Sabtu, 24 Juni 2017

Teori Evolusi Charles Darwin

TEORI EVOLUSI CHARLES DARWIN

Sobat ada yang  pernah denger teori darwin ngak ? 
Tentang asal seruan insan dari monyet. :-D kira kira bener ngak yah ?
Sebelum mendefinisikan/menjelaskan teori darwin saya berterima kasih kepada :
Drs. Bambang Agus Suripto, SU., M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM)
Karena ini saya ambil dari blog pribadinya. makasih pak atas pemberian ijin kepada saya untuk menshare kembali materi yang sangat mempunyai kegunaan ini. :-)


eksklusif baca aja deh. :-)
“In 1831 the Englishman set forth on his famous vayage in the Beagle. After 28 years he published Origin of Species, which revolutionized man’s view of nature and his place in it” (Loren C. Elseley, February 1956)


Pendahuluan
Sejak dahulu kala insan selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi majemuk tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup yaitu perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang usang dan diturunkan, sehingga usang kelamaan sanggup terbentuk species baru: evolusi yaitu perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi yaitu perubahan abjad adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
Idea perihal terjadinya evolusi biologis sudah usang menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara banyak sekali teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling sanggup teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup kini berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan perihal teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin beropini bahwa berdasarkan rujukan evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.
Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin menerima tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), pinjaman dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang kini kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni menyerupai yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).
Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita perihal keberadaan makhluk dan alam semesta.
Perkembangan Teori Evolusi Darwin
1. Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)
  • 1831-1836: Perjalanan maritim dengan kapal Beagle.
  • 1844: Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah selesai.
  • 1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota Royal Society, berisi perihal ekspansi ide dari Malthus. Makalah bersama oleh Darwin dan Wallace di lembaga Society.
  • 1859: Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection”
  • 1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin
  • Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi buku “Descen of Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and Animals” (1871).
Buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959 ini, berdasarkan indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis lain (selain kitab suci) selama ini.
2. Perkembangan Teori Evolusi
Banyak hal dan pemikiran mahir lain yang mensugesti perkembangan teori Darwin, antara lain:
  • Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
  • Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mensugesti makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
  • Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menjadikan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
  • Pendapat beberapa mahir menyerupai Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1. Spesies yang hidup kini berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, biro tunggal penyebab terjadinya evolusi yaitu seleksi alam. Seleksi alam yaitu “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.
Secara umum, jawaban mahir lain terhadap teori Darwin adalah:
a. Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan (Universal Creation).
b. Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan Thomas Henry Huxley (1825-1895).
c. Mendapat kritik dan pengkayaan dari banyak mahir antara lain Morgan (1915), Fisher (1930), Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).
Dengan banyak sekali perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya biro penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada pelengkap faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, pedoman gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang kini kita seirng disebut Neo-Darwinian atau Modern Systhesis.
Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi lantaran adanya:
a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
c. Produksi varian gres melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).
d. Kompetisi antar individu lantaran keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.
e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan beruntung) yang masih sanggup bertahan hidup dari kompetisi.
Implikasi Teori Evolusi Darwin
1. Asal Usul Spesies
Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup kini berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:
a. Kelompok yang beropini bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.
b. Kelompok “Creationist” yang beropini bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.
c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang beropini bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak tepat dari rujukan umum “archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tumbuhan (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekauatan supranatural dalam pembentukan spesies yaitu tidak ilmiah. Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz) Darwin bisa menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di halaman 435, menyimpulkan bahwa klarifikasi Owen pada duduk kasus archetype yaitu “interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang penting. Kemudian sehabis Owen lebih keras lagi menentang teorinya. Darwin pada edisi berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan klarifikasi ilmiah”. Menurut Darwin klarifikasi perihal “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek moyang yaitu ilmiah, sementara klarifikasi terkait dengan archetype tidak ilmiah. Oleh lantaran Darwin memandang duduk kasus ini sebagai proses, sementara konsep archetype adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut paham Materialisme.
2. Seleksi Alam
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan biro utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya menyerupai deret ukur, dan sebagai kesudahannya cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan belahan kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar lainnya tereliminasi.
Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam yaitu segala proses yang mengakibatkan pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke generasi berikutnya.
Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih adaptif (superior) berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun bila semua keturunan sanggup bertahan hidup dalam beberapa generasi. Contohnya yaitu pada jenis fauna yang mempunyai beberapa generasi dalam satu tahun. Jika masakan dan sumberdaya yang lain tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah menyerupai deret ukur dengan tidak ada janjkematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti seleksi tidak terjadi, lantaran anggota populasi dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai matang secual pada kecepatan yang berbeda. Musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Makara pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya. Pebedaan fekunditas, gotong royong juga merupakan agent penyeleksi yang berpengaruh lantaran menentukan perbedaan jumlah individu yang sanggup bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka janjkematian (Dobzhansky, 1970).
Darwin telah menerim, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer “survival of the fittest in the struggle for life” sebagai altenatif untuk menandakan proses seleksi alam, namun ketika ini slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang tidak mengecewakan pas dengan lingkungan sanggup bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus semua individu atau jenis pembawa genotype yang majemuk sanggup bertahan hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan lingkungan sanggup bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat, paling garang atau paling bertenaga, melainkan mereka yang bisa bereproduksi menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.
Seleksi alam tidak mengakibatkan timbulnya material gres (bahan genetic yang gres yang di masa mendatang akan tiba diseleksi lagi),melainkan justru mengakibatkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan menentukan varian genetic (individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang akan datang. permasalahan yang timbul yaitu dari mana sumber materi dasar atau materi mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada varian-varian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan sehabis T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai materi mentah genetic yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja (Dobzhansky, 1970).
Implikasi dari teori evolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya meliputi bidang filsafat namun juga social-ekonomi dan budaya:
  • Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.
  • Paham creationisme berkurang pengaruhn ya.
  • Penolakan terhadap teleology kosmis.
  • Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang meliputi interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari kepercayaan agama.
  • Penggatian rujukan pikir Essensialisme oleh rujukan pikir populasi.
  • Memberikan ide yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik menyerupai gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di Singapura di masa Lee Kuan Yu dan berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan label Social-Darwinian.
Sumber :  https://grelovejogja.wordpress.com/2007/12/03/teori-evolusi-charles-darwin/

Sumber http://biologyconservation.blogspot.com


EmoticonEmoticon