah yang digunakan sering menimbulkan aneka macam duduk masalah dalam penggunaan istilah teknologi pembelajaran. Penggunaan istilah “educational” dan “instructional” oleh masing-masing pakar mempunyai alasan tersendiri. Seperti educational membantu mempertahankan fokus yang lebih luas untuk bidang TP, dan instructional lebih berkonotasi pada lingkungan sekolah. Namun dengan adanya perbedaan tersebut tidak merupakan satu perpecahan dalam mengkategorikan dari masing-masing istiah tersebut. Istilah tersebut tetap akan terpakai sesuai dengan tujuan dari masin-masing penggunaannya. Karena teknologi pembelajaran merupakan pecahan dari teknologi pendidikan, dalam pengertian bahwa teknologi pembelajaran merupakan bentuk operasional dari teknologi pendidikan.
B. Defenisi TP 1994 dan Komponen-komponennya
Definisi teknologi pembelajaran ialah teori dan praktek dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Menurut definisi 1994, komponen , meliputi:
1) Teori dan praktek
Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan. Praktek juga sanggup memberi konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
2) Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula daerah pengembangan telah menjadi matang dan memperlihatkan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, daerah pemanfaatan secara teoritis maupun simpel masih belum berkembang dengan baik. Meskipun aneka macam perjuangan telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih tetap saja kurang mendapat perhatian. Sedangkan daerah pengelolaan selalu ada dalam bidang alasannya ialah sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan diri pada penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini ialah penilaian formatif.
3) Proses dan sumber
Proses ialah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses meliputi tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran. Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistim pelayanan, materi pembelajaran dan lingkungan. Sumber berguru tidak terbatas hanya materi dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga meliputi tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber berguru meliputi apa saja yang sanggup digunakan untuk membantu setiap orang untuk berguru yang menampilkan kompetensinya.
4) Untuk keperluan belajar
Tujuan teknologi pembelajaran ialah untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa berguru menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau sikap seseorang alasannya ialah pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960) memperlihatkan bahwa unsur-unsur pada proses berguru dengan proses komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari akhir balasan tersebut.
Alasan utama dibentuknya defenisi yang gres dalam teknologi pembelajaran adalah:
- Teknologi pembelajaran berkembang dari suatu gerakan menjadi suatu bidang dan profesi sehingga sangat terperinci posisi teknologi pembelajaran di dunia pendidikan.
- Adanya pendapat bahwa defenisi yang baik harus meliputi bidang kerja dari mahir teori dan praktisi.
- Proses maupun produk sangatlah penting dalam bidang alasannya ialah itu perlu kejelasan dari suatu proses terhadap hasil yang dimaksud dari satu bidang tersebut.
- Istilah-istilah yang terlalu banyak dan membingungkan baik oleh semua warga teknologi pembelajaran harus dihilangkan dalam defenisi sehingga maksud dan tujuan dari defenisi lebih terperinci dan mengerti.
- Perkembangan dunia pendidikan membutuhkan segala aspek dalam daerah teknologi pembelajaran sehingga perlu kesempurnaan dalam daerah yang dibidangi oleh teknologi pembelajaran.
Beberapa perbedaan antara defenisi tahun 1977 dengan defenisi 1994 antara lain:
- Perubahan istilah teknologi pendidkan menjadi teknologi pembelajaran
- Penekanan orientasi pada defenisi tahun 1977 pada praktik, sedangkan orientasi pada defenisi tahun 1994 meliputi dua bidang yaitu teori dan praktik.
- Pada defenisi tahun 1977 daerah kerja bidang teknologi pembelajaran meliputi menganalisis, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola. Sedangkan dalam defenisi tahun 1994 meliputi lima daerah antara lain perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan, dan pengevaluasian.
C. Berbagai istilah-istilah umum di bidang TP
- Anchored Insruction: Teknik membuat situasi pembelajaran dalam aneka macam kehidupan aktual (sering secara simulasi) untuk membantu refleksi, transfer dan pemecahan masalah dalam peringkat yang lebih tinggi (Cognition and Technology Group at vanderbilt, menyerupai diringkas dalam Richey, 1993a:19).
- Aptitude-Treatment Interaction (Interaksi Perlakuan-Bakat): Interaksi diferensial antara talenta pebelajar dan perlakuan pembelajaran.
- Audiovisual Aids (Alat Bantu Pandang Dengar): Materi atau media pembelajaran yang menekankan panduan indera pendengaran dan penglihatan tetapi adakala digunakan untuk mendiskripsikan semua materi dan media pembelajaran selain materi cetak konvensional (Ellington dan Harris, 1986:17)
- Authoring: Penggunaan bahasa atau sistim kepengarangan (dengan komputer) untuk mendisain dan mengembangkan pembelajaran.
- Authoring Language: Bahasa kompueter yang didisain untuk mengembangkan pembelajaran berbantuan komputer dan yang menghendaki pemakai untuk mempunyai pengetahuan khusus perihal pemograman komputer (Schwier, 1987:171)
- Behavioral Psychology (Psikologi Prilaku): Aliran psikologi yang berpegang bahwa semua sikap organisme sanggup dijelaskan dalam hubungan stimulus-respon (Ellington dan Harris, 1986:21)
- Certification (Sertifikasi): Pengakuan resmi mengenai kompetensi profesional.
- Code of Ethics (Kode Etik): Prinsip-prinsip yang dimaksud untuk membantu anggota suatu bidang secara individual atu kolektif dalam menegakkan sikap profesional yang tinggi
- Cognitive Psychology (Psikologi Kognitif): Cabang psikologi yang mempelajari bagaimana individu memperoleh, memproses, dan memakai informasi (Heinich, Molenda dan Russel, 1993:442)
- Competency (Kompetensi): Pengetahuan, keterampilan atau sikap yang sanggup ditunjukkan pebelajar pada tingkat yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
- Computer Based Technology (Teknologi Berbasis Komputer): Cara untuk menghasilkan atau menyajikan materi dengan memakai sumber berbasis mikroprosesor
- Conceptual models (Model Konseptual): Model yang mendefinisikan, menjelaskan, medeskripsikan hubungan antara variabel hasil sintesis berdasarkan pada ilmu dan penelitian yanmg terkait. Model sanggup mempunyai bentuk yang beragam; sanggup berbentuk deskriptif naratif atau taksonomi, formulasi matematis atau visualisasi (Richey, 1986:24,27)
- Conditions of Learning (Eksternal): Peristiwa khusus dan unik dan memungkinkan berguru (Gagne dan Driscoll, 1988:83), khusnya insiden yang mengandung stimuli yng ada di luar diri pebelajar menyerupai penjadwalan, pengurutan dan organisasi penyajian (Gagne, Brigs, Wage 1992)
- Condition of Learning (Internal): Peristiwa khusus dan unik yang memungkinkan berguru (Gagne dan Driscoll, 1988:83) khususnya insiden yang sesuai dengan kondisi pikiran pebelajara untuk menangani kiprah belajar, dengan kata lain kondisi itu merupajkan kemampuan individu pebelajar yang sudah dimiliki sebelumnya (Gagne, Brigs, Wager 1992:9)
- Confirmatin Evaluation (Evaluasi Konfirmasi): Proses memilih apakah pebelajar bisa meningkatkan tingkat kompetensinya dan materi tetap efektif. Evaluasi ini terjadi berkelanjutan sesudah periode formatif dan sumatif.
- Constructivsm (konstruktivisme): Aliran psikologi yang berpegang bahwa berguru terjadi alasannya ialah pengatahuan personal yang disusun oleh pembelajar yang aktif dan independen yang memecahkan masalah dengan menarik makna dari pengalaman dan konteks terjadinya pengalaman.
- Cost Effectiveness (Efektivitas Biaya): Teknik untuk mempertimbangkan biaya dan hasil sesuatu yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
- Criterium-Referenced Measurement (Pengukuran Acuan Patokan) : Teknik untuk memilih penguasaan pebelajar mengenai isi yang sudah ditentukan.
- Delivery system (Sistem Penyebaran): Metode (kombinasi media dan pendukung) untuk mengorganisasikan pendistribusian materi pembelajaran, dan digunakan untk menyajikan informasi pembelajaran kepada pebelajar (Ellington dan Harris, 1986:47).
- Delivery System Management (Manejemen Sistem Penyebaran): Meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian atas metode yang digunakan untuk mengorganisasi pendistribusian bahan. Merupakan kombinasi medium dan metode penggunaan yang digunakan untuk menyajikan informasi pembelajaran kepada pebelajar (Ellington dan Harris, 1986:47).
- Design (Disain): Menspesifikasi kondisi belajar, juga merupakan satu daerah dalam bidang teknologi pembelajaran.
- Development (Pengembangan): Proses menerjemahkan spesifikasi disain menjadi bentuk fisik juga merupakan satu daerah dalam bidang teknologi pembelajaran.
- Development research (Penelitian pengembangan): Studi sistematis perihal disain, pengembangan, dan penilaian program, proses dan produk yang harus memenuhi kriteria konsistensi internal dan efektifitas.
- Difussion of inovations (Difusi Inovasi): Proses berkomunikasi melalui taktik yang berkala dengan tujuan untuk diadopsi.
- Dissemination (Deseminasi): Usaha sengaja atau sistematis semoga orang lain menyadari adanya pengembangan dengan jalan berbagi informasi (Ellington dan Harris, 1986:51).
- Distance Education (Pendidikan Jarak Jauh): Situasi pembelajaran dimana pebelajar secara fisik terpisah jauh dari sumber asal yang ditandai dengan terbatasnya saluran terhadap guru dan rekan berguru lain (Heinich, Molenda dan Russel, 1993:443).
- Distance Learning (sama dengan distance education)
- Dynamic Visuals Image (Kesan Visual Dinamik): Gambaran visual yang ditanggapi bergerak.
- Educational Technology (Teknologi Pendidikan)
- Effectiveness (Efektivitas): Sejauh mana intervensi memenuhi tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan.
- Efficiency (Efisiensi): Pencapaian tujuan secara irit dalam pemakaian sumber.
- Elaboration (Elaborasi): Memberikan informasi rinci yang menghubungkan konsep gres dengan pengetahuan awal yang relevan. Elaboarsi sanggup memakai proses deduktif (ekspositori) atau induktif/eksperiensial (Leshin dan Reigeluth, 1992: 206).
- Electronic performance support system (EPPS)/Sistem Penunjang Kinerja Elekronik: Kombinasi komponen perangkat keras dan dan perangkat lunak yang memperlihatkan infobase (informasi dasar), expert system (sistem unggulan), derma dan sarana kerja serta unsur-unsur lain untuk mendukung pelaksanaan tugas.
- Evaluation (Evaluasi) : Proses penentuan kesesuaian pembelajaran dan belajar; juga merupakan suatu daerah dalam bidang .
- Evaluation Research (Penelitian Evaluatif): Penelitian dengan mengumpulkan data untuk pengambilan keputusan, dengan maksud untuk membuktikan, memperbaiki , memperluas atau tidak melanjutkan proyek atau program.
- Expert System (Sistem Pakar): Program Komputer, yang disusun oleh suatu tim mahir materi dam pemograman, yang mengajar pebelajar bagaimana memecahkan kiprah yang kompleks melalui penerapan pengatahuan yang tepat dari bidang kajian (Heinich, Molenda dan Russel, 1993:443).
- Formative Evaluation (Evaluasi Formatif): Pengumpulan informasi mengenai kesesuaian produk atau acara pembelajaran, dan memakai informasi untuk pengembangan lebih lanjut.
- Formative Experimentation (Eksperimentasi Formatif): Penelitian yang memakai pendekatan coba-coba (trial and error) skala kecil untuk mengkaji satu variabel dalam konteks kehidupan nyata.
- Front-end Analysis (Analisis Tahap Awal): Terselesaikannya tahap awal proses disain, menyerupai analisis kebutuhan, tujuan umum, tujuan khusus dan pengorganisasian satuan pelajaran (Briggs, 1977:xviii).
- Functional Job Analysis (Analisis Pekerjaan Fungsional): Teknik untuk memilih kelengkapan kiprah yang dilakukan, dengan pengelompokkan dalam bentuk kata, orang dan benda, dan kemudian mengindentifikasikan tingkat kesulitan serta jumlah pembelajaran yang diperlukan.
- Functions of the Field (Fungsi Bidang Studi): Tugas dan kiprah yang dilakukan para profesional dalam bidang studi.
- Implementation (Implementasi): Penggunaan materi atau taktik pembelajaran dalam keadaan aktual (tidak disimulasikan).
- Inductive Learning (Belajar Induktif): Strategi pengajaran (belajar) yang berlangsung sebagai berikut: penerjunan dalam situasi problematis nyata, pengembangan hipotesis, pengujian hipotesis, pencapaian kesimpulan (yang utama). Juga dikenal sebagai metode penemuan/discovery ( Heinich, Molenda dan Russell, 1993:443).
- Information Mangement (Manajemen Informasi), meliputi: perencanaan, monitoring dan pengawasan penyimpanan, transfer atau pemrosesan informasi dengan maksud untuk menyediakan sumber belajar.
- Installation (Instalasi): Pemakaian materi, taktik atau acara pembelajaran secara tetap atau setengah tetap, biasanya dengan memasukkannya ke dalam kurikulum.
- Institutionalization (Pelembagaan): Penggunaa penemuan pembelajaran secara rutin dan terus-menerus dalam struktur dan budaya organisasi.
- Instructional Technology (): Teori dan praktek dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilian proses dan sumber untuk belajar.
- Instructional Strategy (Strategi Pembelajaran): Spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan insiden dan acara dalam sebuah pelajaran.
- Instructional System (Sistem Pembelajaran): Keseluruhan paket materi, tes, petunjuk pebelajar, petunjuk guru yang diberikan untuk mencapai tujuan satuan pembelajaran, perkuliahan atau kurikulum, bersama dengan semua kegiatan pendukung dan proses yang diharapkan untuk mengoperasikan sistem yang dirancang untuk dilaksanakan (Briggs, 1977:xxi).
- Instructional System Design/ISD (Disain Sistem Pembelajaran): Prosedur terorganisir untuk mengembangkan materi atau acara pembelajaran yang meliputi tahap-tahap analisis (pendefenisian apa yang dipelajari), disain (menspesifikasi bagaimana seharusnya berguru terjadi), pengembangan (penulisan atau produksi materi), implementasi (pemakaian materi atau taktik dalam konteks), dan penilaian (penentuan kesesuaian pembelajaran).
Sumber http://magister-pendidikan.blogspot.com
EmoticonEmoticon